Dominasi Kaisar

Nine Words True Bow



Nine Words True Bow

0Li Qiye menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku yakin delapan puluh hingga sembilan puluh persen pintu masuk Void Gate ada di wilayah perguruan ini. Akan tetapi, titik tepat dan waktunya sendiri sulit untuk diprediksi. Tetapi tidak mungkin jauh dari tempat ini. Dahulu kala, Pendiri perguruan ini memiliki pengetahuan tentang langit dan bumi; dia mengkalkulasi lokasinya seumur hidupnya. Karena dia menyadari aliran dunia dan ruang hampa memiliki ketertarikan antara satu dengan yang lain."     
0

Little Autumn tak bisa berkata apapun selain: "Ya, lebih mudah berbicara daripada melakukannya. Tuanku pernah bilang bahwa semua pertapa dan tetua di perguruan ini mempelajari Void Gate dengan tekun. Walaupun mereka membuka beberapa portal, mereka tidak pernah menemukan Void Gate yang asli."     

Li Qiye dengan santainya menjawab: "Bagaimana mungkin bisa semudah itu? Sejak zaman dahulu, Immortal Emperor yang mana yang tidak tertarik dengan Sembilan Harta Langit? siapa Immortal Emperor yang mendapatkan salah satu dari Sembilan Harta Langit? Harta ini sangat sulit untuk diperoleh, bahkan kalau dibandingkan dengan Heaven's Will, harta ini sepuluh ribu kali lipat lebih sulit didapat. Walaupun hanya satu, ini benar-benar sulit."     

Little Autumn hanya bisa berkata: "Ah Sial! Kalau saja kita punya Space Scripture, semua ini akan terasa lebih mudah. Para biksu di Kuil Kehampaan sulit untuk ditangani."     

Li Qiye menatap tajam dan berkata: "Tunggulah sampai gerbang buddhist terbuka di Buddhist Burial Plateau. Biar aku sendiri yang pergi ke Kuil Kehampaan sekali lagi; bagaimana mungkin aku bisa membiarkan benda yang begitu penting?"     

Little Autumn mulai ketakutan: "Bangsawan Muda, ini bukan hal kecil. Ingat terakhir kali kau kesana, kau berhadapan dengan bahaya. Bahkan Dewa sekalipun tidak punya cara untuk kembali, sekalinya mereka menapakan kaki di tempat mengerikan itu."     

Little Autumn merinding ketakutan saat membicarakan Buddhist Burial Plateau dan Kuil Kehampaan. Tuannya yang sebelumnya, Myriad Images True God, tak bisa disangkal lagi -- benar-benar tak terkalahkan; dia adalah seorang True God namun pada akhirnya tetap berhadapan dengan maut. Li Qiye harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menyelamatkan mereka berdua dari tempat itu, tapi bahkan dirinya sendiri nyaris terhisap ke dalamnya.     

Li Qiye hanya berkata: "Tidak perlu khawatir, kali ini aku akan menggelar diskusi dao bersama para biksu tua itu. Aku akan menggunakan jalur depan dan tidak menggunakan cara lain."     

"Diskusi Dao?" Ekspresi Little Autumn berubah, dan dia melanjutkan: "Bahkan Immortal Emperor-pun tidak mampu beradu argumen dengan para biksu tua tersebut. Legenda mengatakan hanya Immortal Emperor Fei yang mampu berdebat dan menang melawan mereka."     

"Ya, Itu benar!" Li Qiye menganggukan kepalanya: "Immortal Emperor Fei mampu mengeluarkan bunga teratai dari mulutnya dan berhasil mengelabui patung buddha di tempat itu. Orang tua itu sangat hebat dalam menyusun rencana licik. Setelah itu Immortal Emperor Hao Hai ingin bertaruh untuk potnya, tapi dia tidak mampu menang dan dipaksa meninggalkan tempat itu. Semenjak saat itu, dia tidak pernah berani menginjakan kakinya di tempat itu lagi!"     

"Hah, Immortal Emperor Hao Hai terlalu lengah. Siapa pula yang mau bertaruh untuk pot itu? Semua yang melakukannya akan berakhir tragis. Sial, kuharap aku bisa menghancurkan pot brengsek itu, tapi sayangnya itu adalah hal yang mustahil untuk dilakukan." Little Autumn merasa ketakutan dalam hatinya saat dia membicarakan soal pot tersebut.     

