Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Dipaksa Menikah (2)



Dipaksa Menikah (2)

0Cheng Weiguo memberitahu nomor kamarnya dan dengan ramah berkata "Sampai jumpa" sebelum mengakhiri panggilan.     
0

Cheng Weiwan menggenggam ponselnya dengan rasa syok karena keramahan dalam nada suara Cheng Weiguo itu. Dia duduk di Cafe beberapa saat lamanya, sebelum membayar tagihan. Dibereskannya barang-barangnya dan dia pun berjalan ke hotel China World di sebelah Cafe itu.     

Dipandu oleh seorang petugas hotel, Cheng Weiwan segera tiba di depan kamar Cheng Weiguo.     

Petugas itu membuka pintu kamar dan mempersilahkan Cheng Weiwan masuk ke dalamnya. Dilihatnya bahwa Cheng Weiguo tidak sendirian di dalam sana. Untuk acara makan malam itu, ada seorang pria lain yang terlihat sebaya dengan Cheng Weiguo.     

Cheng Weiwan merasa agak terkejut. Kalau Cheng Weiguo sedang menemui temannya, mengapa pria itu mengundangnya untuk ikut serta? Sebelumnya pria itu tidak pernah memperbolehkannya bertemu dengan teman-temannya…     

Cheng Weiwan tertegun sejenak sebelum akhirnya mulai menggerakkan bibir.     

Tepat sebelum dia hendak memanggil "Ayah", Cheng Weiguo mendahuluinya bicara. "Kak Liang, akan kuperkenalkan dia padamu. Ini keponakanku yang kuceritakan padamu sebelumnya – Cheng Weiwan. Orangtuanya sudah meninggal saat dia masih kecil, jadi aku mengadopsinya dengan namaku…"     

Keponakan?     

Tanpa disadarinya, jemari Cheng Weiwan mencengkeram lengan bajunya mendengar perkataan itu.     

"Aku tahu dia adalah wanita berbakat. Kudengar dia sudah menerbitkan banyak buku, dan juga sudah banyak karyanya yang diadaptasi menjadi drama televisi." Pria yang dipanggil Cheng Weiguo dengan sebutan Kak Liang itu memperhatikan Cheng Weiwan dari atas ke bawah, seakan sedang menilai sebuah produk. Setelah beberapa saat, pria itu mengangguk puas dan berkata, "Lumayan."     

Cheng Weiguo sepertinya senang mendengar perkataan Kak Liang. Tanpa memarahi Cheng Weiwan karena tidak terlebih dulu menyapa mereka, pria itu menegur Cheng Weiwan dengan nada ramah seolah-olah ia menyayanginya dengan mengatakan, "Kenapa kau hanya diam di sana? Cepat kemari dan sapa Tuan Liang."     

Usai mengatakan hal itu, Cheng Weiguo menoleh pada Tuan Liang. "Kak Liang, keponakanku jarang bepergian dan suka berdiam diri di rumah, jadi dia tak terlalu pandai bergaul. Dia juga tidak terlalu suka bicara, jadi harap dimaklumi."     

"Tidak, tidak kok, kurasa dia cukup menarik…"     

"Bagus kalau begitu, asal kak Liang menyukainya."     

…     

Selama mereka bercakap-cakap, Cheng Weiwan akhirnya tahu bahwa nama Kak Liang adalah Liang Yi. Pria itu adalah seorang investor dari sebuah perusahaan besar. Istrinya sudah meninggal awal tahun itu, dan ia tak memiliki keturunan.     

Cheng Weiguo sudah mengenal pria itu cukup lama, melalui sebuah proyek yang sepertinya memerlukan investasi dari Liang Yi.     

Mereka berdua tidak terlalu membicarakan urusan itu selama makan malam, sehingga Cheng Weiwan hanya mengetahui garis besarnya saja.     

Makan malam tidak berlangsung lama dan sudah berakhir pada jam setengah sembilan malam.     

Sebelum Liang Yi pergi, pria itu membisikkan beberapa patah kata ke telinga Cheng Weiguo, lalu masuk ke dalam mobil.     

Cheng Weiwan tak tahu apa yang dikatakan oleh Liang Yi, tapi ayahnya itu terlihat sangat senang. Pria itu bahkan menunjuk ke arah mobilnya sendiri dan memberitahu Cheng Weiwan, "Aku akan mengantarmu pulang."     

Cheng Weiwan masuk ke dalam mobil Cheng Weiguo dengan rasa tak percaya.     

Tak berapa lama setelah mobil itu melaju, Cheng Weiguo berkata, "Tuan Liang memberitahuku bahwa dia merasa sangat puas denganmu. Nanti, aku akan memberikan nomor teleponmu padanya. Bicaralah dengannya agar dia senang. Dia bersungguh-sungguh ingin menikahimu."     

Menikahiku? Apa maksudnya?     

Cheng Weiwan mengerutkan kening.     

"Tuan Liang sudah berumur dan tidak bisa lagi punya anak. Istrinya meninggalkannya tanpa keturunan, jadi dia sangat senang saat mendengar bahwa kau sudah punya anak. Dia bersedia menghidupimu dan anakmu, dan kebetulan aku membutuhkan investasinya, jadi walau bagaimanapun, kau harus menikah dengannya!"     

Mendengar hal ini, barulah Cheng Weiwan menyadari bahwa Cheng Weiguo tidak pernah bermaksud untuk mengundangnya makan bersama dengan tulus. Pria itu hanya mengundangnya karena hendak memanfaatkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.