Ji Yi, Ayo Kita Bicara (1)
Ji Yi, Ayo Kita Bicara (1)
Tang Huahua selalu menghubunginya, jadi He jichen tahu kalau Ji Yi belum kembali ke kampus.
Sebenarnya, dalam hati He Jichen tahu bahwa kemungkinan Ji Yi kembali ke sekolah adalah yang paling kecil. Tetapi tetap saja, dia khawatir bahwa Ji Yi sengaja menghindarinya dan meminta Tang Huahua untuk membantunya bersembunyi. Dia merasa lebih baik dia datang sendiri ke kampus untuk memeriksanya.
Sedangkan rumah orang tua Ji Yi, kemungkinan gadis itu berada di sana cukup besar. Akan tetapi, setelah dia sampai, dia mengetahui dari pelayan rumah tangga itu bahwa orangtua Ji Yi sedang berlibur ke luar negeri semenjak setengah bulan yang lalu. Itu berarti Ji Yi belum kembali ke rumah sejak dari Hengdian.
Yang paling dia takutkan adalah jika Ji Yi berada di rumah yang dibelinya atas nama He Yuguang. Dia tahu benar apa artinya jika Ji Yi menghindarinya dan memilih bersembunyi di rumah "He Yuguang" setelah mereka berhubungan seks. Namun, dia pun tahu, bahwa kemungkinan Ji Yi akan berada di sana, adalah yang paling besar.
Setelah meninggalkan rumah Ji Yi, He Jichen pertama-tama mampir ke rumahnya sendiri, lalu mandi, dan berganti dengan pakaian bersih. Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi jejak rokok pada dirinya, dia melepaskan gelang merah dari pergelangan tangannya, dan menyembunyikannya dalam saku sebelum dia pergi.
Apartemen yang berada di bawah nama He Yuguang sangat jarang ditempati, tetapi seseorang selalu datang setiap hari untuk membersihkan tempat itu.
Dia memasukkan kata sandi, lalu membuka pintu. Segera terlihat olehnya ruang tamu yang bersih dan terang. Bunga mawar merah muda yang ada di meja ruang duduk mekar dengan indahnya.
Barang-barang diletakkan dengan rapi pada setiap sudut ruangan dan terlihat seakan benar-benar tidak ada orang di sana. Bahkan tidak ada alas kaki lain di rak sepatu.
He Jichen menebak bahwa Ji Yi mungkin tidak ada di sana.
Tetapi dia masih menyimpan sedikit harapan, maka ia pun melepas sepatunya, dan memasuki apartemen. Dia lalu mencari di setiap sudut apartemen itu.
Rupanya Ji Yi memang tidak ada di apartemen "He Yuguang"...
Hal yang terburuk bagi He Jichen tidak terjadi, akan tetapi dia sama sekali tidak bahagia. Justru dia semakin resah, dan kegelisahan merambat dalam dadanya.
Ji Yi belum meninggalkan Beijing. Akan tetapi, meskipun ia sudah mencari ke semua tempat favorit Ji Yi, dan bahkan tempat yang hanya dikunjunginya satu atau dua kali, dia masih belum bisa menemukan gadis itu. Memangnya di mana dia berada?
...
Hari pun berganti, dan matahari yang terbit menyebarkan cahayanya. Suhu dalam ruangan mulai naik semakin tinggi. Mobil-mobil dan para pejalan kaki mulai memadati jalanan kota.
Matahari bergulir dari timur ke barat. Ketika hari mulai gelap, semua lampu kota mulai menerangi jalanan.
He Jichen tanpa sadar telah mengemudi berkeliling kota Beijing seharian penuh. Karena kebiasaan, dia mencoba menelepon Ji Yi lagi. Raut wajahnya terlihat kaku ketika mendengar bahwa ponsel Ji Yi masih belum aktif.
Pemuda itu menatap lurus jalanan di depannya dan terus mengemudi beberapa saat lamanya, lalu memarkir mobil di sisi jalan. Setelah menyalakan rokok, dia mengirimkan pesan pada Ji Yi.
Seharian berlalu tanpa ada balasan dari Ji Yi... Apakah dia melakukan semua ini hanya demi menghindariku?
He Jichen merasa seakan ada yang menyumbat tenggorokannya, membuatnya merasa sesak dan dadanya sakit. Setelah menghisap rokoknya dua kali, ia lalu menarik ponsel He Yuguang dari dalam tasnya.
Dunia begitu luas. Jika Ji Yi memang ingin menghindarinya, maka meskipun dia sangat hebat, dia tetap tidak akan bisa menemukan wanita itu.
Tetapi He Yuguang berbeda. Dia adalah orang yang paling disukai Ji Yi. Mungkin dia bisa menggunakan identitas kakaknya untuk mencari tahu di mana Ji Yi berada.