Li Qiye hanya berkata: "Pot rusak itu sudah diambil oleh Di Shi, jadi generasi di masa depan akan sulit untuk bertaruh. Bahkan Immortal Emperor tidak akan bisa memenangkan pertaruhan ini. Akan tetapi, masih ada cara untuk mengalahkan para biksu tua itu. Di saat gerbang buddhist terbuka, aku akan masuk ke Kuil Kehampaan!"     

Little Autumn hanya bisa terdiam. Dia memang ingin ingin membalaskan dendam tuan lamanya dan mengalahkan para biksu tua itu. Tapi, dia tak memiliki kemampuan seperti bangsawan muda di sebelahnya ini, jadi dia hanya bisa bergantung pada sang bangsawan muda untuk menaklukan Kuil Kehampaan!     

Di tahun itu, Little Autumn dan Myriad Image True God memasuki Kuil Kehampaan demi satu dari Sembilan Harta Langit. Bahkan sosok tak terkalahkan seperti True God saja mengalami kekalahan di dalam Kuil Kehampaan, dan Li Qiye menyelamatkan mereka menggunakan berbagai macam cara. Walaupun sang dewa terselamatkan saat itu, dia tidak bisa lepas dari mimpi buruknya dan akhirnya meninggal.     

Little Autumn mencari perubahan pada aliran bumi sementara Li Qiye mencari Heavenly Beast dan Longevity Spirit. Pada akhirnya, Li Qiye menemukan Longevity Spirit berumur lima ribu tahun.     

Bahkan Ancient Saint akan langsung pucat bila mendengar Longevity Spirit berumur lima ribu tahun. Membunuh satu saja sudah sangat sulit; butuh dua atau tiga Ancient Saint untuk membunuh satu Longevity Spirit seperti ini.     

Bagian yang paling mengerikan adalah ditarget olehnya, karena bisa lebih berbahaya dibandingkan apapun. Akan tetapi, Li Qiye berhasil menemukan Longevity Spirit tersebut, dan mungkin orang yang mendengar ini akan berpikir bahwa Li Qiye sudah gila dan mencari mati.     

Setelah diam-diam menemukan satu, Li Qiye mengeluarkan Nine Words True Bow. Little Autumn dahulu mengikuti seorang True God jadi tentu dia cukup tahu banyak. Setelah melihat busur yang berada di tangan Li Qiye, dia menjadi pucat dan berkata: "Oh wow, mamaku. Ini.... Sembilan kata menjadi True Mantra! True Mantra Sembilan Kata, logam harta dalam legenda! Ini sangat langka dan bahkan para Immortal Emperor ingin memilikinya!" lalu dia melanjutkan: "Ini... Ini True mantra pertama yang ada di dunia! Ini.... Pristine Worldly Metal.... Oh nenekku... kalau dibiarkan berkembang beberapa milyar tahun lagi, ini pasti akan menjadi Harta Langit!"     

Little Autumn berkata dengan penuh ketamakan: "Hahaha! Bangsawan Muda, kudengar dulu kau memiliki gudang harta? Haha, bahkan kudengar Immortal Emperor pernah meminjam beberapa harta dari situ? Bagaimana kalau kau memberiku tiga atau lima harta?"     

Li Qiye menatap Little Autumn dan berkata: "Bantu aku mencari Void Gate yang sebenarnya, maka akan kukabulkan permintaanmu."     

Tentu saja, Li Qiye memiliki gudang harta, tapi itu di luar jangkauannya. Semuanya terkubur di tempat yang paling aman di dunia ini. Jika Li Qiye tidak membukanya sendiri, bahkan Immortal Emperor pun tidak akan bisa memasukinya.     

Little Autumn mengelus dadanya dan berkata dengan penuh percaya diri: "Bangsawan Muda, kau tidak perlu khawatir, aku pasti menemukan Void Gate untukmu!" Sayangnya, dia cacing jadi dia tidak memiliki dada.     

Li Qiye tertawa terbahak-bahak. Dia pun ingin segera menemukan Void Gate, tapi lebih mudah berbicara daripada dilakukan. Tak terhitung berapa banyak pertapa yang mencari Void Gate dan berakhir dengan tangan kosong.     

Chi Xiaodie di sisi lain, berlatih dengan tekun semenjak kepergian Li Qiye. Tiga hari kemudian, Li Qiye, bersama dengan Little Autumn, pulang membawa sesuatu yang besar.     

Tubuh Li Qiye penuh dengan darah. Chi Xiaodie ketakutan saat melihat keadaan mereka dan berkata: "Kamu… Apa kamu terluka?"     

