Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Kembali (5)



Kembali (5)

0Cheng Weiwan tahu bahwa dia seharusnya memberikan jawaban pada Lin Sheng setelah pria itu bicara panjang-lebar.     
0

Namun emosinya sedang kacau-balau dan mendadak dia tak mampu berkata-kata.     

Lin Sheng tidaklah bodoh. Melihat keadaan Cheng Weiwan, ia tahu bahwa wanita itu sedang mengalami konflik batin dan ia tahu tidak ada seorangpun yang bisa langsung mengatasi masalah seperti itu begitu saja. Ia sudah menyampaikan apa yang perlu dikatakannya, tapi pada akhirnya semua tergantung pada cara pandang wanita itu atas segala yang telah terjadi. Ia tak lagi mendesak Cheng Weiwan dengan mengatakan hal-hal yang baik tentang Han Zhifan; pria itu lantas berlalu setelah berpamitan, "Saya pergi dulu" lalu menambahkan, "Sampai jumpa," dan melangkah masuk ke dalam gedung perkantoran di hadapannya.     

Dibebani dengan masalah Cheng Weiguo dan perkataan Lin Sheng, pikiran Cheng Weiwan menjadi sangat kacau.     

Wanita itu berjalan di jalanan kota tanpa arah tujuan yang jelas untuk waktu yang lama. Setelah mendapat panggilan dari Lin Muqing, barulah dia tersadar dan segera menenangkan dirinya, lalu naik taksi untuk pulang.     

Seandainya wanita itu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dia pasti akan meminta sopir taksi untuk menurunkannya di luar gedung apartemennya.     

Tapi dia tak bisa meramalkan masa depan. Dia teringat bahwa di rumah sudah tidak ada bahan makanan, dan dia ingin memasak untuk Hanhan, maka dia pun meminta sang sopir untuk menurunkannya di depan supermarket terdekat.     

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk memilih sayur-mayur dan buah-buahan dengan seksama, Cheng Weiwan membayar barang belanjaannya dan bersiap membawa semuanya pulang. Dalam perjalanan pulang, dia menerima panggilan dari Cheng Weiguo.     

Saat mengambil USB ayahnya, dia tahu bahwa ayahnya itu pasti akan mencarinya.     

Namun dia tak mengira bahwa pria itu akan secepat itu menyadari bahwa USB-nya telah lenyap.     

Tidak juga. Tidak bisa dibilang terlalu cepat, karena USB itu berisi bukti-bukti yang bisa menghancurkannya – pria itu pasti selalu memperhatikan benda itu. Ia hanya lengah, karena biasanya, orang tidak akan melirik USB itu, tapi kali ini, secara kebetulan putrinya menemukan benda itu…     

Cheng Weiwan menatap layar ponselnya sejenak, lalu menerima panggilan itu.     

Seperti saat dia menghubungi ayahnya siang tadi, dia belum sempat bersuara saat pria itu mendahuluinya berbicara, "Apa kau mengambil USB-ku?"     

Cheng Weiwan tak mengucapkan sepatah katapun.     

Cheng Weiguo selalu menyembunyikan USB itu dengan hati-hati, karena khawatir rahasianya terungkap. Pria itu bahkan melengkapi USBnya dengan password. Akan tetapi, pada tengah malam di hari sebelumnya, mendadak ia ingin mengeluarkan USB itu. Hari ini, ia terlambat bangun karena malam sebelumnya ia mengagumi video-video dalam USB itu, menontonnya kembali dalam keadaan mabuk setelah minum anggur merah. Usai mengakhiri panggilan dengan Cheng Weiwan, ia harus menghadiri rapat mendadak, karena itu dengan tergesa-gesa ia turun ke lantai bawah untuk rapat.     

Begitu rapat selesai, ia bergegas kembali ke kamar suite yang ditempatinya, mengira Cheng Weiwan sedang menunggunya di dalam kamar. Ia bahkan berencana untuk membius putrinya itu dan mengirimnya ke ranjang Tuan Liang, lalu menggunakan rekaman video untuk memerasnya, seperti yang dilakukannya pada para wanita yang menjadi korbannya.     

Tapi ia tak pernah membayangkan bahwa putrinya sudah tidak ada di dalam kamar. Ia sudah bertanya pada pegawai hotel, yang kemudian memeriksa rekaman CCTV. Mereka memberitahunya bahwa putrinya sudah lama pergi… Saat itulah ia menyadari ada yang tidak beres. Hal pertama yang dilakukannya adalah mencari USB miliknya. Ia mencari-cari di setiap sudut ruangan, namun tak bisa menemukannya. Saat itulah ia menyadari bahwa ia berada dalam masalah besar…     

Setelah mengajukan pertanyaan itu pada Cheng Weiwan, Cheng Weiguo menyadari bahwa putrinya itu tak mengatakan apapun, maka ia pun kembali bicara. "Di mana USBnya? Apa kau mengambilnya?"     

Kali ini, Cheng Weiwan tidak lagi berdiam diri, namun secara terang-terangan dia mengiyakan pertanyaan Cheng Weiguo dengan satu patah kata, "Ya."     

"Kau bawa ke mana USB itu? Apa yang kau lakukan dengannya? Kembalikan USB itu padaku!" suara Cheng Weiguo terdengar sangat putus asa.     

"Kau sudah tak bisa mendapatkannya lagi…"     

"Apa maksudmu 'tidak bisa mendapatkannya lagi'? Akan kubilang sekali lagi. Kembalikan USB-ku!" Suara Cheng Weiguo kini terdengar jauh lebih tegas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.