Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tergoyahkan (6)



Tergoyahkan (6)

0Lin Muqing menyusul Cheng Weiwan dan sepertinya tidak ada niatan untuk segera kembali ke apartemennya di lantai bawah. "Wanwan, kalau aku tidak salah ingat, ini sudah yang ketujuhbelas kalinya aku melihat pria itu di lantai bawah, malam-malam begini…"     
0

Kali ini, Cheng Weiwan mengabaikan sahabatnya itu begitu saja.     

Lin Muqing tidak merasa keberatan dan lanjut bicara, "…Pertama kali aku melihatnya, sudah lebih dari dua puluh hari yang lalu. Aku sibuk hari itu, jadi kebetulan aku melihatnya saat pulang malam. Selama sekitar dua puluh hari terakhir ini, aku melihatnya berada di luar gedung selama tujuhbelas kali. Sudah lebih dari sebulan kau pergi meninggalkan rumahnya, bukan? Dia mungkin sudah memperhatikanmu dari luar sebelum aku menyadari kehadirannya…"     

Awalnya, Cheng Weiwan hanya akan mengabaikan Lin Muqing dan mengira bahwa sahabatnya itu terus berbicara untuk berbasa-basi. Akan tetapi, mendengar ucapan terakhirnya, Cheng Weiwan mulai menunjukkan sikap bahwa dia sama sekali tak ingin mendengarkan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Semakin ia bicara, Lin Muqing semakin membuatnya jengkel. Cheng Weiwan tak dapat menahan diri untuk menyela. "Kau harus kerja besok, jadi sebaiknya kau turun dan beristirahat. Aku juga lelah. Aku hendak melihat Hanhan dan segera pergi tidur."     

Usai berkata demikian, Cheng Weiwan tidak menunggu jawaban Lin Muqing dan langsung pergi ke kamar Cheng Han.     

Sebelum dia sempat maju dua langkah, Lin Muqing berteriak memanggilnya: "Wanwan!"     

Suara sahabatnya itu tak terdengar santai seperti sebelumnya. Wanita itu terdengar seperti sedang menasehatinya.     

"Wanwan, aku akan mengaku. Aku datang kesini bukan hanya untuk makan udang karang denganmu. Sebenarnya aku ingin mengobrol denganmu."     

Cheng Weiwan sempat ragu sejenak, lalu menghentikan langkah.     

Lin Muqing manatap punggung Cheng Weiwan dan bertanya, "Wanwan, apa sebenarnya yang sedang kau pikirkan?"     

Cheng Weiwan terdiam sejenak, lalu membalikkan badan dan dengan santai menjawab, "Apa maksudmu dengan 'apa yang sedang kupikirkan?' Aku tidak memikirkan apapun."     

Kali ini, Lin Muqing tidak terburu-buru bicara. Wanita itu menatap lekat ke dalam mata Cheng Weiwan.     

Ditatapnya wanita itu untuk waktu yang lama, dan dia bisa melihat bahwa Cheng Weiwan sudah tak ingin lagi mendengarnya. "Muqing, kenapa kau terus menatapku seperti itu?" guraunya.     

Lin Muqing masih tidak mengatakan apapun.     

Cheng Weiwan menghindari tatapan Lin Muqing. "Muqing, kalau kau terus bicara seperti ini, aku tidak mau buang-buang waktu lagi denganmu!"     

"Wanwan…" kata Lin Muqing dengan nada serius, yang membuat Cheng Weiwan salah tingkah. "…Kau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan menghindarinya. Kuakui, kau memang terlihat sangat tenang – begitu tenang sampai kau seperti tak peduli sama sekali. Mungkin kau bisa menipu orang lain, tapi aku tak akan tertipu olehmu. Aku sudah mengenalmu selama bertahun-tahun. Aku sangat mengenalmu dan aku tahu meskipun dari luar kau terlihat tenang, tapi dalam hati, kau tidak bisa melupakan semuanya. Kalau kau memang bisa melupakannya, kau tidak akan mengalami depresi. Kau juga tidak akan langsung menamai putramu "Cheng Han", tepat setelah melahirkannya. Cheng Han – adalah gabungan dari Cheng Weiwan dan Han Zhifan, bukan…"     

Senyuman di wajah Cheng Weiwan sedikit demi sedikit mulai menghilang.     

Lin Muqing tidak berhenti bicara. "…Kalau kau memang bisa melupakan semuanya, kau tidak akan menepis kesempatan untuk memulai awal yang baru dan tidak akan menolak Kak Yinan setelah kau dan pria itu putus hubungan…"     

"Dalam hatimu, masih ada dia, tapi lukamu terlalu dalam, kau terlalu takut, dan tidak berani jatuh cinta lagi."     

"Wanwan, kau tahu betapa aku mencaci-maki Han Zhifan di depanmu. Aku membencinya setengah mati dan aku yang berharap agar kalian berdua tidak saling berhubungan lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.