Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (7)



Bagaimana kabarmu? Jangan Bohong (7)

0Awalnya, He Jichen terpesona melihat kecantikan Ji Yi, namun dengan rasa curiga ia lantas melihat ke arah anak buahnya yang berbaris di satu sisi. Baru saja ia hendak bertanya mengapa Ji Yi bisa ada di tempat itu, He Jichen melihat gadis itu tiba-tiba bangkit dari sofa dan datang mendekatinya, lalu menuangkan segelas bir, tepat di atas kepalanya. Sebelum ia sempat mengatakan sesuatu, Ji Yi mendahuluinya, "He Jichen, apa kau tahu bahwa dua puluh lima menit lagi aku harus tampil? Apa kau pikir menyergap orang di depan sekolah adalah sesuatu yang keren? Menurutku, ini menjijikkan! Mengapa kau tidak belajar dari kakakmu?! Lihatlah dia, lalu bercerminlah..."     
0

He Jichen terbengong-bengong dengan tindakan Ji Yi yang menyiramkan bir ke wajahnya.     

Setiap anggota geng yang hadir menjadi gusar mendengar omelan Ji Yi yang tajam. Begitu kesalnya mereka hingga seseorang berteriak marah, "Coba katakan sekali lagi! Siapa yang memberimu hak untuk berbicara seperti itu kepada Kak Chen?!"     

"Benar! Apa kau tahu bagaimana Kak Chen kami memperlakukanmu..."     

Sebelum anak buahnya yang lain itu selesai bicara, He Jichen yang sejak tadi diam tiba-tiba berkata. "Cukup!"     

"Kak Chen, apa kau dengar yang dikatakannya tadi? Terlebih lagi, setelah semua yang kau lakukan un-..."     

"Sudah, cukup kataku!" Suara He Jichen terdengar begitu dingin dan menakutkan sehingga semua yang ada di ruangan itu terdiam. Mereka bahkan tidak berani bersuara ketika menarik napas.     

Mata He Jichen yang gelap menyapu seisi ruangan dan bertanya, "Siapa yang membawanya kemari?"     

Tak ada seorang pun yang berani bersuara.     

"Siapa yang membawanya kemari?!" ulang He Jichen.     

Kali ini, beberapa anak buahnya dengan patuh maju ke hadapannya dengan kepala tertunduk, hilang sudah antusiasme yang tadinya mereka miliki ketika berencana "mengundang" Ji Yi. "Kak Chen, kami lihat dia..."     

He Jichen tidak ingin mendengarkan alasan mereka. Ia memotong kalimat mereka dan berteriak, "Cepat minta maaf!"     

Mereka yang tidak merasa bersalah, hanya berdiri di sana tanpa bergeming sedikitpun.     

He Jichen membentak mereka lagi, "Kubilang, cepat minta maaf!"     

Kali ini, beberapa anggota gengnya maju menghadap Ji Yi, dan berkata, "Maaf."     

He Jichen masih terlihat marah sambil menunggu sampai semua orang meminta maaf. Ia lalu minggir dari pintu ruang Karaoke itu. "Aku tidak mau tahu bagaimana caranya, tapi pastikan kalian mengantarnya sampai ke sekolah dalam sepuluh menit! Kalau sampai ia telat tampil karena ulah kalian ini, kalian harus menanggung akibatnya!"     

Mereka menjawab "Ya", dan seseorang telah memesan taksi, sedang yang lainnya mengantar Ji Yi ke luar.     

Pada akhirnya, Ji Yi tidak menunggu para pengawalnya. Ia meninggalkan tempat Karaoke itu dan memanggil taksi sendiri tanpa sedikit pun menoleh pada anak buah He Jichen.     

Malam itu, pesta ulang tahun yang telah direncanakan dengan seksama untuk He Jichen-- hancur berantakan.     

He Jichen memarahi semua anak buahnya dan memperingatkan mereka bahwa ia tidak akan pernah memaafkan siapa pun yang berani mengganggu Ji Yi. Lalu ia pun menyuruh mereka semua pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.