Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Dipaksa Menikah (7)



Dipaksa Menikah (7)

0Tanpa terlalu memikirkannya, Cheng Weiwan meletakkan buku itu di atas meja kopi, saat melihat selembar foto terjatuh dari buku catatan itu.     
0

Cheng Weiwan lantas membungkuk dan mengambil foto itu. Dia mendekatkan foto itu ke depan wajahnya dan menyadari bahwa itu adalah foto seorang gadis.     

Gadis dalam foto itu terlihat sangat muda. Dia mungkin berusia enam belas atau tujuh belas tahun. Wajahnya sangat cantik, menebarkan aura yang ceria dan penuh semangat.     

Mengapa Han Zhifan menyimpan foto seorang gadis? Apakah dia dan gadis ini...     

Sebelum Cheng Weiwan bisa berpikir lebih jauh, dia melihat sesuatu yang agak mengejutkan.     

Alis dan mata gadis ini mirip dengan Han Zhifan...     

Rasa penasaran Cheng Weiwan mendorongnya untuk memperhatikan buku catatan di tangannya itu sekali lagi. Saat itulah dia menyadari bahwa buku catatan itu lebih tebal dari yang seharusnya, dan sepertinya ada sesuatu yang diselipkan di sela-sela halaman buku. Dia tahu bahwa menyentuh barang-barang Han Zhifan tanpa ijin itu salah, namun dia tak dapat menahan diri dan tetap membuka halaman buku itu.     

Ada lebih banyak foto yang terselip di dalam buku itu. Akan tetapi, bukan hanya gadis itu yang terlihat dalam foto. Ada beberapa lembar foto Han Zhifan juga di sana.     

Semua foto itu diambil pada waktu yang berbeda; dimulai sejak Han Zhifan masih kecil, sampai ketika pria itu berusia sekitar dua puluhan. Gadis itu ada bersamanya di setiap foto.     

Rupanya, gadis ini sudah mengenalnya semenjak mereka masih kecil, dan dia juga tumbuh besar bersamanya… Mereka agak mirip. Apakah mereka adalah keluarga?     

Ketika Cheng Weiwan tenggelam dalam pikirannya, dia melihat tulisan tangan yang elegan dari sudut matanya. Tulisan tangan dalam buku catatan itu bukanlah tulisan Han Zhifan.     

Cheng Weiwan spontan menunduk dan melihat catatan itu. Tak pernah sekalipun dia membayangkan bahwa ketika mengarahkan pandangan pada lembaran kertas itu, dia akan mendapati sebuah nama yang sudah sangat dikenalnya: Cheng Weiguo.     

Cheng Weiguo… Kenapa nama ayahku ada di buku catatan milik Han Zhifan?     

Kecurigaannya yang menggebu membuat Cheng Weiwan membaca kata-kata dalam buku harian itu dengan seksama.     

Setelah membaca beberapa kalimat, dia menyadari bahwa semua itu adalah ungkapan isi hati gadis itu.     

Gadis itu hanya sekali saja menyebut nama Cheng Weiguo dalam buku hariannya. Menurut catatan itu, Cheng Weiguo adalah dosennya, dan bertampang lumayan. Kemudian, gadis itu terus bercerita tentang kakak laki-lakinya – tentang bagaimana dia merindukan kakaknya itu, dan dia juga bertanya-tanya apakah kakak laki-lakinya juga merindukan dirinya…     

Kakak laki-laki… Cheng Weiwan samar-samar bisa menebak siapa kakak laki-laki gadis itu, namun dia belum sepenuhnya yakin. Dibaliknya halaman buku itu, dan terus membaca.     

Awalnya gadis itu tidak setiap hari menulis dalam buku harian itu, namun terkadang, dia bisa menulis beberapa kali dalam satu hari.     

Katanya dia agak takut, namun dalam buku harian itu, dia tak menyebutkan apa yang membuatnya takut. Akan tetapi, setelah membaca kalimat demi kalimat, Cheng Weiwan bisa merasakan bahwa gadis itu merasa panik dan tidak berdaya.     

Lebih dari sekali, dia mengatakan dalam catatan itu, bahwa dia ingin memberitahu kakak laki-lakinya, namun dia juga merasa takut, bahwa semua itu hanya terjadi dalam kepalanya saja.     

Selama sekitar setengah bulan, gadis itu seringkali menulis dalam buku harian itu, namun kemudian dia berhenti menulis selama tiga hari. Saat dia mulai menulis dalam buku harian itu lagi, dia hanya menulis: Aku sudah tamat. Pria itu sudah menghancurkanku. Dia membius dan memperkosaku. Dia bahkan mengancamku dengan rekaman video. Aku tak berani menceritakannya pada kakakku. Aku takut jika aku memberitahu kakak, pria itu akan menyebarluaskan video itu. Apa yang harus kulakukan?     

Dibius… diperkosa?     

Apakah gadis yang menulis buku harian ini dibius dan diperkosa oleh seseorang?     

Memikirkan hal itu, Cheng Weiwan lanjut membuka halaman buku harian itu. Selanjutnya, gadis itu tidak terlalu sering menulis, namun ketika dia menorehkan tulisannya, dia menceritakan betapa dirinya merasa kotor dan tidak ingin hidup lagi setelah orang itu merekam videonya dan memaksanya melakukan 'hal' itu lagi.     

Tulisan semacam itu ditemukannya lebih dari sepuluh kali. Pada tulisan terakhir, ada kalimat yang berbunyi: Aku hamil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.