Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bagaimana Kabarmu? Jangan Bohong (4)



Bagaimana Kabarmu? Jangan Bohong (4)

0Sun Zhang berusaha bangkit dari lantai dan terhuyung-huyung menuju tangga. Akan tetapi, belum sampai dua langkah, He Jichen tiba-tiba menyambar bagian belakang bajunya dan menariknya mendekat. "Aku tak perduli jika kau menyentuh murid-murid cewek dari Yizhong, tapi gadis yang baru saja kau sentuh di bawah tadi—adalah milikku. Kuperingatkan kau, menjauhlah darinya! Kalau sampai aku melihatmu mencoba mendekatinya, akan kubuat kau jadi cacat!"     
0

Sun Zhang mengangguk-angguk dengan panik dan wajah pias, sambil berulang kali mengucap kata "iya."     

He Jichen melepaskan kerah baju Sun Zhang dengan jijik seakan ia sudah muak melihat wajah pemuda itu. Ia lantas mengibaskan tangan sebagai isyarat agar Sun Zhang segera menyingkir dari hadapannya.     

Sun Zhang tidak berani berdiam di sana terlalu lama, ia juga tak ingin tinggal di warnet itu. Ia berjalan memutar melewati Fatty dan berlari sigap menuruni tangga.     

Setelah segala keonaran yang dibuatnya dengan Sun Zhang itu, He Jichen kehilangan semangat untuk melanjutkan bermain game. Ia hanya duduk di kursinya dan menghisap rokok demi rokok. Segera satu bungkus rokok telah ia habiskan. Ia lalu menoleh ke lantai bawah. Ji Yi dan dua orang temannya masih duduk di sana, dan beberapa laki-laki juga memenuhi ruangan itu. Beberapa orang sedang merokok, karena itu sesekali Ji Yi mengernyitkan kening dan terbatuk, lalu menutup hidungnya.     

He Jichen juga mengerutkan kening. Pandangannya menyapu orang-orang di sekelilingnya yang sedang bermain game dengan gaduh. Tiba-tiba, tangannya terangkat dan ia menggebrak meja komputer, dua kali.     

Seisi lantai dua mendadak senyap. Semua yang ada di sana melepas headphone mereka, dan satu demi satu menoleh pada He Jichen.     

He Jichen menyentil abu rokoknya dan menunjuk ke arah punggung Ji Yi. "Kalian semua yang duduk di sini—cepat turun. Kalian lihat gadis itu? Selain dia dan teman-temannya, suruh yang lain pergi!"     

Setelah mendengar perintah He Jichen, orang-orang itu langsung berdiri.     

"Dan juga, setelah kalian turun, jangan naik lagi. Setelah mengusir semua orang itu, bentuk lingkaran mengelilingi gadis itu dan teman-temannya!" Jika anggota gengnya mengelilingi Ji Yi, tidak akan ada orang lain yang berani mengganggunya seperti si Sun Zhang tadi.     

"Tapi kak Chen, kita sudah menyewa seluruh lantai dua..." keluh seseorang dengan sebatang rokok di mulutnya. Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, He Jichen mendelik padanya dan ia segera merubah nada bicaranya. "Ya ya ya, Kak Chen, jangan kuatir. Kami akan turun."     

He Jichen lantas melihat mereka menyemburkan asap rokok dari mulut. Ia mengernyit, menunjuk ke arah mereka, dan menambahkan, "Selain itu, matikan rokok kalian. Tidak ada yang boleh merokok di dekat gadis itu!"     

Setelah melihat semua rokok dimatikan, He Jichen akhirnya terlihat puas. Ia mengangguk kecil sebagai isyarat bahwa anak buahnya boleh pergi. Ketika mereka mulai menuruni tangga, ia kembali menambahkan, "Perlakukan dia dengan hormat!"     

Semenjak hari itu, ada peraturan tak tertulis di antara para anggota geng He Jichen: Jika Ji Yi mengunjungi warnet Happy Internet Cafe, mereka segera mengusir orang-orang yang duduk di dekatnya, lalu mereka mengelilinginya seperti sebuah barikade benteng manusia. Meskipun mereka tidak mengenal Ji Yi secara langsung, jika gadis itu tanpa sengaja menoleh dan melihat mereka, maka mereka harus tersenyum padanya. Segera setelah Ji Yi memasuki warnet, tak seorangpun dari mereka berani merokok. Bahkan jika mereka sudah tidak tahan ingin merokok, mereka akan tahu diri, dan merokok di luar.     

Pada saat itu, He Jichen dan Ji Yi tidak begitu akrab, dan bahkan ketika bertemu, mereka jarang sekali bicara. Meskipun demikian, semua orang tahu bahwa Ji Yi adalah wanita yang sangat berharga di hati He Jichen. Di sekolah Yizhong- Sucheng, He Jichen bukan lagi nomor satu—melainkan Ji Yi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.