Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Yang Ada Di Depan Mata (2)



Yang Ada Di Depan Mata (2)

0

Ji Yi merasa sangat lapar. Setelah keluar dari kamar mandi, ia menarik kursi, lalu segera duduk dan menikmati makan malam yang dibeli oleh Tang Huahua untuknya.

0

Dari penampilannya, hidangan itu terlihat seperti yang dijual di Kantin Pertama, tapi rasanya berbeda; jauh lebih enak dari biasanya.

Merasa aneh, Ji Yi akhirnya menoleh dan bertanya pada Tang Huahua, "Kau membeli ini dari Kantin Pertama?"

"Yeah..." Tang Huahua menatap layar ponselnya seraya menggerakkan jemarinya dengan cepat di atas layar.

"Kenapa terasa berbeda dari biasanya?"

"Oh ya?" sesaat, mata Tang Huahua berkedip. Ia terdiam untuk beberapa saat, lalu meletakkan ponselnya, mungkin karena ia telah selesai bermain game. Lalu Ia berkata pada Ji Yi, "Apa itu hanya perasaanmu saja karena kau terlalu lapar?"

Ji Yi berpikir bahwa kata-kata Tang Huahua benar adanya, maka ia pun mengangguk mengiyakan. "Mungkin juga."

Tang Huahua lantas bergegas turun dari ranjangnya, seolah hendak berbagi sebuah rahasia penting dengan Ji Yi. Gadis itu menarik sebuah kursi mendekati Ji Yi, lalu duduk, dan berkata dengan sangat serius, "Xiao Yi, coba tebak! Aku baru tahu sesuatu yang sulit dipercaya sore ini!"

Ji Yi memutar tubuhnya dan menghadap Tang Huahua. Karena masih mengunyah makanan, suaranya tidak terdengar jelas, "Apa itu?"

"Ini tentang Lin Ya. Aku baru tahu bahwa ternyata He Xuezhang bukan pacar dia!"

He Xuezhang... Begitu Ji Yi mendengar nama itu, pikirannya lantas kembali pada kejadian tadi sore di rumah He Jichen. Jemarinya yang memegang sendok sedikit gemetar. Ia berusaha terlihat tenang seraya menundukkan kepala, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

TangHuahua terus menguraikan berita yang menghebohkan itu. "Atau lebih tepatnya, dia sama sekali tidak pernah berpacaran dengan He Xuezhang! Memang benar sih, kalau dia barusan dapat pacar. Sebenarnya, pacarnya sekelas dengan kita—Yang Shuo si playboy itu tuh, yang sering gonta-ganti pacar layaknya berganti pakaian. Dia pikir dia bisa bertingkah seperti itu hanya karena orangtuanya agak kaya... Kurasa Yang Shuo hanya bermain-main saja dengan Lin Ya."

Selagi bercerita, Tang Huahua terlihat seakan baru memahami sesuatu. Ia memekik "Aha!" lalu mengungkapkan apa yang baru saja disadarinya, "Aku memang merasa ada yang aneh dengan cerita bahwa Lin Ya dan He Xuezhang pacaran! Kini aku mengerti—di depan semua temannya, Lin Ya hanya mengenalkan He Dage sebagai 'teman'. Suatu hari, aku pernah hendak memanggil He Dage dengan sebutan 'pacar Lin Ya', tapi Lin Ya menyikutku sebelum aku sempat memanggilnya. Ketika itu aku tidak tahu mengapa, tapi aku hanya diam saja dan tidak menanyakannya. Sekarang kalau dipikir-pikir, Lin Ya hanyalah bertepuk sebelah tangan; hanya ia seorang diri yang menyebut dirinya pacar He Dage..."

Jadi, Lin Ya dan He Jichen sama sekali tidak pernah pacaran? Tapi meskipun mereka pacaran atau tidak, itu sama sekali tidak ada hubungannya denganku... Ji Yi berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan makan malamnya dalam keheningan.

-

Kali kelima Zhang Sao muncul di depan pintu ruang kerja He Jichen, pemuda itu masih berdiri tak bergeming di depan jendela kaca yang memenuhi sisi dinding dari lantai hingga mencapai langit-langit ruangan.

Biasan miliaran cahaya dari luar ruangan menerangi posturnya yang santun dan tampan, begitu sempurna bak lukisan.

"Tuan He, apakah anda ingin makan malam sekarang?"

Seperti keempat usahanya sebelum itu, hanya keheningan yang menjawab Zhang Sao.

Zhang Sao berdiri di sana cukup lama. Kemudian beranjak pergi dan berpikir untuk kembali lagi melihat keadaan tuannya sekitar jam sebelas malam nanti.

Belum sempat Zhang Sao meninggalkan tempat ketika ponsel He Jichen tiba-tiba berdering.

Wanita paruh baya itu otomatis menoleh dan melihat He Jichen mengangkat ponselnya secara refleks. Dari gerak-geriknya, sepertinya pemuda itu sedang menanti-nantikan deringan ponsel itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.