Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tergoyahkan (3)



Tergoyahkan (3)

0Kepala pelayan itu memahami arti isyarat Han Zhifan dan kemudian menggendong Cheng Han keluar ruangan.     
0

Dari sisi lain pintu ruang kerja, samar-samar Han Zhifan bisa mendengar suara sang kepala pelayan dan Cheng Weiwan dari arah koridor.     

"Nona Cheng, anda baru saja bangun dan belum sarapan. Apakah anda mau makan dulu sebelum pergi?"     

"Tidak, aku tidak lapar."     

"Kalau begitu saya akan membantu anda menghubungi sopir untuk menyiapkan mobilnya?"     

"Tidak perlu, terimakasih. Aku sudah memesan mobil. Sebentar lagi akan sampai."     

"Kalau begitu, Nona Cheng, bagaimana dengan barang-barang anda? Apakah semua sudah anda kemas? Apa anda butuh bantuan saya?"     

"Terima kasih, tapi aku sudah selesai berkemas."     

Suasana di koridor menjadi sunyi.     

Tak lama kemudian, terdengar suara dering ponsel, diikuti suara Cheng Weiwan. "Ya. Villa nomor 1. Oke, saya akan keluar sekarang untuk menunggu anda."     

Setelah panggilan itu berakhir, suara sang kepala pelayan terdengar. "Nona Cheng, apakah taksi anda sudah datang?"     

Cheng Weiwan tidak mengatakan apapun, namun Han Zhifan bisa menebak bahwa wanita itu mungkin sedang mengangguk pada sang kepala pelayan. Segera setelah itu, terdengar kembali suara sang kepala pelayan. "Nona Cheng, apakah anda tidak akan berpamitan pada tuan Han?"     

Han Zhifan masih tidak mendengar suara Cheng Weiwan.     

Wanita itu pasti telah menggelengkan kepala pada sang kepala pelayan untuk menolaknya, karena setelah itu terdengar suara sang kepala pelayan yang berkata. "Nona Cheng, saya akan membantu anda mengangkat barang-barang ini dan mengantar anda sampai di lantai bawah."     

Kali ini, akhirnya ia mendengar suara wanita itu. Namun ia hanya mendengar kata: "Terima kasih."     

Setelah itu, Han Zhifan mendengar suara taksi yang berhenti tepat di bawah balkon kamarnya, di depan pintu utama.     

Tak lama kemudian, sang kepala pelayan terlihat di halaman depan, mengangkat sebuah tas di sebelah Cheng Weiwan, yang sedang menggendong Cheng Han.     

Karena taksi sudah menunggu di depan pintu, Cheng Weiwan berjalan tergesa-gesa dan sama sekali tak menoleh ke belakang. Han Zhifan berdiri mematung sambil memandangi kepergian wanita itu.     

Begitu pintu ditutup, taksi itu mulai melaju pergi. Dalam sekejap mata, mobil itu menghilang dari pandangan Han Zhifan.     

…     

Sang kepala pelayan berdiri di depan pintu untuk waktu yang sangat lama sebelum masuk kembali ke dalam villa. Dia melangkah ke ruang kerja di lantai atas dan mengetuk pintu cukup lama. Tidak ada jawaban, maka wanita itu kemudian membuka pintu dan melangkah masuk.     

Han Zhifan berdiri tak bergerak di depan jendela layaknya sebuah patung, menatap keluar jendela.     

Kepala pelayan memanggilnya, "Tuan Han." Karena Han Zhifan tak merespon, dia maju beberapa langkah ke arah Han Zhifan dan mengeraskan suaranya. "Tuan Han?"     

Sang kepala pelayan berulang kali memanggilnya, "Tuan Han." Han Zhifan lalu menggeleng kepalanya perlahan. "Hm?"     

Kepala pelayan itu menelan ludah. "Nona Cheng dan tuan muda sudah pergi."     

Han Zhifan sepertinya tidak mendengar perkataan wanita itu. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Pergi?"     

Kepala pelayan itu tidak menyadari ada yang aneh dengan Han Zhifan dan mengulang apa yang baru saja dia katakan. "Ya, Nona Cheng dan tuan muda sudah pergi. Nona Cheng tidak meminta sopir untuk mengantarnya, tapi dia naik taksi…"     

Setelah beberapa saat kemudian, Han Zhifan mengulang kata, "Pergi?"     

Kali ini, sebelum sang kepala pelayan sempat bicara, Han Zhifan bertanya lagi, "Pergi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.