Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (29)



Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (29)

1"Kau menyebutku mengecewakan dan gagal, tapi suatu hari nanti, kau akan diinjak-injak oleh aku, si 'gagal' ini!"      0

"Apa yang terjadi hari ini adalah contoh yang bagus untuk hal itu. Semua milikku yang dulu kau gunakan untuk mencapai kesuksesan, aku akan membuatmu kehilangan semua itu, sedikit demi sedikit!"     

"Contohnya, Cheng Ke. Kau mengenalnya karena aku, jadi karena aku pula, kau kehilangan kesempatan untuk bekerja sama dengannya! Cheng Ke hanya awalnya saja; selanjutnya akan ada orang lain. Misalnya, empat tahun yang lalu, pemeran utama pria yang bekerja bersamaku, Dai Luo, kini sesekali berinteraksi denganmu di Weibo. Malah, kabarnya kau akan syuting serial terbarumu dengannya!"     

Ji Yi tidak ingin marah-marah pada Qian Ge, tetapi ada bara api yang berkobar di dadanya ketika wanita itu menyebutnya sebagai seorang pelacur.     

Dulu, dengan sepenuh hati aku memperlakukan Qian Ge dengan baik, tetapi kini aku membencinya dengan segenap jiwaku!     

Aku mungkin bisa memaafkan siapa saja di dunia ini, tetapi tidak dengan Qian Ge. Aku tidak bisa melakukannya, tidak akan pernah bisa!     

Karena aku telah mencurahkan segenap hati dan jiwaku di masa lalu, hanya untuk dikhianati pada akhirnya!     

Ketika Ji Yi selesai bicara, dia tidak memberi Qian Ge kesempatan untuk bereaksi.     

Baru saja gadis itu menurunkan telepon dari telinganya dan hendak mengakhiri panggilan, ada tangan yang mencegahnya melakukan itu.     

Terkejut, Ji Yi menoleh dan melihat He Jichen. Dia sama sekali tak tahu kapan pemuda itu meninggalkan mobilnya dan menghampirinya.     

Dia menggerakkan bibir, ingin berbicara. Akan tetapi He Jichen, mengeluarkan ponselnya untuk melakukan sebuah panggilan.     

Benak Ji Yi terusik oleh tindakan He Jichen yang tidak dimengertinya. Dengan alis bertaut, dia mendengar He Jichen mengangkat ponselnya dan menyampaikan kembali apa yang diucapkan oleh gadis itu lewat telepon umum, dengan suara datar. "Apakah ini Chen Bai? Hubungi Dai Luo. Aku ingin dia bekerja bersama Ji Yi dalam film 'The Roaring Tang Dynasty'..."     

Setelah Chen Bai menjawab, He Jichen mengakhiri kedua panggilan telepon itu, lalu memberitahu Ji Yi dengan suara datar, "Masuk ke mobil."     

He Jichen lalu berbalik dan lebih dulu melangkah ke arah mobil.     

Ji Yi terus berdiri di depan telepon umum beberapa saat lamanya sebelum akhirnya menyadari maksud dari tindakan He Jichen itu.     

Gadis itu telah mengancam Qian Ge bahwa dia akan mencuri Dai Luo. He Jichen mencegahnya mengakhiri panggilan dan menghubungi Chen Bai untuk memberitahunya bahwa dia ingin mengontrak Dai Luo agar bekerja bersamanya dalam serial terbarunya.     

Pemuda itu menghujamkan pisau lain pada Qian Ge bersamanya... Tetapi pisau itu melukai lebih dalam...     

Meskipun He Jichen berbicara lewat panggilan lain, Ji Yi jelas bisa membayangkan betapa amarah Qian Ge meledak-ledak!     

"Ji Yi," panggil He Jichen ketika pemuda itu tiba di samping mobilnya. Merasakan bahwa Ji Yi masih belum mengikuti di belakangnya, ia menoleh dan memanggil nama gadis itu.     

Ji Yi tersentak dan buru-buru berlari menghampirinya.     

He Jichen membuka pintu mobil untuknya. Ketika masuk, gadis itu tidak dapat menahan diri dan tersenyum cerah pada He Jichen. "He Jichen, panggilanmu barusan... itu memang sengaja, kan? Kau melakukannya supaya Qian Ge bisa mendengarnya. Dia pasti marah sekali!"     

He Jichen tidak bersuara, tetapi dia membungkukkan badan untuk membantu memasang sabuk pengaman gadis itu, lalu kembali duduk di kursi pengemudi. Ketika He Jichen menyalakan mesin mobil, Ji Yi menoleh untuk memandang pemuda itu. Dia tak bisa menahan rasa antusiasnya dan berkata, "He Jichen, apa kau tahu sudah berapa lama aku menahan amarah itu dalam hati? Malam ini, akhirnya aku bisa meluapkannya!"     

"Setelah dia membuat kakiku terkilir dulu, dia menghubungiku untuk mengolok-olok diriku! Itu, yang barusan tadi, adalah sebuah panggilan supaya dia tahu rasanya senjata makan tuan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.