Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Bisakah Kau Memelukku? (6)



Bisakah Kau Memelukku? (6)

0

Ji Yi spontan berbalik melihat ponsel yang tergeletak di lantai, di depan jendela yang menjulang tinggi. Layar ponsel berkedip-kedip, dan dia masih dapat suara mendengar seseorang memanggil-manggil dari seberang telepon, dari waktu ke waktu.

0

Sesaat Ji Yi ragu, tetapi akhirnya, dia menghampiri dan mengangkat ponsel He Jichen.

Dari layar ponsel, Ji Yi dapat melihat nama yang tertera adalah "Han Zhifan."

Ji Yi tidak begitu mengenal Han Zhifan, tetapi dia tahu bahwa pria itu adalah teman dekat He Jichen yang kaya raya.

"Kak Chen, jangan terlalu bersedih…" kata Han Zhifan lagi.

Ji Yi segera mengangkat ponsel ke telinganya dan dengan pelan memberitahu Han Zhifan bahwa He Jichen saat itu tidak dapat mendengarnya. "Halo, Tuan Han. Direktur He sedang tidak membawa ponselnya saat ini. Dia ada di dalam kamar mandi."

Suara dari seberang ponsel itu langsung terdiam.

Setelah beberapa saat berlalu, Han Zhifan kembali berbicara. "Apakah Kak Chen ada di dalam kamarnya?"

Jika He Jichen tidak sedang berada di dalam kamarnya, memangnya dia akan berada di kamar siapa?

Ji Yi merasa Han Zhifan menanyakan sesuatu yang konyol, tetapi dengan sopan dia menjawab, "Ya."

"Aku akan…" Dari seberang telepon, terdengar seperti Han Zhifan menggumamkan sesuatu yang mirip sumpah serapah, kemudian dia bertanya, "Jadi, kau adalah… aktris pendukung dalam serial "Three Thousand Lunatics," Ji Yi?"

"Eh?" aku belum pernah memperkenalkan diri sebelumnya… Ji Yi terkejut. Setelah beberapa detik, dia berkata, "Apakah kita… pernah bertemu?"

"Apa kita perlu bertemu dulu? Mudah saja ditebak! Kamar Kak Chen…" Han Zhifan hanya mengucapkan setengah dari apa yang hendak dikatakannya ketika menyadari bahwa dia sudah berbicara terlalu banyak, maka ia pun segera menelan kembali separuh kalimatnya: "…apa menurutmu sembarangan orang bisa masuk ke sana?"

Han Zhifan tidak menyelesaikan kalimatnya, sehingga Ji Yi merasa agak kebingungan. Setelah Ji Yi bergumam "Mm?" dia baru saja hendak bertanya "Apa?" ketika Han Zhifan mengganti topik pembicaraan. "Oh ya! Sekarang bagaimana keadaan Kak Chen?"

"Dia…" Ji Yi hanyut dalam pikirannya, lalu menoleh ke arah pintu kamar mandi, dan menjawab dengan jujur. "…belum keluar dari kamar mandi."

Han Zhifan mengucap kata "Oh…" yang panjang sembari mulai berpikir…

Selama bertahun-tahun mengenal He Jichen, aku belum pernah melihatnya begitu terpesona oleh seorang gadis sebelumnya.

He Jichen pasti sangat terpukul sekarang setelah mengetahui kebenarannya, dan satu-satunya orang di dunia ini yang bisa menghiburnya dan membuatnya merasa lebih baik saat ini sedang berbicara di telepon denganku.

Memikirkan hal itu, Han Zhifan kembali berbicara, "…Kak Chen sepertinya sedang terpukul saat ini. Kalau kau tidak sedang sibuk, tolong temani dia lebih lama lagi…"

Han Zhifan takut jika perkataannya tidak cukup membuat Ji Yi peduli, maka setelah jeda, dia melanjutkan dengan nada suara yang serius, "…Jika dia belum keluar dari kamar mandi setelah cukup lama, kau harus memeriksa keadaannya. Jangan biarkan sesuatu terjadi padanya saat dia sendirian di dalam sana …"

...

Di kamar mandi yang terkunci rapat, tubuh He Jichen terjatuh ke lantai sambil bersandarkan daun pintu kayu itu.

Dia memejamkan mata dan berdiam diri di sana untuk beberapa saat lamanya sebelum akhirnya berani memikirkan kembali apa yang baru saja diceritakan oleh Han Zhifan kepadanya di telepon tadi.

"Kak Chen, Aku sudah menyelidiki permintaanmu kemarin malam. Empat tahun yang lalu, Ji Yi melakukan aborsi di Rumah Sakit Health Care Center for Women and Children."

"Tetapi itu tidak bisa disebut sebagai aborsi karena situasinya sedikit berbeda. Dia tidak mungkin bisa mempertahankan bayi itu."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.