He Jichen, Aku Ingin Kita Punya Bayi (31)
He Jichen, Aku Ingin Kita Punya Bayi (31)
"Tok, tok, tok!"
Cheng Weiwan mengerutkan kening. Menyadari bahwa suara ketukan itu belum berhenti, dia kembali ke pintu depan dan dengan setengah hati membukanya.
Sebelum pintu sempat terbuka lebar, orang yang berada di luar sudah mendorongnya hingga terbuka.
Cheng Weiwan sedang berdiri di belakang pintu, sehingga kalau saja refleksnya kurang cepat dan dia tidak mundur di saat yang tepat, daun pintu itu akan menghantam wajahnya.
Belum sempat wanita itu menegakkan tubuh dan mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang datang, orang yang mendorong pintu apartemennya dengan kasar tadi telah melangkah masuk. "Kau bawa ke mana anak itu?"
Mendengar suara Han Zhifan, Cheng Weiwan tertegun sesaat dan memandang pria itu seraya mengangkat pandangan matanya.
Pria itu terlihat sangat murka seakan hendak menelannya hidup-hidup.
Cheng Weiwan sudah pernah melihat wajah marah Han Zhifan, namun pria itu tidak pernah terlihat seseram ini. Merasa sangat ketakutan, wanita itu langsung minggir dan tidak berani menjawab. Pria itu mendorongnya dengan sekali hentak, masuk ke dalam apartemen dan mulai menggeledah tempat itu.
Pria itu bahkan mencari di lemari kamar mandi, namun tidak bisa menemukan Cheng Han. Setelah itulah ia kembali menghampiri Cheng Weiwan masih dipenuhi dengan amarah. "Di mana kau menyembunyikan anak itu?!"
Setelah Cheng Weiwan mendengar perkataan Han Zhifan untuk kedua kalinya, akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud oleh pria itu.
Dia datang kemari untuk mendapatkan anaknya... yang berarti... Hanhan hilang?
Saat tebakan itu muncul di benak Cheng Weiwan, dengan resah dia langsung berteriak, "Apa maksudmu kau tidak bisa menemukan Hanhan? Bagaimana kau bisa kehilangan dia? Dia baru berusia satu tahun setengah! Dia bahkan belum bisa berjalan dengan tegap! Kenapa kau tidak langsung menyuruh orang mencarinya?!"
Semakin lama Cheng Weiwan menjadi semakin resah. Akhirnya, wanita itu bahkan tidak mengatakan apapun pada Han Zhifan. Dia langsung membalikkan badan, bersiap hendak keluar dari pintu dan mencari Hanhan.
Akan tetapi, dia baru maju satu langkah ketika Han Zhifan mencengkeram pergelangan tangannya dan menariknya kembali. Setelah itu, wanita itu didorong hingga menghantam dinding di sebelahnya.
Cheng Weiwan merasakan sakit yang menyengat di punggungnya ketika Han Zhifan mendorongnya, lalu dagunya diangkat dengan paksa. "Berhenti berakting! Apa kau pikir aku tidak tahu bahwa kau berkeliaran di sekitar villaku setiap hari selama beberapa malam terakhir!"
"Kusarankan agar kau tidak mempermainkan aku. Serahkan saja Cheng Han padaku!"
Han Zhifan mencengkeram dagu Cheng Weiwan dengan sangat keras, rasa sakitnya membuat wanita itu menggeretakkan gigi. Setelah beberapa saat, dia memberontak dan berteriak, "Kau yang menghilangkan anakku. Kau menghilangkan anakku... lepaskan aku. Aku ingin pergi mencari Hanhan..."
Dengan itu, Cheng Weiwan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari cengekeraman pria itu.
Han Zhifan yang belum siap menghadapi perlawanannya yang tiba-tiba, tak mampu menahan wanita itu. Akan tetapi, tak berapa lama kemudian, Han Zhifan menangkap Cheng Weiwan lagi dan dengan keras mendorongnya ke dinding.
Cheng Weiwan, yang sedang mengkhawatirkan Hanhan, berusaha melepaskan diri. Kedua matanya memerah. Di bawah tekanan itu, dia membuka mulut dan menggigit pergelangan tangan Han Zhifan.
Dia menggigit dengan sangat keras seakan hendak mengerahkan segenap tenaga dalam tubuhnya. Han Zhifan menarik napas kesakitan, lalu mengulurkan tangannya yang lain untuk mencengkeram leher Cheng Weiwan dan mendorong kepalanya ke tembok. "Kita sudah sampai di titik ini, jadi berhentilah berakting! Percaya atau tidak, kalau kau tidak menyerahkan Hanhan, aku bukan hanya akan membuat Ling Muqing mengalami penderitaan yang lebih menyakitkan daripada kematian, tapi aku juga akan menjerumuskanmu bersamanya!"