Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tergoyahkan (5)



Tergoyahkan (5)

0Cheng Han agak kurang sehat hari itu. Ia tidak berselera saat makan malam, dan tidak ingin bermain ataupun mendengar dongeng sebelum tidur. Bocah itu terus menangis dan minta dipeluk oleh Cheng Weiwan.     
0

Biasanya, Cheng Han tidur pada jam sembilan malam, namun hari itu ia tak bisa tidur sampai jam setengah sebelas.     

Cheng Weiwan, yang sepanjang malam berusaha menghibur Cheng Han, merasa kelelahan. Dia tak punya tenaga untuk menulis, karena itu setelah mandi, dia minum segelas susu karena belum mengantuk, lalu duduk di ayunan yang ada di balkon sambil mengedit hasil kerja di laptopnya selama beberapa hari.     

Waktu selalu bergulir dengan cepat ketika dia sibuk bekerja. Saat alarm pada ponselnya berdering, Cheng Weiwan akhirnya menyadari bahwa saat itu sudah jam satu dini hari.     

Dulu saat begadang semalaman untuk menulis, Cheng Weiwan sering mengalami sakit kepala, karenanya dia tak berani bekerja lembur terlalu lama. Meskipun masih ingin terus mengedit, dia berhenti bekerja dan menutup laptopnya. Dia lalu berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar.     

Dituangnya segelas air hangat. Setelah minum dua pil vitamin, Cheng Weiwan memadamkan lampu ruang tengah. Ketika dia baru saja hendak kembali ke kamar untuk tidur, bel pintu mendadak berbunyi.     

Cheng Weiwan tak punya banyak teman dekat yang akan mencarinya ditengah malam seperti itu. Kalau yang datang bukan Kak Yinan, maka itu pasti Lin Muqing.     

Tanpa berpikir panjang, wanita itu langsung membuka pintu.     

Rupanya tebakannya benar. Yang datang adalah Lin Muqing dan sahabatnya itu membawa sebuah kotak. "Wanwan, aku memesan beberapa ekor udang karang dan tak bisa menghabiskannya sendirian. Aku juga bosan makan sendiri, jadi aku membawanya ke sini untuk kita makan bersama!"     

Karena malam itu Cheng Han sedang kurang sehat, Cheng Weiwan hanya makan sedikit saat makan malam. Kini melihat Lin Muqing membawa sekotak makanan, dia memang merasa lapar, karena itu dia langsung mempersilahkan Muqing masuk. Mereka berdua duduk di depan meja kopi ruang tamu dan mulai menikmati udang karang itu.     

Awalnya mereka berdua makan dengan lahap karena lapar. Kemudian setelah beberapa saat, mereka mulai makan dengan lebih tenang.     

Sambil makan udang karang, keduanya tak henti-hentinya membahas tentang buku baru Cheng Weiwan.     

Usai makan, pembahasan buku mereka pun diakhiri. Saat Lin Muqing membantu Cheng Weiwan membersihkan meja, sudah pukul dua dini hari. Cheng Weiwan baru saja hendak mengingatkan Lin Muqing untuk cuci tangan, pulang dan beristirahat- ketika sahabatnya itu mendadak berkata, "Dia ada di bawah."     

Cheng Weiwan tidak langsung merespon, sementara dia berdiri di depan wastafel di kamar mandi dan menuang sabun ke tangannya. Dia menggosok tangan dengan sabun hingga beberapa kali, lalu bertanya, "Hm?"     

Lin Muqing juga menuang sabun ke tangannya. Setelah menggosokkan sabun di tangannya dengan enggan, wanita itu menyalakan kran air dan mulai mencuci tangan. Usai mencuci tangan, akhirnya wanita itu menjawab Cheng Weiwan. "Kubilang dia ada di bawah lagi, malam ini…"     

Mendengar hal itu untuk yang kedua kalinya, Cheng Weiwan langsung paham siapa yang dimaksud oleh Lin Muqing dengan kata "dia". Dia ingin meletakkan tangannya di bawah keran air untuk mencucinya, namun kemudian berhenti. Setelah dua detik, perlahan dia berkata "Oh" lalu melanjutkan mencuci tangan di bawah kran air.     

Lin Muqing bersandar pada daun pintu kamar mandi dan menatap Cheng Weiwan yang tampak tenang selama beberapa saat. Sementara Cheng Weiwan mematikan kran air dan mengambil handuk, Lin Muqing kembali berbicara. "…Saat aku mengambil makanan pesananku sore tadi, aku melihatnya, tapi dia sedang menundukkan kepala sambil merokok, jadi tidak melihatku…"     

Raut wajah Cheng Weiwan tidak berubah sedikitpun, seakan-akan orang yang sedang dibicarakan oleh Lin Muqing sama sekali tak ada sangkut-pautnya dengan dirinya.     

Dia mengelap tangan hingga bersih, lalu menoleh pada Lin Muqing dan berkata, "Cepatlah turun dan beristirahat." Kemudian dia memadamkan lampu kamar mandi dan berlalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.