Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (2)



Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (2)

0Ji Yi dan dua gadis lainnya yang sedang duduk di samping Ji Yi sedang mengobrol dan bercanda sambil bermain game.     
0

He Jichen ingat siapa dua orang gadis itu—mereka adalah teman sekelas Ji Yi. Ia sering melihat mereka bertiga bersama-sama di sekolah. Salah satunya adalah seorang aktris cilik yang lumayan terkenal, namanya Ge... atau entah siapa.     

Cahaya matahari di penghujung musim panas menembus kaca jendela dan membias pada wajah cantik Ji Yi, mempertegas pesona kecantikannya, di kala ia sesekali tersenyum kecil.     

He Jichen berhenti membuka bungkus rokoknya dan tertegun menatap Ji Yi.     

Pemuda itu baru mengalihkan pandangan setelah seorang kenalannya di warnet berjalan melewatinya, dan memanggilnya "Kak Chen" dengan hormat.     

He Jichen mengobrol sejenak dengan kenalannya itu, tetapi setelah selesai mengobrol, He Jichen kembali ke lantai satu dan diam-diam memperhatikan Ji Yi. Karena tempatnya berdiri cukup tinggi, ia menyadari bahwa bukan dia saja yang terpesona dengan kecantikan gadis itu—ada sekelompok berandalan yang duduk tidak jauh dari meja Ji Yi dan terus menatap gadis itu.     

He Jichen tahu bahwa gerombolan berandalan itu adalah anggota geng Laoda Yizhong yang sebelumnya, Sun Zhang. Setelah lulus SMP, Sun Zhang tidak lagi bersekolah. Karena ia masih sangat muda dan tidak punya kegiatan lain, pemuda itu sering berkumpul dengan anggota gengnya di warnet itu.     

Baru-baru ini He Jichen mendengar kabar bahwa geng Sun Zhang menyukai seorang gadis cantik dari SMA Yizhong, maka mereka pun sering mencegat gadis itu dan memaksanya untuk berkencan dengan mereka.     

Sun Zhang duduk tepat di tengah-tengah gengnya. Pemuda itu terus memperhatikan Ji Yi dari atas ke bawah. Sesekali ia menoleh ke teman-temannya, menunjuk ke arah Ji Yi sambil berbisik-bisik.     

Suasana warnet cukup ramai, dan He Jichen berdiri agak jauh dari Ji Yi. Ia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Sun Zhang, namun entah kenapa hal itu sangat mengganggunya... seakan-akan seseorang menginginkan sesuatu yang menjadi miliknya.     

Sun Zhang memuji-muji Ji Yi sebentar, lalu tiba-tiba berdiri dan melangkah ke tempat Ji Yi duduk. Ketika melewati tempat Ji Yi, pemuda itu sengaja berpura-pura bahwa kakinya terkilir, kemudian jatuh ke belakang kursi Ji Yi.     

He Jichen melihat dengan jelas saat tangan Sun Zhang menyentuh pundak Ji Yi.     

Tanpa berpikir dua kali, He Jichen bergegas menuruni tangga. Ketika sampai di tangga paling bawah, Fatty, yang masih berada di ujung tangga atas, berteriak memanggilnya, "Kak Chen!"     

Saat itu, Sun Zhang seolah berusaha berdiri dan dengan enggan menarik tangannya dari pundak Ji Yi.     

Dengan tatapan yang berubah mengerikan, He Jichen menghentikan langkahnya.     

"Kak Chen, ada apa?" tanya Fatty begitu sampai di dekat He Jichen. He Jichen mengarahkan jari telunjuknya pada Sun Zhang yang kini berada di meja depan. He Jichen memberi isyarat dengan anggukkan, dengan sengaja menggeramkan kata "undang" ketika mengucapkan kalimatnya dengan lambat, "Undang si Sun itu ke lantai atas. Bilang padanya aku ingin bicara."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.