Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Putus Hubungan (1)



Putus Hubungan (1)

0Tubuh Cheng Weiwan spontan gemetaran, secara refleks wanita itu hendak melepaskan diri dari dekapannya.     
0

Han Zhifan tidak memberinya kesempatan untuk memberontak dan melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu. Dengan sedikit memaksa, ia mendekap tubuh rampingnya dengan erat.     

Ia tak tahu sudah berapa lama wanita itu menangis di balkon, namun pakaiannya kini sangat dingin.     

Han Zhifan merengkuhnya semakin erat di dalam dekapannya.     

Tubuh wanita itu begitu tegang bagaikan sebongkah batu.     

Han Zhifan terus mendekapnya beberapa saat lamanya. Karena wanita itu tetap tegang tak bergeming, ia mulai menepuk-nepuk punggung wanita itu untuk menenangkannya.     

Dalam dekapan pria itu, Cheng Weiwan masih terus memberontak. Namun perlahan-lahan, dekapan Han Zhifan mulai berpengaruh dan wanita itu akhirnya menyandarkan wajahnya di dada pria itu. Tubuhnya juga mulai melemas.     

Semakin banyak air matanya yang bercucuran; dalam waktu singkat, air matanya telah membasahi kemeja pria itu.     

Wanita itu masih menangis dengan penuh kepiluan dan keputusasaan.     

Kadang kala, semakin lama seseorang menyimpan kesedihan, akan semakin sulit bagi orang itu untuk melepaskan kesedihannya. Suara tangisnya yang lepas terdengar menenangkan.     

Han Zhifan menundukkan kepala dan dengan suara pelan memberitahu Cheng Weiwan, "Kalau kau ingin menangis, lakukan saja. Kau akan merasa jauh lebih baik setelah menangis keras..."     

Cheng Weiwan tak tahu apa yang salah dengan dirinya. Ketika mendengar perkataan Han Zhifan, tiba-tiba dia merasa diperlakukan dengan sangat tidak adil. Air matanya semakin deras bercucuran, namun dia menggigit bibir bawahnya, tak berani bersuara.     

"Tidak apa-apa. Menangis saja keras-keras..." kata Han Zhifan lagi.     

Tubuh Cheng Weiwan gemetaran hebat sementara dia terus menggigit bibir bawahnya. Sesekali suara isak tangisnya terdengar.     

Han Zhifan tidak mengatakan apapun lagi, namun tanpa disadarinya, ia menepuk-nepuk punggung wanita itu dengan lebih lembut.     

Sentuhan lembutnya itu menenangkan hati Cheng Weiwan dengan setiap belaiannya. Pada akhirnya, tak mampu bertahan lagi, dia bersandar di dada pria itu sambil menangis lepas.     

Dia menangis dan terus menangis dalam dekapan pria itu untuk waktu yang lama.     

Pada akhirnya, ketika tangisannya berhenti, Han Zhifan masih berdiri dengan posisi yang sama, sambil mendekapnya.     

Waktu terus bergulir dan setelah beberapa saat lamanya, Han Zhifan merasa kakinya kesemutan. Pria itu lalu menunduk, memperhatikan wanita yang berada dalam pelukannya.      

Mungkin karena wanita itu telah menangis terlalu lama, ditambah lagi kondisi psikologisnya yang akhir-akhir ini sangat buruk, dia tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Setelah menangis lepas, tenaganya terlalu banyak terkuras, sehingga wanita itu sangat kelelahan dan akhirnya tertidur dalam pelukannya      

Han Zhifan tidak membangunkan Cheng Weiwan dan kemudian mengangkat tubuh wanita itu kembali ke dalam kamar.     

Ketika membaringkan tubuh Cheng Weiwan di atas ranjang dan menyelimutinya, ia melihat mata wanita itu sangat bengkak dan masih ada air mata yang bergelayut di bulu matanya yang panjang.     

Sesaat ia ragu, kemudian tanpa sadar ia menggerakkan tangan dan menyeka air mata di wajah wanita itu dengan lembut.     

Wanita itu tertidur pulas dan tidak menyadari tindakannya.     

Han Zhifan menatap Cheng Weiwan yang sedang tertidur pulas beberapa saat lamanya. Kemudian ia menundukkan kepala dan menatap jemarinya yang basah.     

Kenapa aku memeluknya? Kenapa aku menghadapinya dengan begitu sabar? Aku bahkan... menyeka air matanya.     

Aku-lah yang sejak awal menjebaknya, tapi tindakanku barusan sama halnya dengan apa yang kulakukan ketika masih menipunya agar dia jatuh cinta padaku...     

Han Zhifan memikirkannya untuk waktu yang lama dan menyadari bahwa wanita itu pasti terlihat sangat memelas ketika ia menemukannya tadi, sehingga ia jatuh kasihan padanya. Itu saja... Biasanya ia tidak akan memperlakukannya seperti itu. Jika ia melihat orang lain yang tampak kasihan, ia pun akan melakukan hal yang sama untuk orang itu. Itu saja. Pasti hanya karena itu..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.