Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu (25)



Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu (25)

0Sejak hari naas itu, Xie Siyao hidup dalam penyesalan: menyesal karena hadir di pesta itu, menyesal karena telah minum-minum, dan menyesal karena tidak menyadari kehamilannya lebih awal...     
0

Ia bahkan menghubungi Qian Ge sambil menangis, mencurahkan kesedihan dan rasa lukanya setiap malam ketika ia tidak bisa tidur.     

Qian Ge sama sekali tidak gusar menghadapinya. Wanita itu bahkan menemaninya mengobrol hingga tengah malam.     

Waktu itu, ia sungguh merasa ada yang menghiburnya. Ia tidak memiliki kekasih maupun seorang anak, namun ia masih punya Qian Ge... Meskipun mereka tidak memiliki awal persahabatan yang indah, namun Qian Ge memberinya perasaan hangat di saat-saat tergelap dalam hidupnya.     

Xie Siyao baru menyadari saat itu juga, betapa bodohnya dirinya selama ini!     

Akhir tragis yang menimpaku hari ini ternyata didalangi oleh Qian Ge! Dan aku justru menuangkan segala isi hati dan jiwaku untuk didengar Qian Ge. Saat Qian Ge mengucapkan kata-kata yang menghiburku melalui panggilan telepon itu, apakah dia sedang menikmati keputusasaanku dan apakah dia tersenyum puas atas keberhasilannya?     

Apa yang dikatakan Yang Li memang benar. Qian Ge menjualku dan aku bahkan tidak mengetahuinya. Dengan bodohnya aku bahkan membantu Qian Ge mendapatkan investasi!     

Aku sangat bodoh dan naif. Jika Qian Ge dengan kejamnya bisa membuat Ji Yi, yang telah memperlakukannya dengan sangat baik, terbaring di rumah sakit selama tiga tahun penuh hingga hampir tidak bisa bangun lagi, kenapa dia harus mengasihaniku jika dia bisa mendapat ketenaran dan kekayaan melalui kemalanganku?      

Apakah aku mengira semuanya sesederhana itu? Apakah aku terlalu berprasangka baik pada Qian Ge? Aku menyangka Qian Ge selalu memperlakukan diriku dengan baik, sangat baik...     

Xie Siyao menatap layar lebar di depannya. Kedua orang dalam video itu masih bergumul dan berguling di atas ranjang, sehingga kedua tangan Xie Xiyao mengepal keras.     

Rasa dendam dan kebencian yang tak terbendung bertumbuh pesat di dalam relung hatinya yang paling dalam, dan dengan cepat perasaan itu menyelimuti sekujur tubuhnya.     

Enak saja! Aku tidak akan tinggal diam!     

Karena kau tak punya hati, jangan salahkan jika aku mengkhianatimu!     

Aku bukanlah pecundang yang membiarkan orang merundungku tanpa melakukan perlawanan!     

Terlebih lagi, apa yang perlu kutakutkan sekarang ini? Industri perfilman selalu merupakan ajang pergelutan yang tak mengenal belas kasihan. Pertemuanku dengan Chen Mingda merupakan sebuah kesempatan yang langka. Tadinya kukira aku telah menemukan kebahagiaan, namun pada akhirnya, semua itu hancur...      

Akan tetapi, keadaan Qian Ge berbeda setelah dia membersihkan nama baiknya dengan menyebarkan rekaman He Jichen yang menikamnya. Kini, dengan dukungan Chen Mingda, karir wanita itu akan melejit naik... Tapi sayang sekali mereka bukan lagi dua orang sahabat seperti sebelumnya. Dulu, yang ia inginkan hanyalah membantu Qian Ge menjadi bintang besar, dan jika Qian Ge memang menjadi bintang besar, kehidupan mereka berdua mungkin akan jadi lebih baik. Namun kini, yang ada dalam benak Xie Siyao hanyalah bagaimana caranya agar mereka berdua sama-sama jatuh ke neraka!     

Oh tidak, tunggu dulu! Setelah diriku dilemparkan ke neraka terlebih dahulu, yang kuinginkan hanyalah menyeretnya ikut serta!      

Xie Siyao menatap layar lebar di depannya, dan dengan seksama mempelajari lokasi video itu direkam.     

Ruangan itu terlihat cukup familiar, seperti sebuah kamar hotel di Beiyang Hall...     

Tak berapa lama setelah Qian Ge pergi, Chen Mingda melihat ponselnya dan kemudian dia juga pergi. Jangan-jangan video di layar lebar itu sedang terjadi di lantai atas?!     

Xie Siyao mendongakkan kepala dan menatap langit-langit kamar dalam video itu, lalu dia ingat kamar mana yang dipesan oleh Qian Ge. Tiba-tiba saja, wanita itu bergegas melangkah ke arah beberapa awak media di dekatnya.     

Tanpa menghiraukan orang banyak yang ada di sekelilingnya, Xie Siyao berbicara langsung kepada para reporter yang berada di depannya. "Apa kalian ingin mendapat liputan yang jauh lebih menghebohkan dari ini? Kalau iya, ikuti aku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.