Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Terima Kasih Atas Kemurahanmu (4)



Terima Kasih Atas Kemurahanmu (4)

Begitu Ji Yi membuka pintu, bel pintu kamar suite He Jichen berbunyi.

Ji Yi sama sekali tidak ingin tahu siapa yang membunyikan bel, ia bahkan tak menoleh untuk melihat siapa yang datang ke kamar He Jichen. Dengan kepala tertunduk, ia baru saja hendak berkata: "Permisi, tolong minggirlah" ketika Bo He menyapanya dengan sedikit ragu, "Xiao Yi?"

Ji Yi menelan kembali kata-katanya. Selain Bo He, Lin Ya dan Tang Huahua ternyata juga ada di sana.

"Xiao Yi, mengapa kau..." kata Tang Huahua, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Namun sebelum gadis itu selesai berbicara, Bo He menyenggol tangannya dan memberinya isyarat lewat mata.

Tang Huahua lantas mengerti maksud Bo He dan segera diam.

Sejauh yang diketahui oleh Tang Huahua dan Bo He, Ji Yi baru mengenal He Jichen lewat Lin Ya dan bahwa He Jichen adalah pacarnya Lin Ya.

Dalam pikiran orang-orang saat itu, jika Ji Yi sedang berada di kamar He Jichen bukan untuk merayunya, maka He Jichen-lah yang selingkuh dari Lin Ya.

Para gadis itu hanya pergi ke sana bersama Lin Ya untuk mencari He Jichen, tapi justru dihadapkan dengan kejadian ini...

Sesekali Tang Huahua dan Bo He saling bertukar pandang.

Suasana menjadi agak canggung.

Ji Yi tahu bahwa Tang Huahua dan Bo He pasti salah paham.

Tapi itu bukan salah mereka. Seorang gadis yang datang ke kamar lelaki di tengah malam—sulit bagi orang lain untuk tidak salah paham.

Tanpa berpikir panjang, Ji Yi berkata, "Lin Ya, kau..."

Lin Ya berbicara pada saat yang bersamaan. Akan tetapi, kata-katanya tidak ditujukan kepada Ji Yi, melainkan pada He Jichen, yang berdiri tidak jauh dari Ji Yi, "He Dage, kami baru saja memesan makan malam dan karena kau menginap di sini, kami hanya ingin menanyakan jika kau juga mau makan."

Meskipun kemarahannya mulai mereda, He Jichen masih terlihat kesal karena kejadian barusan. Mendengar suara Lin Ya yang lembut, ia memandang gadis itu dan menggeleng untuk menolak tawarannya.

"Kalau begitu He Dage, jika nanti kau merasa lapar, beritahu aku ya," ujar Lin Ya lembut sembari tersenyum, seolah sama sekali tidak keberatan dengan kebungkaman He Jichen.

Tanpa menunggu jawaban He Jichen, Lin Ya kemudian memandang Ji Yi dengan polos seakan dia tidak tahu menahu mengapa Ji Yi bisa berada di sana. Dengan suara yang lugu dan penuh rasa ingin tahu, ia bertanya, "Xiao Yi, ini sudah larut malam. Mengapa kau ada di kamar He Dage?"

Dari semua orang yang ada di sana, bukankah seharusnya dia yang paling tahu mengapa aku bisa ada di kamar ini?

Ji Yi mengerutkan kening dan samar-samar mulai paham akan apa yang terjadi.

Bo He dan Tang Huahua tidak tahu jika Lin Ya meminta tolong pada Ji Yi untuk membantunya. Kini setelah mendengar Lin Ya bertanya kepada Ji Yi, mereka beranggapan bahwa Lin Ya memergokinya.

Mereka telah tinggal di bawah satu atap di dalam asrama yang sama. Bo He sangat tidak ingin persahabatan mereka hancur, maka dengan cepat ia berusaha untuk meluruskan masalah, "Jika aku tak salah ingat, Xiao Yi menghabiskan masa SMA di Sucheng dan He Jichen juga berasal dari Sucheng. Siapa tahu, mungkin mereka sebenarnya sudah saling kenal sebelumnya. Mungkin Xiao Yi mencari He Tongxue untuk membicarakan hal penting."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.