Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Seratus Kata Maaf (5)



Seratus Kata Maaf (5)

0Samar-samar He Jichen dapat menebak mengapa Ji Yi menelpon He Yuguang. Sesaat ia ragu menatap ponsel He Yuguang di tangannya. Kemudian, ia membuka ponsel yang terkunci itu, lalu membaca pesan yang diterima.     
0

"Kak Yuguang, apakah kau ada waktu malam ini? Aku ingin mengatakan sesuatu. Kalau kau ada waktu, bisakah kau datang ke Luoyun Plaza malam ini jam delapan?"     

Malam itu, dengan jelas ia mendengar kata "Yuguang" dari bibir gadis itu. Rupanya Ji Yi mengira bahwa dia adalah He Yuguang karena sedang mabuk.     

Karena He Jichen pergi ketika Ji Yi masih tertidur pulas, gadis itu mungkin masih mengira bahwa lelaki yang bersamanya malam itu adalah kakaknya.     

Hari itu adalah hari ketiga. Ji Yi belum mengunjungi kediaman mereka semenjak malam itu. He Jichen mendengar dari Ibunya bahwa Ji Yi pindah ke asrama sekolah karena ujian masuk perguruan tinggi semakin dekat.     

Dia pasti mengirim pesan pada kak He Yuguang tentang kejadian tiga malam yang lalu, kan?     

He Jichen tidak tahu apa yang ada dalam benaknya kala itu, namun ia terus menatap pesan yang dikirim Ji Yi untuk kakaknya untuk waktu yang lama. Kemudian ia mengetik kata "Oke", dan mengirimnya.     

Segera Ji Yi membalasnya: "Kalau begitu Kak Yuguang, sampai ketemu nanti malam!"     

He Jichen tidak menjawab, namun menghapus semua pesan dari Ji Yi, lalu meletakkan ponsel itu ke tempat semula.     

He Jichen dan He Yuguang terlihat sangat mirip. Begitu miripnya, hingga orangtua mereka sendiri sulit membedakan mereka. Sejak kecil, He Jichen memakai selembar benang berwarna merah di pergelangan tangannya, agar mereka dapat membedakan antara dia dengan He Yuguang.     

Sore itu, He Jichen mengalami perang batin selama kurang-lebih empat jam. Pada akhirnya, ia menyelinap pergi ketika He Yuguang sedang tidak memperhatikan. Ia mengambil pakaian yang sering dikenakan kakaknya, lalu memasukkannya ke dalam tas dan pergi ke luar rumah.     

Ia pergi ke tukang cukur dan menunjukkan foto He Yuguang, meminta gaya rambut yang sama. Ia lalu berganti pakaian di toilet umum dan melepaskan benang merah dari pergelangan tangannya. Setelah itu, ia menunggu di tepi jalan untuk menghentikan taksi dan segera menuju Luoyun plaza.     

Ketika ia tiba, Ji Yi belum sampai. Ia lantas bersandar di tiang telepon umum sambil menanti dengan sabar.     

Kecanduannya pada nikotin membuatnya ingin menyalakan sebatang rokok, namun ia teringat bahwa He Yuguang tidak merokok, maka ia terpaksa menahan keinginan itu.     

Pada pukul delapan lebih sepuluh menit akhirnya ia melihat Ji Yi turun dari bus.     

Gadis itu mencari-cari ke sekeliling dengan pandangan matanya sebelum akhirnya melihatnya. Dari kejauhan, ia melihat gadis itu tersenyum ceria kepadanya, lalu segera berlari kecil menghampirinya.     

Ji Yi berdiri di hadapannya, tanpa mengenali bahwa dia bukanlah He Yuguang, lalu memanggilnya pelan, "Kak Yuguang."     

He Jichen tidak bersuara.     

Jika He Yuguang yang asli berdiri di sana, ia pasti akan diam saja. Maka Ji Yi sama sekali tidak merasa curiga.     

Ji Yi mungkin merasa gugup, karena ia melihat jari-jemari gadis itu terus mencengkeram lengan bajunya yang panjang. Setelah beberapa saat, Ji Yi mendongak, dan sebelum dapat mengatakan sesuatu, wajah cantiknya memerah malu.     

Setelah beberapa detik kemudian, akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk bertanya, "Malam itu, apakah itu kau?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.