Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tanpa Disengaja, Telah Jatuh Cinta Begitu Dalam Kepadanya (24)



Tanpa Disengaja, Telah Jatuh Cinta Begitu Dalam Kepadanya (24)

0Ketika gadis itu bertanya-tanya kapan mimpi buruk itu akan berakhir, sebuah suara yang tegas terdengar dari pintu masuk lobi: "Hentikan!"     
0

Bersama dengan suara itu, serangkaian derap kaki bergema di lobi.     

Kepala Ji Yi dibenamkan kuat-kuat ke dalam dekapan sang ibu, sehingga tidak dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya. Dia hanya bisa menebak dari suara derap kaki tersebut bahwa orang-orang itu semakin mendekat ke arah dia dan ibunya.     

"Hentikan!"     

"Kalian semua, hentikan sekarang juga!"     

Itu masih suara yang sama, tetapi kali ini, Ji Yi juga mendengar suara para gadis yang menjerit setelah orang itu selesai bicara. Kemudian dengan jelas ia merasakan bahwa gerombolan orang yang mengerumuni dia dan ibunya bergerak menjauh.     

Apakah seseorang datang kemari untuk menyelamatkan aku dan ibu?     

Begitu hal tersebut melintas di benak Ji Yi, dia segera teringat bahwa ibunya terluka, maka ia pun berusaha melepaskan diri dari dekapan sang ibu lagi.     

Ibu Ji Yi merasakan bahwa seseorang telah mengendalikan situasi, maka ia pun mengendurkan dekapannya pada Ji Yi sehingga gadis itu dapat melepaskan diri.     

Yang pertama kali dilihatnya adalah barisan polisi yang mendesak kelompok pemuda dan pemudi yang menyebut diri mereka 'Cornstarch' hingga merapat ke dinding. Setiap dari mereka melipat tangan ke belakang kepala sambil berjongkok di lantai. Sedangkan bagi para reporter yang mengambil foto dan menyiarkan liputan secara langsung, peralatan mereka disita sementara mereka digiring ke satu sisi ruangan.     

Yang kedua, gadis itu melihat lantai yang berantakan di sekelilingnya.     

Ada ponsel, pisau, botol Cola, cangkang telur yang pecah, dan bahkan buku-buku pelajaran SMP... Semua itu dilempar ke arah ibu barusan?     

Jemari Ji Yi gemetar, lalu ia buru-buru menoleh pada ibunya.     

Ibunya tadi terlihat sangat anggun setelah selesai mendapatkan perawatan spa, namun kini dia terlihat sangat lusuh.     

Rambutnya yang telah ditata rapi kini tertutup telur dan Cola. Juga ada noda darah yang perlahan menetes dari pelipisnya.     

Ji Yi membuka mulut dan bibirnya gemetaran. Setelah beberapa saat, dia menjerit pelan, "Bu..."     

Mendengar suara Ji Yi, wanita itu membuka mata dan melihat ke arahnya. Dia memeriksa Ji Yi dari atas ke bawah untuk memastikan bahwa gadis itu tidak terluka, kemudian ia berbicara dengan senyuman penuh kasih sayang: "Ibu baik-baik saja."     

Ketiga kata itu langsung membuat air mata Ji Yi bercucuran.     

"Xiao Yi, kenapa kau menangis... Ibu baik-baik saja..." Ibu Ji Yi mengulurkan tangannya dan dengan lembut membelai wajah Ji Yi untuk menghapus air matanya.     

Ji Yi menggenggam tangan ibunya dan air matanya mengucur deras tak terbendung. Gadis itu menggerakkan bibirnya dan baru saja hendak berkata "maaf" ketika ia mendengar suara tegas itu lagi. "Tuan He."     

Tuan He... Tubuh Ji Yi bergetar perlahan untuk sesaat sembari menatap tangannya yang menggenggam jemari sang Ibu. Setelah beberapa saat lamanya, perlahan ia menoleh dan melihat ke arah pintu.     

He Jichen mengambil dua langkah lebar memasuki lobi dalam balutan mantel hitamnya yang panjang.     

Di belakangnya, Chen Bai berjalan dengan langkah yang sama.     

Dia mengangguk tanpa suara pada polisi yang sedang berbicara dengannya, kemudian di menit berikutnya, pandangannya menyapu ke arah Ji Yi dan ibunya.     

Ketika He Jichen melihat mata Ji Yi yang basah, langkahnya yang terburu-buru mendadak melambat dan dia langsung berhenti.     

Chen Bai juga berhenti. Melihat He Jichen dan Ji Yi saling tatap satu sama lain untuk waktu yang lama tanpa bereaksi sedikitpun, perlahan asisten itu memanggil "Tuan He" untuk menarik perhatiannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.