Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tidak ada keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (1)



Tidak ada keadilan. Yang Ada Hanyalah Dia Benar, Dan Kau Salah. (1)

0

He Jichen akhirnya bereaksi. Tanpa melihat Qian Ge, dia diam-diam mengalihkan pandangan dari Ji Yi ke minuman tonik bernutrisi yang ditinggalkan oleh Qian Ge di lantai.

0

Melihat reaksi He Jichen terhadap apa yang dia katakan, Qian Ge dengan cepat berbicara, "…Direktur He, manajerku sudah mendapatkan tuduhan yang salah! Kau adalah sang sutradara dan juga produser. Peristiwa seperti ini sampai terjadi dalam tim produksimu, kau seharusnya bertindak dan menyelesaikan permasalahan ini…"

Tidaklah jelas apakah He Jichen sebenarnya mendengar perkataan Qian Ge karena dia hanya memperhatikan minuman-minuman tonik yang tergeletak di lantai.

Sekitar satu menit berlalu semenjak Ji Yi melihat sosoknya di depan pintu. Tiba-tiba, pemuda itu memasuki ruangan.

Ketika dia berjalan melewati Ji Yi, jemari gadis itu gemetaran dan hatinya semakin resah.

Mengapa dia masuk ke dalam kamarku?

Qian Ge mungkin memiliki pertanyaan yang sama dengannya. Celotehnya terhenti selama sekitar dua belas detik sebelum dia melanjutkan, "Ji Yi dengan sengaja memfitnah orang lain! Itu jelas salah! Terlebih lagi, dengan melakukan ini, dia menunda proses syuting. Tidak peduli apakah itu memang sudah menjadi sifat atau pekerjaannya, dia tidak memiliki kualifikasi sebagai seorang aktris…"

He Jichen masih tenang dan terkendali seperti sebelum dia mendengar perkataan Qian Ge. Dia meletakkan tas besar yang dibawanya ke atas meja dapur, kemudian melangkahkan kaki dan berhenti di depan minuman-minuman tonik yang dibawa oleh Qian Ge.

Itu kan hanya minuman tonik biasa. Mengapa dia begitu tertarik dengan minuman itu?

Qian Ge berhenti bicara untuk sesaat, kemudian kembali melanjutkan, "…Direktur He, aku ingin Ji Yi menjelaskan kesalahannya dan aku berharap kau akan memberikan keadilan bagi manajerku!"

Entah bagian mana dari kata-kata Qian Ge yang menarik perhatian He Jichen. Akan tetapi, setelah tidak menoleh pada Qian Ge sama sekali sampai sekarang, He Jichen mendadak berbalik dan melihat ke arah Qian Ge dengan tatapan kosong.

Dia menatap Qian Ge selama tak lebih dari beberapa detik dan kemudian mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Dia berjalan ke arah meja kecil di samping ranjang Ji Yi.

Setelah berhenti di depan meja kecil itu, dia mengangkat telepon hotel dan mendekatkannya ke telinga sambil menekan sebuah tombol.

Pandangannya tanpa emosi dan tertutup seperti biasanya, dan tindakannya begitu misterius sehingga Ji Yi tidak dapat menebak apa yang dipikirkannya. Terlebih lagi, dia tidak yakin apakah He Jichen mendengar percakapannya dengan Qian Ge sebelumnya. Hati Ji Yi yang resah menjadi semakin panik.

Panggilan itu diterima setelah beberapa detik.

Karena dia berada cukup jauh dari telepon, Ji Yi tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh orang dari seberang telepon itu. Ia hanya tahu yang menjawab telepon adalah seorang wanita.

Setelah wanita itu mengucapkan beberapa patah kata, He Jichen berbicara, "Kamar 2006, tolong kirim pelayan ke sini."

Mengapa dia menelepon untuk meminta pelayan?

Keragu-raguan dan kecurigaan dalam benak Ji Yi kian menjadi-jadi sementara He Jichen meletakkan teleponnya kembali.

Terdapat sebuah kantor pada setiap lantai di hotel itu, jadi seorang pelayan yang memakai seragam hotel bergegas ke kamar itu tidak beberapa lama setelah He Jichen mengakhiri panggilan. Ketika melihat Ji Yi dan Qian Ge berdiri di dekat pintu, dari ekspresi wajahnya, wanita pelayan itu terlihat terkejut, tetapi dia tidak menghentikan langkahnya. Dia segera menghampiri dan berhenti di depan pintu kamar hotel. Sembari tersenyum kepada Ji Yi, ia berkata, "Nona, boleh saya bertanya…"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.