Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (3)



Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (3)

0"Baik, Kak Chen." Fatty bergegas menuruni tangga, dan setelah sampai di lantai dasar, ia segera menghampiri Sun Zhang.     
0

Dahulu, He Jichen dan Sun Zhang bersaing untuk memperebutkan gelar Laoda dari Sucheng, karena itulah mereka sering berkelahi, namun Sun Zhang selalu kalah. Sun Zhang tahu bahwa Fatty adalah "asisten cekatan" He Jichen, karena itu ketika ia melihat Fatty datang menghampirinya, tubuhnya langsung gemetar. Pemuda itu segera pergi menghindar tanpa mengambil uang kembaliannya dari meja depan.     

Meskipun Fatty gendut, refleksnya cepat. Sun Zhang mundur, namun Fatty sudah melingkarkan tangannya ke pundak pemuda itu sambil nyengir, seakan mereka bersaudara. Fatty menunjuk ke lantai atas. Dengan setengah mengancam, seakan hendak menculiknya, Fatty memaksa Sun Zhang menaiki tangga.     

Setelah melihat hal itu, He Jichen tidak berlama-lama di tempatnya, dan segera kembali ke lantai atas.     

Ketika tiba di lantai dua, He Jichen tidak memperdulikan keramaian pengunjung warnet yang sedang asyik bermain game. Ia menarik sebuah kursi dan duduk di dekat tangga, menghadap lorong.     

Beberapa detik kemudian, ia melihat Fatty dan Sun Zhang datang.     

Setelah mengambil dua langkah ke depan He Jichen, Fatty menghadapkan Sun Zhang kepadanya seakan mempersembahkan harta karun. "Kak Chen, Ini dia orang yang kau inginkan."     

He Jichen tak menghiraukan Fatty, kedua matanya tertuju pada Sun Zhang.     

Sun Zhang merasa perutnya diaduk-aduk di bawah tatapan tajam He Jichen. Ia tidak berani membalas tatapan He Jichen ketika berbicara dengan hati-hati, mencoba menjilat dengan memanggilnya penuh hormat, "Kak Chen."     

He Jichen tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia mengulurkan tangan kepada Sun Zhang seakan hendak menjabatnya.     

He Jichen tidak pernah berlaku sesopan itu terhadap Sun Zhang. Sun Zhang menatap tangan He Jichen, sedikit terkejut atas keramahannya. Ia lantas membalas tatapan He Jichen untuk memastikan bahwa pemuda itu tidak sedang menyimpan amarah padanya, lalu perlahan ia mengulurkan kedua tangannya ke arah He Jichen.     

He Jichen meremas bagian tangan Sun Zhang yang tadi menyentuh pundak Ji Yi.     

Karena semua terlihat baik-baik saja, Sun Zhang pun lega dan mulai bertanya, "Kak Chen, Mengapa kau mencari..." sebelum kata "aku" terlontar dari bibirnya, Sun Zhang meraung-raung kesakitan.     

He Jichen kini meremas tangan Sun Zhang dengan sangat keras, memelintir pergelangan tangannya. Semua orang di lantai bawah mendengar teriakan kesakitan Sun Zhang yang berusaha kabur.     

Fatty dengan gesit menuruni satu anak tangga untuk menghalangi jalan Sun Zhang agar tidak dapat melarikan diri seraya terkekeh dan menunjuk ke arah belakangnya. "Zhang, kau pergi ke arah yang salah. Kakak Chen ada di sana tuh."     

Dengan itu, Fatty mendorong Sun Zhang kembali ke depan He Jichen.     

Tanpa berpikir dua kali, He Jichen mengangkat kaki dan menendang perut pemuda itu.     

Ketika Sun Zhang tersungkur ke lantai dengan kesakitan, He Jichen melompat dari kursinya dan mendarat di atas pemuda itu, lalu menghujaninya dengan tinju dan tendangan.     

Setelah melampiaskan kemarahannya, He Jichen menepuk kedua tangannya dan berdiri. Ia lalu mengambil satu langkah mundur.     

He Jichen merapikan pakaiannya dan menunduk melihat Sun Zhang yang terengah-engah. Ia mengerutkan kening dan terdorong untuk memukuli Sun Zhang lagi. Ia lantas menendang pemuda itu dengan ujung kakinya. "Keluar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.