Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Kau Tidak Pernah Sendiri, Kau Masih Memilikiku (6)



Kau Tidak Pernah Sendiri, Kau Masih Memilikiku (6)

0

"Kau tidak pernah sendiri, kau masih memilikiku."

0

Dia sebenarnya ingin menambahkan kata "Manman," tetapi setelah selesai mengetik, dia ragu sesaat, sebelum akhirnya berhenti mengetik sampai di situ.

Dia ingin membuatnya seperti sesuatu yang akan dikatakan oleh He Jichen.

Kalimat aslinya adalah: Kau tidak pernah sendiri, kau masih memilikiku, gadis Cola.

-

Semalam, Ji Yi tidak bisa tidur karena He Jichen. Pikirannya terus berkecamuk sembari berbaring di ranjang, ia membalikkan badan dan memutar posisi tubuh berusaha untuk tidur ketika ponselnya menyala. Ia menerima sebuah pesan dari "He Yuguang."

Mungkin dia sedang bingung, atau mungkin karena dia selalu berbagi cerita dengan He Yuguang ketika masih muda. Setelah tahu bahwa He Yuguang mengetahui semua yang terjadi di lokasi syuting, dia kembali seperti dirinya yang dulu. Dia mengetikkan kata demi kata, menumpahkan segala hal kecil dalam benaknya.

Berbagi cerita adalah salah satu cara baginya untuk melampiaskan emosi. Bahkan meskipun dia sudah menceritakan begitu banyak hal tanpa mendapatkan tanggapan, dia sudah merasa jauh lebih baik. Pada akhirnya, ia jatuh tertidur saat menunggu balasan dari He Yuguang.

Pagi hari berikutnya, Ji Yi terbangun karena ada yang mengetuk pintu.

Dengan masih mengantuk dia menghampiri pintu, dan membukakan pintu bagi seorang petugas lapangan yang sedang berdiri di luar kamarnya. Petugas itu memberitahunya bahwa waktu syuting adegan-adegannya ditunda hingga tujuh hari kemudian, dan sebagai gantinya, mereka akan syuting adegan lain terlebih dahulu.

Setelah orang itu pergi, Ji Yi merasa bingung, mengapa petugas lapangan diminta datang untuk memberitahunya secara langsung… Ketika kembali ke ranjang dan mengambil ponselnya untuk memeriksa waktu, ia menemukan bahwa ponselnya secara otomatis sudah padam karena kehabisan baterai.

Setelah Ji Yi mencolokkan ponselnya ke charger, dia memeriksa jam dinding. Sudah jam delapan pagi.

Setelah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Ji Yi pergi ke restoran di lantai dua.

Dia tidak akan pergi ke restoran jika peristiwa kemarin tidak terjadi, karena perjalanannya hanya akan sia-siaꟷdia tidak akan bisa makan.

Tetapi hari ini berbeda. Kemarin Qian Ge kalah telak sehingga sudah pasti wanita itu terpancing untuk balas dendam. Akan tetapi, setelah niat jahatnya dibeberkan oleh He Jichen, dia pasti tidak akan mencoba apapun lagi.

Seperti yang diperkirakan oleh Ji Yi, segera setelah dia memasuki restoran, semuanya berjalan lancar.

Yang membuatnya terperangah, staf yang bertugas memperlakukannya dengan sangat baik dan sikap mereka berubah seratus delapan puluh derajat.

Ketika dia sedang makan, setelah menghabiskan susunya, seorang pelayan menghampirinya dan menanyakan jika ia ingin gelasnya diisi kembali.

Setelah makan dan bangkit dari duduknya, seorang pria muda menghampirinya dan dengan sopan bertanya, "Nona, apakah anda merasa puas dengan makanannya?"

Kapan para aktor dan kru film membeli restoran ini dan bagaimana mungkin keramah-tamahan setingkat ini diberlakukan padanya? Ji Yi tertegun sesaat sebelum tersenyum, mengangguk, dan menjawab, "Enak sekali."

"Bagus." Pria itu tersenyum, dan dengan kedua tangannya dia menyerahkan selembar kartu nama dari sakunya. "Nona, saya adalah manajer restoran ini. Jika lain kali anda memiliki permintaan, anda dapat menghubungi saya."

Dia jelas bukan manajer restoran ini… Lagi-lagi, Ji Yi tertegun.

Pria itu mungkin bisa menebak bahwa Ji Yi kebingungan, maka ia pun tersenyum dan menjelaskan, "Tadi malam, manajer restoran mendadak diganti, jadi mulai sekarang, saya yang akan bertanggung jawab atas makanan para pemain dan kru film."

"Oh," balas Ji Yi ketika tersadar kembali, dan menerima kartu nama itu. "Kalau begitu, maaf jika saya nantinya merepotkan."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.