"Hanya luka ringan." Li Qiye melempar sesuatu yang ia bawa di punggungnya ke tanah. "BOOM!" mahkluk raksasa itu jatuh ke tanah dan membuat retakan besar.     

Chi Xiaodie melihat makhluk raksasa itu dan berkata: "Naga Penguasa Bumi, Heavenly Beast yang berumur enam ratus ribu tahun!" Chi Xiaodie merasa kagum. Bahkan ayahnya sekalipun tidak berani macam-macam dengan hewan buas seperti ini.     

"Aku baru saja membunuhnya dan tidak mengambil sumsum maupun tulang dao-nya." Li Qiye melanjutkan: "Kau mempelajari tatapan dewa dan itu tidak mudah untuk dikuasai. Kamu harus menguasai grand dao dan juga teknik senjata. Mulai hari ini kamu akan menggunakan pedang untuk menguliti hewan buas itu sampai kamu terbiasa."     

Chi Xiaodie terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka jika Li Qiye pergi untuk berburu dan membantunya berlatih tatapan dewa.     

Li Qiye adalah guru yang tegas dan dia tidak akan memberi sedikitpun waktu bersantai kepada Chi Xiaodie, diapun berkata: "Mulai dari sekarang!"     

Chi Xiaodie menarik nafas panjang dan memfokuskan tatapannya; matanya berubah menjadi warna emas dan terdengar suara benturan besi. Mata Chi Xiaodie mengeluarkan golok dewa yang berwarna keemasan.     

"Clank!"     

Sebilah golok dewa keluar dari matanya dan menebas dada naga bumi, yang menyebabkan darah terciprat kemana-mana.     

"Salah!" Lalu Li Qiye berkata: "Mengontrol senjata itu tidak sebatas mengandalkan kekuatanmu dan lebih dari sekedar aura dewa. Yang paling penting adalah teknik. Kamu harus menguasai teknik sebelum mengontrol ratusan senjata dengan bebas. Kalau kamu sudah memahami tekniknya maka kamu akan bisa menguasai harta apapun -- bahkan Immortal Emperor Life Treasure. Lalu, kamu akan memahami tingkat kekuatannya dengan sekali lihat dan dapat membuat Immortal Emperor Life Treasure!"     

Li Qiye memberinya beberapa arahan: "Sisik naga itu sangat keras. Dengan hanya mengandalkan kekuatan, akan merusak sumsum dan harta alami di dalam tubuhnya. Pedangmu harus menyayat kulitnya, dengan lembut namun cepat, kuat namun fleksibel, dengan akurat dan tajam"     

Chi Xiaodie menarik nafas dalam-dalam. dia mengumpulkan energinya dan mengeluarkan golok dewa emas sekali lagi. Dengan instruksi dari Li Qiye, dia perlahan menguliti perut naga tersebut selangkah demi selangkah.     

Akhirnya, dia berhasil memisahkan semua bagian dari naga tersebut. Setelah beres, dia menghela nafas dan duduk, tanpa memikirkan penampilannya sebagai seorang perempuan.     

Mengontrol senjata seperti ini, bagi Chi Xiaodie, lebih melelahkan daripada bertarung sengit dengan orang lain.     

"Sangat biasa saja" Li Qiye melihat dan menggelengkan kepalanya: "Kemampuan mengontrol senjata milik leluhurmu tidak diragukan lagi sudah sampai pada puncaknya. Dan bahkan dapat membuat Immortal Emperor True Weapon, dan aura dewanya pun sudah menyerupai. Kalau kamu ingin mencapai level ini, kamu harus terbiasa dengan seni mengontrol senjata; kalau tidak, yang tersisa hanyalah kekuatan tanpa teknik. Kamu hanya bisa membuat senjata yang tidak terorganisir dan bertarung dengan brutal. Ini bukanlah cara mengontrol senjata!"     

Chi Xiaodie mendengarkan ajaran Li Qiye. Walaupun kata-katanya kasar, tapi dia mengingat semua kata dan memasukkannya ke dalam hati.     

Dikala Chi Xiaodie berlatih keras menggunakan tatapan dewanya, Li Qiye pergi ke gunung setiap beberapa hari sekali untuk menangkap Longevity Spirit dan Heavenly Beast jadi dia dapat berlatih seni mengontrol senjata.     

Chi Xiaodie berlatih keras dan menganggap setiap ucapan Li Qiye sebagai emas dan giok.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.