Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bagaimana Kabarmu? Jangan Bohong (5)



Bagaimana Kabarmu? Jangan Bohong (5)

0Fatty telah mengenal He Jichen sejak SD. Ketika He Jichen "membuktikan kemampuannya" saat kelas dua SMP, Fatty selalu setia menemaninya.     
0

Setelah bertahun-tahun lamanya, Fatty belum pernah melihat He Jichen memperlakukan seorang gadis dengan begitu baik. Oh, ralat, dia tidak pernah sekalipun menatap seorang gadis.     

Ji Yi adalah yang pertama, dan Fatty tahu ia akan menjadi yang terakhir.     

Tidak peduli berapa tahun berlalu, jika ada yang bertanya tentang bagaimana cara memperlakukan seorang gadis, Fatty akan langsung berpikir tentang cara Kak Chen memperlakukan Ji Yi. Ia tidak pernah melihat ada orang yang begitu setia kepada seorang wanita seperti He Jichen dalam hidupnya.     

Awalnya Fatty berpikir bahwa tindakan He Jichen menyuruh semua anak buahnya melindungi Ji Yi di Happy Internet Cafe adalah satu-satunya cara untuk "memperlihatkan" niatnya pada gadis itu. Lalu, Fatty menyadari bahwa semua itu baru permulaan saja.     

Seminggu telah berlalu sejak kejadian yang melibatkan Sun Zhang. Sejak awal masuk SMP, tidak ada seorang pun yang pernah melihat He Jichen membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas, ataupun serius belajar seperti yang dilakukannya sekarang.     

Sebagai teman sebangku He Jichen, Fatty sempat mengira He Jichen hanya bersandiwara saja, tapi setelah beberapa minggu berlalu dan He Jichen termasuk dalam seratus murid dengan nilai terbaik dalam ujian tengah term, Fatty akhirnya menyadari bahwa Kak Chen tidak sedang main-main. Dia benar-benar serius.     

Fatty bertanya pada He Jichen, "Kak Chen, sekarang kau sudah jadi Laoda di Yizhong, apakah kau berusaha untuk membaur dengan para kutu bukunya juga?"     

Sambil membolak-balik buku Matematikanya, He Jichen menjawab dengan datar "Tidak."     

Tidak? Lantas kenapa kau begitu rajin belajar? Sebelum Fatty dapat menyuarakan pertanyaan itu, He Jichen telah menjawab, "Aku ingin membantu seseorang."     

"Membantu seseorang? Membantu siapa?"     

He Jichen tak menjawab.     

Waktu itu, Fatty masih tidak tahu menahu. Ia tidak mengerti bahwa semua yang dilakukan He Jichen adalah demi seorang gadis bernama "Ji Yi", maka ia pun terus mendesak He Jichen agar menjawab. He Jichen akhirnya memukul belakang kepala Fatty dengan buku agar ia diam.     

He Jichen sangat pandai. Ketika ia serius belajar, nilainya meroket naik. Pada ujian akhir term, ia berhasil meraih peringkat dua puluh teratas dari seluruh angkatannya, dibandingkan dengan Ji Yi yang berada di peringkat kelima.     

Setelah term satu berakhir, mereka semua menikmati liburan musim dingin. Selepas Tahun Baru Cina, semua murid kembali ke sekolah untuk term kedua.     

Setelah kembali ke sekolah, selain menfokuskan diri pada kegiatan belajarnya, He Jichen berinisiatif untuk mempelajari poin-poin penting dalam setiap mata pelajaran.     

Fatty merasa He Jichen sudah terlalu berlebihan, dan ia bergumam, "Kau kan sudah tahu semuanya, Kak Chen Ge. Kenapa harus menyiksa diri dengan mempelajari poin-poin penting ini? Apakah kau sedang berusaha membantuku? Aku bisa mempelajari semua cara menaklukkan para gadis, tapi aku tidak bisa kalau pelajaran sekolah..."     

He Jichen terlihat acuh dan ia terus membaca buku pelajarannya, menandai poin-poin penting dengan stabilo. Namun di dalam benaknya ia mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh Fatty.     

Demi siapa aku menyiksa diriku dengan mempelajari semua poin-poin penting ini? Apa masih perlu kupertanyakan? Orang yang ingin ku bantu adalah Ji Yi...     

Saat itu ia baru kelas satu SMA. Satu-satunya alasan He Jichen melakukan semua itu adalah karena suatu hari ketika pulang, ia tak sengaja mendengar Ji Yi mengeluh pada He Yuguang, "Kak Yuguang, kurasa kurikulum SMA sangat sulit..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.