Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Lelucon (4)



Lelucon (4)

1Suasana di kantor itu kembali hening.      1

Lin Sheng tahu, meskipun ia tidak menyelesaikan kalimatnya, Han Zhifan sudah mengerti maksudnya.     

Ia menatap Han Zhifan sejenak, lalu mendesah dan mengganti topik pembicaraan. "…Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"     

Han Zhifan masih tak bergeming dan tak mengucapkan sepatah katapun.     

Lin Sheng lanjut berkata, "Aku merasa sangat bersalah sekarang. Meskipun aku adalah anggota triad dan tidak bisa disebut orang baik, aku masih merasa bahwa merundung wanita lemah seperti ini adalah hal yang salah…"     

"Dulu, aku masih bisa membenarkan tindakanku dengan kematian Lili, tapi sekarang… Ini… Apa-apa'an ini… Setelah semua yang terjadi, semua itu tak lebih dari sebuah kesalahan…"     

"Katakan padaku, apa bedanya tindakan Cheng Weiguo dengan apa yang sudah kita lakukan?"     

"Aku benar-benar…"     

Lin Sheng ingin mengatakan 'benar-benar ingin menampar wajahku sendiri beberapa kali,' tapi ia tak mampu menyelesaikan kalimat itu. "Kalau sudah tidak ada hal lain, kau boleh pergi sekarang," potong Han Zhifan tiba-tiba, setelah membisu sekian lama.     

"Hah?" Lin Sheng tertegun karena Han Zhifan tiba-tiba mengusirnya.     

"Kubilang, kau boleh pergi sekarang." Han Zhifan mengulangi perkataannya tadi.     

Ia menyadari bahwa Lin Sheng masih belum beranjak, maka ia pun memperjelas: "Bisakah kau pergi dulu?"     

Kali ini, suara Han Zhifan sedikit bergetar. Meskipun Lin Sheng ingin bertanya mengapa pria itu memintanya pergi, pertanyaannya lantas tenggelam dalam kerongkongannya.     

Ia bukan pria bodoh. Ia tahu benar bahwa saat itu kondisi mental Han Zhifan sedang tak terkendali.     

Lin Sheng dan Cheng Weiwan tidak akrab. Saat mengetahui yang sebenarnya tentang hubungan Cheng Weiwan dan ayahnya, pria itu merasa sangat bersalah. Apalagi Han Zhifan yang mencintai wanita itu. Kini setelah menyadari bahwa selama ini ia membenarkan tindakannya atas dasar membalas dendam, pasti sulit baginya untuk menerima kenyataan itu…     

Sebelum semuanya dimulai, dia sudah merasa khawatir jika suatu saat nanti Han Zhifan akan menyesali perbuatannya. Kini, lihat saja apa yang terjadi…     

Sebagai seorang sahabat, Lin Sheng merasa agak khawatir jika Han Zhifan tak akan sanggup menghadapi kenyataan pahit semacam ini. Tak dapat menahan diri, pria itu bertanya, "Apa kau akan baik-baik saja sendirian?"     

Lin Sheng terdiam sejenak, kemudian menambahkan, "Apa kau ingin kutemani minum?"     

Han Zhifan menggelengkan kepala sambil tetap membisu. Ia hanya mengulurkan tangan sembari menunjuk ke arah pintu kantornya.     

Lin Sheng tahu Han Zhifan ingin ia pergi.     

Tidak berlama-lama di tempat itu, pria itu pun bangkit dari tempat duduknya dan melangkah ke arah pintu.     

Sebelum membuka pintu, Lin Sheng yang masih merasa khawatir, membalikkan badan, melihat ke arah Han Zhifan dan berkata, "Yang sudah terjadi, biarlah berlalu. Jangan terlalu sedih."     

Han Zhifan mengabaikan sahabatnya itu, atau mungkin, Han Zhifan tak mendengarnya karena pria itu sedang terpaku memandangi meja kerjanya tanpa bergerak sedikitpun.     

Lin Sheng menggerakkan bibirnya, ingin mencoba membujuk temannya itu lagi, namun ia merasa apapun yang akan dikatakannya tidak akan ada artinya dibandingkan dengan perasaan Han Zhifan saat itu. Pada akhirnya, Lin Sheng menghela napas lagi, membuka pintu, dan melangkah keluar.     

Han Zhifan tertinggal sendirian di kantor itu. Ia duduk di kursi kerjanya layaknya sebuah patung, tak bergerak sedikitpun.     

Ruangan itu sangat hening – begitu hening hingga Han Zhifan bisa mendengar suara detak jantungnya yang berpacu.     

Entah sudah berapa lama ia duduk dengan posisi yang sama. Ia hanya tahu bahwa rona langit di luar jendela kantornya telah memerah dan matahari mulai tenggelam ketika kata-kata Lin Sheng siang itu kembali terngiang di benaknya.     

"Sang ibu mulai meninggalkan Cheng Weiwan di rumah sendirian semenjak dia masih sangat kecil."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.