Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Tergoyahkan (2)



Tergoyahkan (2)

0Sang kepala pelayan mengangguk, lalu membungkukkan badan untuk mengangkat Cheng Han. Mereka berdua lalu keluar dari kamar anak dan pergi ke ruang kerja.     
0

Pintu ruang kerja tertutup rapat, maka sang kepala pelayan tidak langsung masuk. Wanita itu mengetuk pintu terlebih dulu dengan satu tangan.     

Segera setelah itu, terdengar suara Han Zhifan dari dalam ruangan, "Masuklah."     

Kepala pelayan itu membuka pintu dan baru saja maju dua langkah sambil menggendong Cheng Han ketika dia mencium bau rokok. Wanita itu langsung berhenti dan menyapa Han Zhifan, yang sedang berdiri di balkon. "Tuan Han…"     

Mendengar suara sang kepala pelayan, pria itu menoleh ke belakang. Begitu Han Zhifan melihat sang kepala pelayan menggendong Cheng Han, ia segera mematikan rokok yang dipegangnya. Kemudian ia mengulurkan tangan dan membuka jendela di depannya.     

Setelah asap rokok mulai menipis, Han Zhifan lalu bertanya, "Ya?"     

"Nona Cheng meminta saya mengantar tuan muda untuk berpamitan kepada anda," jawab sang kepala pelayan.     

Mendengar hal ini, Han Zhifan mengatupkan bibir. "Dia akan pergi begitu saja?"     

Sang kepala pelayan sempat ragu sejenak, kemudian menjawab, "Ya."     

Han Zhifan tak bersuara, namun pria itu terlihat cukup tenang.     

Cheng Han, yang sedang berada dalam gendongan kepala pelayan, tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh kedua orang dewasa itu. Ia hanya ingat bahwa tujuannya datang ke ruangan itu adalah untuk berpamitan pada ayahnya. Saat melihat Han Zhifan tidak mengatakan apapun, dengan nada menggemaskan ia memanggil, "Papa."     

Han Zhifan tersadar dari lamunan dan merespon panggilan Cheng Han. Ia memberi isyarat pada sang kepala pelayan.     

Wanita itu mengerti maksud Han Zhifan dan segera mengantar Cheng Han yang berada dalam gendongannya kepada sang ayah.     

Pria itu mengulurkan tangan dan mengambil Cheng Han dari gendongan wanita itu. Sambil menggendong putranya, pria itu tetap bertanya meski sudah tahu jawabannya. "Kenapa Hanhan ke sini untuk menemui papa?"     

"Mama ingin mengajakku bertemu dengan tante Muqing dan memberitahuku untuk berpamitan pada papa." Cheng Han mengulangi perkataan Cheng Weiwan dengan serius, lalu menatap sang ayah, dan dengan raut wajah yang juga serius, ia berkata. "…Papa, selamat tinggal."     

Selamat tinggal… Apakah kita tidak akan pernah bertemu lagi?     

Han Zhifan menatap Cheng Han dengan penuh kehangatan selama beberapa saat, kemudian tersenyum lembut dan berkata, "Selamat tinggal, Hanhan."     

Mendengar hal ini, Cheng Han mendekatkan diri ke wajah Han Zhifan dan mencium pipi pria itu seperti biasanya ketika bocah itu berpamitan.     

Lengan Han Zhifan yang masih menggendong Cheng Han agak bergetar. Ia terus memeluk bocah itu selama beberapa saat, tidak langsung menyerahkannya kembali pada sang kepala pelayan seperti biasanya. "Hanhan, kau harus menjaga mama dengan lebih baik mulai sekarang, ya."     

Cheng Han tak mengerti apa yang dimaksud oleh sang ayah dengan hal itu, namun ia mengangguk dengan patuh dan berkata, "Aku paling sayang mama."     

"Hanhan anak baik…" Han Zhifan tersenyum sejenak pada Cheng Han, lalu berkata, "…Setelah Hanhan besar nanti, kau harus jadi pria yang baik ya. Lindungi Mama dan jangan bersikap kasar pada mama seperti papa dulu."     

Cheng Han menatap Han Zhifan dengan sorot mata seakan kurang paham. Bocah itu mengerjapkan mata sesaat, lalu mengangguk patuh sambil menjawab, "Hanhan anak penurut."     

Han Zhifan tahu sebaiknya ia tak mengatakan apapun, namun tetap saja ia menambahkan, "Hanhan harus mendengar nasehat mama dan jangan buat mama marah ya."     

Cheng Han mengangguk kuat-kuat dan bergumam, "Mhm."     

Han Zhifan tidak mengatakan apapun lagi. Dibelainya kepala Cheng Han, lalu diserahkannya bocah itu kembali ke tangan sang kepala pelayan.     

Saat kepala pelayan mengambil Cheng Han, wanita itu berdiri diam sejenak, lalu berkata dengan pelan, "Tuan Han, saya pergi dulu."     

Han Zhifan tahu bahwa setelah kepala pelayan itu pergi, Cheng Weiwan akan membawa Cheng Han pergi bersamanya.     

Sebenarnya ia tidak ingin ibu dan anak itu pergi; ia ingin mereka tetap tinggal, namun ia hanya mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan mengepalkan kedua tangannya di samping badan. Usai menahan napas sejenak, ia lalu mengangguk pelan pada sang kepala pelayan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.