Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Biarkan Dia Pergi (9)



Biarkan Dia Pergi (9)

Mungkinkah dia...

Entah mengapa, Lin Ya tiba-tiba melintas dalam benak Ji Yi. Sekujur tubuhnya membeku seakan ada yang menotok titik sarafnya. Setelah beberapa saat, Ji Yi kembali berpikir.

... mencoba mewakili Lin Ya untuk meminta maaf?

He Jichen adalah pacar Lin Ya—Bo He dan Tang Huahua mengatakan bahwa gadis itu telah tinggal bersama He Jichen. Kemarin, Ji Yi melihat mereka berdua sedang bersama di depan supermarket—dengan mata kepalanya sendiri.

Saat di resor air panas dulu, Lin Ya tertangkap basah melakukan hal yang tidak pantas padaku, hingga dia terpaksa pindah dari kamar asrama. Sebagai pacarnya, dia mungkin tidak ingin Lin Ya tersingkir dari teman-teman sekamarnya seperti itu, jadi mungkin itulah sebabnya dia bersikap begitu baik padaku. Ia mencoba membujukku makan bubur dan minum obat sebagai tanda permintaan maafnya. Dia berharap agar aku mempertimbangkan tindakannya semalam yang menolongku, agar tidak lagi berseteru dengan Lin Ya tentang masalah yang lalu...

Ji Yi tahu seberapa besar kebencian He Jichen padanya. Pemuda itu tidak akan dengan tulus menolong karena perduli padanya, maka semakin Ji Yi berpikir, ia semakin yakin bahwa dugaannya benar.

He Jichen memberikan gelas air dan obat pada Ji Yi, kemudian menunggu sesaat. Karena Ji Yi hanya memandangi lantai tanpa bergeming, pemuda itu berkata, "Minum obatnya."

Sedetik kemudian, seakan teringat sesuatu, He Jichen menoleh pada Zhang Sao yang hendak meninggalkan ruangan dan memberinya perintah, "Zhang Sao, ambil secarik kertas dan tulis instruksi Dr. Zhu, seberapa sering dia harus meminum obatnya. Berikan catatan itu padanya nanti..."

Zhang Sao belum sempat mengiyakan ketika Ji Yi tersadar dari lamunannya dan otomatis berkata, "Tidak perlu".

Mendengar perkataan Ji Yi, wanita setengah baya itu tidak jadi menjawab dan memandang ke arah He Jichen dengan agak bingung.

Mengetahui bahwa Zhang Sao akan meminta pendapat He Jichen, Ji Yi menoleh pada pemuda itu. Lalu mengulangi perkataannya, "Sungguh, tidak perlu repot..."

He Jichen hanya diam, tapi tatapan matanya yang tertuju ke arah pintu menjadi kosong. Beberapa saat kemudian, seraya mengejapkan matanya, ia kembali menoleh ke arah Zhang Sao. He Jichen hendak mengangguk sebagai isyarat agar wanita paruh baya itu tetap melakukan apa yang dia suruh. Namun Ji Yi yang berdiam diri di samping He Jichen kembali angkat suara, "Kau tidak perlu melakukan semua ini untukku..."

Kata-kata Ji Yi membuat He Jichen bingung. Ia lantas menoleh pada gadis itu.

Ji Yi menelan ludah sambil diam-diam mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kalimat selanjutnya, "...Aku tahu satu-satunya alasan mengapa kau memperlakukanku dengan begitu baik adalah karena apa yang telah terjadi di resor pemandian air panas waktu itu. Kau ingin mewakili Lin Ya untuk meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya padaku."

Sudut bibir He Jichen berkerut. Tangannya yang memegang segelas air itu pun bergetar dan perlahan jemarinya menegang.

"Jangan kuatir. Aku tidak akan melakukan apapun pada Lin Ya. Terlebih lagi, aku juga akan menganggap bahwa kau tidak pernah menolongku semalam." Ji Yi berhenti sejenak. Lalu dengan sigap gadis itu menarik tasnya, membuka resleting dan mengeluarkan semua uang tunai yang dibawanya, lalu menyerahkannya pada He Jichen. "Uang ini seharusnya cukup untuk membayar biaya pengobatanku tadi malam."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.