Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Mengapa Tidak Kau Ceritakan Padaku? (8)



Mengapa Tidak Kau Ceritakan Padaku? (8)

0

Mata Qian Ge berubah merah karena amarah. "Ji Yi, jaga ucapanmu!"

0

Jaga ucapanmu?

Jauh di lubuk hatinya, Ji Yi menganggap hal itu lucu.

Dia ingin agar aku menjaga ucapanku? Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri? Selama bertahun-tahun ini, kapan dia pernah menjaga ucapannya, ataupun kelakuannya?

Dia datang ke kamarku bukan untuk menjengukku, tetapi hanya untuk mendapatkan nama baiknya kembali. Tapi yang lebih penting lagi, dia ingin memancing kemarahanku, kan?

Sejak awal aku bergabung dengan para pemeran film sampai sekarang, dia selalu membuatku menderita. Setelah menahannya sangat lama, aku sudah tidak tahan lagi! Aku ingin dia melihat, siapa yang membuat siapa menderita hari ini!

Sambil berpikir demikian, Ji Yi dengan santai berbicara lagi: "Oh, ya! Aku lupa bertanya padamu – apakah polisi sudah membawa manajermu untuk dikurung beberapa hari?"

Tak dapat disangkal lagi, itu adalah hal yang paling menjengkelkan dan menyakitkan bagi Qian Ge!

Ji Yi sengaja ingin menyerang titik kelemahannya!

Seperti yang diduga oleh Ji Yi. Ketika dia berkata demikian, Qian Ge begitu marah sampai gigi-giginya bergemeretak. Qian Ge hanya bisa mengucapkan satu kata, "Kau――", kemudian terdiam, karena tidak tahu bagaimana harus melanjutkan kalimatnya.

Dibandingkan dengan betapa marahnya Qian Ge, ada seulas rasa geli yang sinis di mata Ji Yi sembari menyaksikan perubahan emosi Qian Ge. Ji Yi dengan acuhnya menundukkan kepala dan mulai bermain dengan kukunya sambil berbicara dengan nada yang santai: "Saat ini kalau kau memikirkannya, sayang sekali jika satu-satunya orang yang berotak ada dalam tahanan…"

"Ji Yi, tutup mulutmu!" Wajah Qian Ge benar-benar garang.

Tanpa mengindahkan peringatan itu, senyuman Ji Yi semakin melebar. Bahkan suaranya terdengar lebih manis. "…Kalah telak itu satu hal, tetapi kau bahkan tidak bisa mempertahankan nama baikmu dan harus menderita berlipat ganda dengan menyeret orang lain untuk jatuh bersamamu…"

"Ji Yi! Hentikan olok-olokmu!" Ketika seseorang sedang marah, mereka biasanya memanfaatkan kelemahan lawan bicaranya untuk menyerang mereka, tak terkecuali Qian Ge. Terlebih lagi, dia mengetahui semua hal tentang Ji Yi, maka dia pun tidak mengenal ampun dalam serangannya. "Kalau dipikir-pikir, tidak ada yang lebih tahu darimu mengenai penderitaan berlipat ganda setelah mencoba menarik yang lain jatuh denganmu, aku benar, kan? Saat kau kelas tiga SMA, kau jelas-jelas menyukai He Yuguang, tapi kau justru tidur dengan He Jichen. Sudah cukup memalukan bahwa He Jichen tidak menginginkanmu setelah tidur denganmu, tapi kau bahkan hamil dan hampir kehilangan nyawa di meja operasi! Jadi katakan, bahkan setelah He Jichen memperlakukanmu seperti itu, kau masih mencoba menggodanya dengan cara apapun dan bergabung dengan tim produksi yang sama dengannya. Kau bukan hanya menderita dua kali lipat saat itu, tapi bahkan bertahun-tahun kemudian, kau masih saja seorang pelacur!"

Sedikit demi sedikit, senyum Ji Yi menghilang dari bibirnya ketika mendengar kata-kata Qian Ge.

Itu adalah luka terparah dalam hatinya. Selama bertahun-tahun, Ji Yi tidak pernah berani menyentuh luka itu, tetapi Qian Ge justru memanfaatkannya sebagai senjata untuk menyerangnya!

Ekspresi dingin terpancar dari mata Ji Yi sembari memalingkan muka dan menghentikan kalimat Qian Ge. "Sudah selesai bicara? Kalau ya, keluar dari kamarku!"

"Keluar? Enak saja!" Sambil berkata demikian, wanita itu duduk di tepi ranjang Ji Yi, menyilangkan kaki dan berbicara dengan lebih intens, "Bicaralah yang jujur Ji Yi, kau tidak mungkin menggunakan malam pertamamu untuk bernegosiasi dengan He Jichen demi mendapatkan peran sebagai aktris pendukung, kan?"

Raut wajah Ji Yi menjadi semakin dingin ketika Qian Ge mengungkit-ungkit masa lalunya untuk yang kedua kali. Ia memicingkan mata, kilatan amarah melintas di matanya. "Qian Ge, kau tak henti-hentinya meracau di depanku. Apakah kau tidak takut menyinggungku dan harus pergi ke pengadilan lagi?"

Untuk sesaat, Qian Ge mengerti maksud tersembunyi dari perkataan Ji Yi, dan di sela seringainya ia berdecak "Tsk".


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.