Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Yang Ada Di Depan Mata (9)



Yang Ada Di Depan Mata (9)

0

Ji Yi harus berjuang lagi dari bawah, sementara Qian Ge mendapatkan segala yang dulu menjadi milik Ji Yi. Gadis itu kini berdiri di puncak di mana segala hal melaju dengan begitu mulus baginya. Bagaimana mungkin aku tidak terluka? Bagaimana bisa aku tidak marah?

0

"Ah, memang benar kau rupanya, Xiao Yi." Dibandingkan dengan Ji Yi yang berusaha untuk menahan segala pikiran yang berkecamuk di benaknya, Qian Ge terlihat jauh lebih tenang darinya. "Tadinya kukira aku salah lihat."

Seraya berkata demikian, Qian Ge melirik pada kedua asisten yang berdiri di belakangnya, memberi isyarat agar meninggalkannya.

Saat Qian Ge dan Ji Yi akhirnya sendirian, Qian Ge berjalan elegan dengan sepatu hak tingginya, menghampiri Ji Yi.

Ia memandang Ji Yi dari atas ke bawah, lalu tersenyum dan berkata, "Lama tak bertemu, Xiao Yi."

Mereka berdua sama-sama sedang memikirkan sesuatu, namun sebelum membuka kebusukan Qian Ge, Ji Yi mencoba untuk bersikap tenang dan terkendali seperti halnya Qian Ge.

Dengan pikiran itu, Ji Yi segera tersadar. Sudut-sudut bibirnya menekuk membentuk senyuman manis. Ji Yi menjawab dengan hangat, "Ya, sudah cukup lama kita tidak berjumpa."

Melihat senyuman Ji Yi, Qian Ge tersenyum lebih cerah. "Xiao Yi, kapan kau terbangun dari koma? Kau mungkin sudah tahu dari media massa bahwa aku begitu disibukkan dengan pekerjaan yang mengalir tanpa henti selama dua tahun ini, jadi tidak punya waktu untuk hal lain."

Tentu saja, Ji Yi menyadari bagaimana Qian Ge menekankan kata "pekerjaan." Ji Yi mengerti pesannya. Gadis itu sedang menyombongkan diri, berusaha membuat Ji Yi kehilangan kesabaran. Ji Yi sedikit menurunkan kelopak matanya dengan tetap tersenyum seolah tidak menangkap maksud Qian Ge. Ji Yi tetap menanggapinya dengan nada yang ramah, "Sudah setengah tahun yang lalu aku terbangun dari koma."

"Oh begitu..." balas Qian Ge setengah hati, begitu menyadari bahwa 'senjatanya' seolah berubah menjadi bola kapas dan sepertinya tidak ada hal yang dapat memancing emosi Ji Yi. Gadis itu lantas menoleh ke arah pintu di samping Ji Yi dan dengan sambil lalu bertanya, "Kau mencari Xu Yi untuk berbicara tentang film baru sutradara Liang?"

Ji Yi mengerucutkan bibirnya dan menjawab dengan jujur, "Ya."

Qian Ge mengalihkan pandanganya ke bawah dan tersenyum. "Sekarang susah untuk mendapat peran di film sutradara Liang. Dibandingkan dengan empat tahun yang lalu, castingnya jauh lebih banyak tuntutan." Terdiam sejenak, Qian Ge kembali mengangkat matanya, menatap tepat ke mata Ji Yi, lalu berkata dengan setengah bergurau, kembali berusaha memancing emosi, "Ditambah lagi, Xiao Yi, kau bukan lagi orang yang sama dengan empat tahun yang lalu."

Tentu saja, Ji Yi tahu bahwa Qian Ge sedang berusaha untuk memancing emosinya, tapi sayang sekali... Ji Yi bukan tipe orang yang lemah yang akan membiarkan dirinya kalah dengan memalukan.

Ji Yi lantas melirik ke arah Qian Ge dengan tenang, dan menjawab acuh tak acuh, "Tentu saja, aku bukanlah orang yang sama dengan empat tahun yang lalu. Sekarang aku akan mengambil kembali gelarku sebagai Ratu industri hiburan..."

Berhenti sejenak, Ji Yi menirukan nada suara Qian Ge. Gadis itu terdengar sedang bercanda, namun pada saat yang sama mengancam, "...karena itu Qian Ge, berhati-hatilah mulai sekarang. Jangan sampai aku mencuri ketenaranmu dan mengambil alih tahtamu."

Qian Ge terkejut mendengar kata-kata Ji Yi. Kesinisan yang ada dalam sorot matanya yang tersenyum itu terlihat lebih jelas dari sebelumnya. Gadis itu sepertinya takut akan mendapatkan karmanya setelah mencuri gelar Ji Yi. Qian Ge lantas menunduk dan memeriksa jam tangannya, lalu mengganti topik, "Aku ada urusan lain; Jadi aku pergi dulu. Kalau ada waktu lagi, kita bisa bicara lain kali."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.