Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Nona, Pesanan Anda Sudah Sampai (6)



Nona, Pesanan Anda Sudah Sampai (6)

0Ekspresi Zhang Sao yang semula penuh ketakutan seketika berubah pucat pasi.     2

Seolah-olah sedang melihat sesuatu yang mustahil, wanita itu mengerjap-ngerjapkan matanya, kemudian mengulurkan tangan seakan hendak mencegah gadis itu. Ji Yi lalu berkata, "Buka!" sambil mendorong paksa sendok itu ke dalam mulut He Jichen. Zhang Sao menepuk-nepuk dadanya sendiri untuk menenangkan jantungnya yang berdebar-debar.     

Ji Yi dengan cepat selesai menyuapi pemuda itu semangkuk bubur pasta sayuran dan kemudian menyodorkan mangkuk kosongnya pada Zhang Sao yang tertegun. Tanpa melirik lagi makanan anak-anak yang berwarna-warni di atas meja, gadis itu lalu menyendok bola-bola nasi dari hidangan yang berbentuk kelinci, dan terus menyuapi He Jichen.     

Ketika kepala kelinci itu hampir habis, mereka mendengar suara "Ding dong!" di dalam kamar.     

Pada saat yang bersamaan, Ji Yi dan He Jichen menoleh ke arah asal suara itu; yang datang dari ponsel He Jichen di samping ranjang.     

Pemuda itu mengambil ponselnya sambil membuka mulutnya dan menelan nasi yang disuapkan Ji Yi padanya. Perlahan dia menggesek layar ponselnya dan melihat pesan WeChat dari Han Zhifan: "Aku mendengar dari sekretarismu, yang datang ke rumah sakit untuk melaporkan urusan bisnis hari ini, bahwa kau pingsan di kantor pagi ini?"     

He Jichen mengetik "Mhm" dengan setengah hati dan kembali membuka mulutnya, menelan sesendok nasi lagi yang disuapkan oleh Ji Yi padanya. Lalu dia memencet "kirim".     

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Han Zhifan.     

He Jichen mengangkat pandangannya dan melirik ke arah Ji Yi yang sedang mencampur nasi dan sayuran. Dia lalu mengetik: "Cukup baik."     

Setelah pesan WeChat itu berhasil dikirim, He Jichen mengunyah sesuap penuh nasi dan kemudian mengetuk layar ponsel beberapa kali. Dia lalu menulis pesan lain kepada Han Zhifan: "Apa kau sudah makan?"     

Han Zhifan: "Jam berapa sekarang? Sudah lama sekali sejak aku terakhir makan."     

He Jichen baru menyadari bahwa sekarang sudah jam setengah sepuluh malam ketika membaca jawaban Han Zhifan. Sambil mengunyah perlahan nasi yang disuapkan Ji Yi ke dalam mulutnya, dia mengetuk layar ponselnya dan mengetik: "Apa kau sudah makan malam?"     

Han Zhifan: "Belum."     

He Jichen: "Aku sedang makan."     

Tanpa menunggu jawaban dari Han Zhifan, He Jichen mengetik beberapa kata lagi dan mengirimkannya kepada Han Zhifan.     

Setelah pesan itu berhasil dikirim, dia berpikir beberapa saat, lalu memotret hidangan bekal anak-anak berbentuk lucu itu, dan kembali memencet tombol "kirim".     

...     

Han Zhifan sedang berdiri di kamar mandi sambil menggosok giginya setelah minum obat. Dengan satu tangan, dia mengirim pesan pada He Jichen. Ketika membaca pesan He Jichen yang berisi tiga patah kata "aku sedang makan", dia berencana untuk membalasnya dengan: "Aku agak lapar", tetapi ketika jarinya hendak menyentuh layar, dia menerima pesan lain: "Ji Yi membuatkan makanan untukku."     

He Jichen, yang biasanya tidak pernah membalas pesan-pesanku di WeChat, hari ini justru membalas pesanku karena sedang berada di rumah sakit. Tapi... apakah sekarang ini dia sedang pamer padaku?     

Apakah ini bisa dianggap cara He Jichen menunjukkan kepada orang lain bahwa ia sedang diperhatikan oleh seseorang?     

Han Zhifan baru saja hendak mengiriminya sebuah emoji dengan ekspresi jijik. Akan tetapi karena ponselnya sangat besar dan dia hanya menggenggamnya dengan satu tangan, ponsel itu lantas terselip dari jarinya dan terjatuh ke lantai.     

Pemuda itu lalu membungkuk dan mengambil ponselnya. Baru saja dia hendak menjawab pesan He Jichen, dia melihat sebuah foto yang muncul di layar ponselnya.     

Saat memencet layar untuk memperbesar tampilan foto, Han Zhifan mendadak tertawa terpingkal-pingkal. Jari-jarinya berguncang dan ponselnya terjatuh lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.