Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Merindukan Masa Muda Kita (1)



Merindukan Masa Muda Kita (1)

0

He Jichen baru saja dapat menguasai emosinya, namun ketika ia mendengar tiga kata itu "Kakakmu He Yuguang", tubuhnya bergetar hebat untuk sesaat. Ia begitu syok hingga langkah kakinya menjadi tidak stabil.

0

Ia terus berjalan hingga cukup jauh dan akhirnya berhenti.

Karena He Jichen membelakanginya dan tidak sekalipun menoleh, Qian Ge tidak dapat melihat ekspresi pemuda itu. Namun dari kejauhan, Qian Ge dapat melihat punggungnya yang tegang, dan gerak rambutnya yang menandakan bahwa tubuhnya sedang gemetar. Ia terlihat seolah sedang menahan emosi yang meluap-luap di dalam dadanya.

Tapi sejurus kemudian, ia kembali tenang seakan-akan tidak pernah mendengar kata-kata Qian Ge sama sekali. Ia kembali menggerakkan kaki dan melangkah pergi.

-

He Jichen belum sampai di gerbang studio perfilman itu ketika melihat Ji Yi dari balik kaca depan mobilnya. Gadis itu sedang berdiri di depan gerbang, lalu masuk ke dalam sebuah taksi yang menjemputnya.

Pintu taksi itu lantas menutup dan segera melaju pergi.

Setelah taksi yang ditumpangi Ji Yi meninggalkan gerbang, He Jichen memandangi arah perginya taksi itu. Sesaat ia ragu, namun akhirnya menginjak pedal gas dan memutar setir untuk mengikuti Ji Yi.

Studio film itu terletak di pinggir kota bagian selatan. Untuk mencapai tempat tujuan Ji Yi, mereka harus melewati hampir seisi kota Beijing. Jalanan cukup ramai di siang hari, jadi lama perjalanan tidak dapat diperkirakan. Ketika sampai di Ring Road ke dua, He Jichen melihat mobil yang ditumpangi Ji Yi keluar dari jalan utama. Tanpa memperdulikan bunyi klakson dari mobil di belakangnya, He Jichen segera menginjak pedal gas, memutar kemudi dan mengikuti taksi itu keluar dari jalan raya.

Setelah sekitar lima menit, He Jichen dapat menebak tujuan Ji Yi.

Sembari mengemudi melewati dua jalanan yang sudah tua, He Jichen memandang dari kejauhan ketika taksi Ji Yi berhenti di pintu masuk Nanluguxiang[1].

Setelah memarkir mobilnya di dekat tempat itu, He Jichen melihat taksi yang ditumpangi Ji Yi lantas menghilang. He Jichen segera berjalan memasuki Nanluguxiang, menoleh sejauh lima puluh meter ke kanan dan kiri, dan akhirnya menemukan Ji Yi.

Ia tidak menghampiri gadis itu, namun hanya memperhatikannya dari jauh.

Sore itu, matahari begitu cerah dan hangat, menerangi keindahan alami jalanan-jalanan kecil yang ada di sana.

Ji Yi belum makan sejak selesai mengikuti audisi. Dia mungkin lapar, karena He Jichen melihatnya berhenti di depan sebuah Restoran ala Rusia memandangi papan namanya. Setelah seorang pelayan mengundangnya masuk, Ji Yi mengalihkan pandangannya dan mengangguk pada sang pelayan, lalu mengikutinya masuk ke dalam restoran.

He Jichen tidak mengikuti mereka, ia hanya bersandar di balik pohon di dekat restoran itu, dan menyalakan rokok.

Setelah rokok yang ke lima, Ji Yi akhirnya keluar. Secara otomatis He Jichen bersembunyi di balik pohon dan menunggu sampai gadis itu berjalan cukup jauh sebelum akhirnya mematikan rokok dan mengikutinya.

Ji Yi mungkin sedang banyak pikiran. Ia terlihat terus berjalan menyusuri Nanluguxiang, menuju Houhai[2]. Kemudian, tanpa tujuan yang jelas, gadis itu menyusuri danau Houhai.

  1. Nanluoguxiang: Kompleks di jalanan tua kota Beijing, yang memiliki banyak bangunan tua yang menjadi tempat wisata
  2. Houhai: Danau di daerah Nanluoguxiang

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.