Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tidak Ada Keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (9)



Tidak Ada Keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (9)

0

He Jichen mengalihkan pandangannya saat menoleh pada Cheng Weiwan. "Maaf sudah merepotkanmu."

0

Cheng Weiwan tidak membujuk He Jichen seperti sekretarisnya. Ia hanya mengangguk pelan dan membawa peralatan pengobatannya meninggalkan kamar suite He Jichen.

Ketika Cheng Weiwan tiba di kamar Ji Yi, gadis itu baru saja selesai menikmati makan malam yang dibawakan oleh He Jichen untuknya. Dia baru saja hendak membereskan meja ketika mendengar ada yang mengetuk pintu.

Ji Yi membuka pintu dan melihat Cheng Weiwan. Sesaat ia tertegun sebelum membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Cheng Weiwan untuk masuk.

Ketika memberi isyarat pada Cheng Weiwan untuk duduk, Ji Yi bergegas ke meja hendak membersihkan sisa makanannya.

Cheng Weiwan meletakkan peralatan medis yang dibawanya. Kemudian ia pun membantu Ji Yi membersihkan meja sebelum gadis itu sempat melakukannya.

Dengan luka di pinggangnya, Ji Yi tidak bisa bergerak secepat Cheng Weiwan, maka yang bisa dia lakukan hanyalah berkata, "Terima kasih."

Cheng Weiwan tersenyum pada Ji Yi, tetapi tidak berkata apa-apa. Dia mengambil kantong sampah, berjalan ke arah pintu, dan meletakkannya di lantai. Kemudian dia melangkah ke kamar mandi dan mencuci tangan. Setelah keluar dari kamar mandi, dia memberitahu Ji Yi, "Aku kemari untuk memeriksa lukamu lagi."

"Oh," kata Ji Yi sambil melepas atasannya untuk memperlihatkan luka di pinggangnya yang sudah diperban oleh Cheng Weiwan.

Cheng Weiwan mendekat dan dengan hati-hati memeriksa lukanya untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Ketika memeriksanya, wanita itu juga mengoleskan lagi obat pada luka Ji Yi, mengganti perbannya, dan mengingatkan Ji Yi untuk tidak membasahi lukanya selama beberapa hari. Kemudian dia mulai membenahi peralatan medisnya.

Ji Yi tahu bahwa hal itu berarti Cheng Weiwan hendak pergi.

Selain dari saat pertama kali Cheng Weiwan meneleponnya untuk mengundangnya bergabung dalam tim "Three Thousand Lunatics," mereka tidak pernah saling bicara antara satu sama lain. Karena Cheng Weiwan sudah merawat lukanya malam itu, dia seharusnya baru mampir lagi keesokan harinya untuk mengganti perbannya jika Ji Yi tidak salah ingat, tetapi Cheng Weiwan datang hanya dalam beberapa jam saja…

Ji Yi mengatupkan bibir. Karena Cheng Weiwan sudah mengemasi peralatan medisnya dan hendak bangkit untuk pergi, Ji Yi buru-buru memanggilnya, "Nona Cheng..."

Cheng Weiwan tidak mengatakan apapun, tetapi hanya menatap Ji Yi dan menunggunya selesai bicara.

Ji Yi menggigit bibir bawahnya dan menyuarakan pertanyaan yang ada di benaknya, "Apakah… dia memintamu untuk datang?"

Jeda sesaat. Khawatir bahwa Cheng Weiwan tidak mengerti siapa yang dimaksud dengan "dia", maka ia hendak memperjelas dengan "He Jichen" ketika Cheng Weiwan mengangguk. "Ya, He Jichen memintaku datang."

Seperti dugaanku … Jemari Ji Yi spontan mencengkeram lengan bajunya.

Karena Ji Yi tidak mengatakan apapun lagi, Cheng Weiwan kembali berbicara, "Apakah ada hal lain?"

Ji Yi menggelengkan kepala. "Tidak."

"Kalau begitu aku pergi dulu."

"Mhm..." Ji Yi berdiri dan mengantar Cheng Weiwan ke depan pintu. Ia berterima kasih sebelum mengucapkan. "Selamat jalan."

Setelah Cheng Weiwan berjalan cukup jauh, Ji Yi menutup pintu dan menyandarkan diri pada daun pintu kayu tersebut. Dia lupa waktu sementara pikirannya berkecamuk dengan kalutnya.

...

Kembali ke kamar suite 1001, Cheng Weiwan pergi ke sisi He Jichen dan membuka peralatan medisnya.

Ketika dia mengisyaratkan pada He Jichen untuk membuka telapak tangannya yang terluka, dia melihat pria itu menatapnya. Wanita itu segera menyadari maksudnya dan mengatakan, "Tidak ada masalah dengan lukanya. Aku sudah menambahkan obat dan mengganti perbannya. Besok malam, aku akan pergi ke sana lagi untuk menggantinya. Aku akan melepas jahitannya setelah tujuh hari, dan dia akan baik-baik saja."

Sambil memikirkan hal itu, He Jichen masih belum mengatakan sesuatu ketika dia mengulurkan tangannya yang terluka pada Cheng Weiwan.

Cheng Weiwan jongkok di lantai dan mengambil pinset dan gunting. Tak berapa lama kemudian, dia telah selesai mencabuti sisa pecahan gelas di telapak tangan He Jichen.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.