Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Dipaksa Menikah (1)



Dipaksa Menikah (1)

0Semenjak Cheng Weiwan meminta Han Zhifan untuk tidak berjaga lagi di depan apartemennya, pria itu sudah tidak pernah datang lagi.     
0

Awalnya, Cheng Weiwan masih melihat ke luar gedung apartemennya di malam hari. Waktu bergulir dan tempat pria itu biasanya berdiri di luar gedungnya- kini telah kosong. Perlahan dia berhenti memikirkan tentang pria itu, dan kegelisahannya juga mulai berkurang.     

Hari-harinya mulai kembali seperti dulu lagi, ketika dia dan Cheng Han hidup berdua saja, saling bergantung satu sama lain.     

Meskipun hari-hari yang damai itu tidak terlalu cepat berlalu, tanpa disadarinya musim dingin telah tiba.     

Kota Beijing diselimuti salju, dan suhu hampir mencapai nol derajat Celsius. Suatu hari, Cheng Weiwan membuat sebuah manusia salju bersama dengan Cheng Han. Karena kelelahan bermain, bocah itu tertidur lebih awal malam itu.     

Cheng Weiwan sedang mengerjakan akhir cerita untuk buku barunya. Dia ingin menerbitkan buku itu sebelum tahun baru, karena itu akhir-akhir ini dia mempercepat pengerjaan naskahnya.     

Hari itu dia merasa sangat terinspirasi, sehingga tanpa disadarinya, dalam sekejap ia sudah mengetik sampai tiga ribu kata.     

Wanita itu memeriksa jam dinding, malam sudah cukup larut. Setelah mengecek kembali garis besar cerita yang ditulisnya, maka beberapa ribu kata lagi dia sudah akan menyelesaikan cerita itu. Dia memutuskan untuk melanjutkan cerita itu keesokan harinya.     

Setelah menutup laptopnya, ponsel Cheng Weiwan tiba-tiba berdering saat dia hendak pergi mandi.     

Jarang sekali ada orang yang menghubunginya di malam hari, karena itu Cheng Weiwan berjalan ke arah ranjang dari pintu kamar mandi, merasa heran.     

Dia mengambil ponsel dan melihat layarnya. Tiba-tiba saja, dia benar-benar tertegun, seakan titik lemahnya telah ditotok.     

Dia sempat merasa penasaran akan siapa yang menghubunginya, dan mulai menebak-nebak. Akan tetapi, dalam jutaan tahun sekalipun dia tak pernah membayangkan bahwa orang yang sama sekali tak pernah menghubunginya, kini sedang menghubunginya.     

Ya. Itu adalah panggilan dari ayahnya, Cheng Weiguo.     

Seingatnya, ini adalah untuk yang pertama kalinya pria itu menghubunginya…     

Cheng Weiwan mengira dia salah lihat, dia pun mengerjap-ngerjapkan matanya kalau-kalau dia telah salah lihat. Saat nama sang ayah tetap tertera di layar ponselnya, dia menyadari bahwa itu benar-benar panggilan dari Cheng Weiguo."     

Jemarinya gemetar saat dia menggeser layar untuk menerima panggilan itu. Dia berkata "Halo", dengan suara gemetar.     

Mungkin karena wanita itu membutuhkan waktu lama sebelum akhirnya menerima panggilan itu, Cheng Weiguo belum menjawabnya hingga beberapa saat lamanya.     

Cheng Weiwan menahan kegembiraan dalam hatinya dan perlahan bertanya, "Apa ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan denganku?"     

"Besok, jam enam sore, pergilah ke hotel China World dan kita akan makan malam bersama."     

Kali ini, meskipun suara Cheng Weiguo tak terdengar terlalu ramah, namun tetap saja lebih baik daripada saat Cheng Weiwan biasa menghubungi pria itu sebelumnya.     

Usai bicara, tanpa menunggu jawaban putrinya, pria itu langsung mengakhiri panggilan.     

Meskipun panggilan itu hanya berlangsung selama sepuluh detik, Cheng Weiwan terus memeriksa daftar panggilan masuk hingga beberapa kali sebelum akhirnya percaya bahwa Cheng Weiguo memang telah menghubunginya. Pria itu juga mengundangnya makan malam…     

Cheng Weiwan tak ingat sudah berapa tahun berlalu semenjak terakhir kali dia dan Cheng Weiguo makan bersama.     

Tanpa ragu sedikitpun, dia memutuskan akan datang tepat waktu untuk makan malam bersama Cheng Weiguo keesokan malamnya.     

Sore hari itu dia mengantar Cheng Han ke tempat Lin Muqing. Kemudian dia mandi, berganti pakaian dan keluar rumah lebih awal.     

Karena tiba lebih awal, dia pun mampir ke Cafe di samping hotel dan memesan secangkir teh terlebih dulu. Dia menunggu sampai tiba waktu untuk janji temu mereka, lalu mengambil ponsel dan menghubungi Cheng Weiguo.     

Dibandingkan dengan sebelumnya, dimana pria itu biasanya tak mau menerima panggilan darinya, kali ini, semuanya sangat berbeda. Pria itu menerima panggilannya dengan segera.     

"Aku sudah sampai. Ayah di ruang yang mana?" tanya Cheng Weiwan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.