Sistem Terkuat

0Raja Pelatih Guntur bermain-main dengan guntur sepanjang hidupnya untuk membawa massa ke keselamatan. Tak disangka dia akan berbaring di sana seperti mayat setelah hanya beberapa kejutan dari Malapetaka Guntur Firdaus. Seberapa mengerikan ini bagi Lin Fan?     0

"Ada berapa banyak total serangan Malapetaka Guntur?" tanya Lin Fan pada Peri Hong Yun tepat di wajahnya.     

Saat ini, Firdaus-nya dipenuhi dengan petir berkilat di semua tempat. Kekuatan petir semata-mata mengejutkan dan menakutkan untuk dilihat.     

Ini adalah masalah paling sulit yang tiba-tiba harus dihadapi Lin Fan sejauh ini. Jika dia tidak mengelola ini dengan baik, ada kemungkinan semuanya mungkin akan sia-sia.     

Selain itu, mengingat keadaan saat ini, sistem tidak dapat mengintervensi sama sekali. Lagi pula, ini adalah kesusahan yang harus dilalui seseorang di jalur kultivasi.     

Namun, jawaban Peri Hong Yun membuat hati Lin Fan hancur segera.     

"Jumlah serangan Malapetaka Guntur Firdaus setara dengan jumlah Siklon Roh Qi." Wajah Peri Hong Yun penuh dengan kekhawatiran saat ini. Dia tidak berharap untuk menemukan Malapetaka Guntur Firdaus semacam ini dalam seluruh hidupnya.     

Jika Lin Fan bisa bertahan melalui Malapetaka Guntur Firdaus yang menakutkan kali ini, prestasinya di masa depan pasti tidak terbatas. Kekuatan Firdaus-nya pasti akan melampaui imajinasi siapa pun.     

Melihat ekspresi di mata Lin Fan, Tetua Yun He pun dipenuhi ketakutan.     

Mereka tahu bahwa jika Lin Fan tidak bisa mengatasi Malapetaka Guntur Firdaus, itu akan menyebabkan Firdaus-nya pecah. Pada saat itu, energi mengamuk yang terbentuk dari Malapetaka Guntur Firdaus-nya kemungkinan besar bisa membuat mereka semua terbunuh karenanya.     

Faktanya, bahkan Area Rahasia Air Api mungkin jatuh ke kehampaan.     

Namun, mereka tidak memberi tahu Lin Fan tentang semua ini. Mereka bisa merasakan bahwa Lin Fan sangat tidak terbiasa dengan Malapetaka Guntur Firdaus. Jika sesuatu terjadi di tengah jalan, mereka kemudian akan turun tangan untuk menjelaskan padanya dengan harapan meningkatkan kemungkinannya untuk menyelesaikan ini.     

Akan tetapi, dari penampilan sekarang, kemungkinan mereka berhasil tampaknya mendekati nol.     

"Ini …!" Setelah mendengar kata-kata ini, wajah Lin Fan memucat seketika. Namun, dia pulih hampir secara instan saat niat bertarung yang kuat membakar hatinya.     

'Hidup Yang Mulia benar-benar sulit! Bagaimana mungkin aku terbunuh oleh Malapetaka Guntur Firdaus seperti itu? Bagaimanapun juga, aku akan bertahan sampai akhir!' Lin Fan menggertakkan giginya dengan erat, bertekad untuk memberikan segalanya.     

Di luar ….     

Tentara ras Kuno telah menunggu lama sekarang.     

"Makhluk-makhluk dari ribuan ras yang telah memasuki Area Rahasia Air Api pasti sudah mendapatkan harta di dalamnya. Namun, mereka tidak akan pernah menyangka seluruh pintu masuk akan dikelilingi oleh kita dari ras Kuno!" Melihat pintu masuk area rahasia yang sobek, makhluk ras Kuno tertawa dingin.     

Makhluk-makhluk ras kuno telah mengelilingi seluruh pintu masuk sekarang, memastikan tidak ada yang akan bisa melarikan diri.     

Pandangan sekilas ke atas bisa melihat sekitarnya dilapisi warna hitam. Menggeram dengan sekuat tenaga, ada beberapa makhluk kuat dengan kekuatan besar yang tercampur dengan tentara ras Kuno yang hadir.     

Jika ada mahluk dari ribuan ras yang bisa melihat kehadiran pasukan ras Kuno yang padat dan sangat besar ini, mereka pasti akan ketakutan setengah mati dan lari dengan ekor di antara kaki mereka.     

Ketika tentara ras Kuno muncul, makhluk apa pun dari ribuan ras akan memberi jalan bagi mereka.     

"Legatus, akankah kita menunggu di sini atau pergi ke sana untuk membantai semua makhluk hidup itu?" tanya Tribunus ras Kuno, wajahnya jahat dengan aura keji. Ini khususnya kasus di matanya, yang tampaknya mengandung dua sosok dewa iblis haus darah.     

"Legatus-mu di sini dapat membuat semua semut ini seperti makhluk mati dalam sekejap. Namun, alasan untuk memiliki seluruh tentara di sini adalah agar kita dapat menunjukkan kepada mereka kekuatan sebenarnya dari ras Kuno. Karena itu, legatus-mu di sini akan memilih seratus tentara acak untuk masuk bersamaku dan menjatuhkan mereka!" Legatus ras Kuno menjawab dengan dingin, melepaskan aura yang benar-benar mendominasi.     

Di antara makhluk ras Kuno yang hadir kali ini, ada sepuluh legatus. Mereka adalah para antek yang paling bengis di bawah komando langsung Raja Berdaulat Wei.     

Sejak Raja Berdaulat Wei sebelumnya dibunuh oleh Lin Fan, Makhluk Mahatinggi Ras Kuno telah menciptakan Raja Berdaulat Wei yang baru untuk memperluas wilayah mereka dan membunuh lebih banyak makhluk dari ribuan ras.     

Bagi Makhluk Mahatinggi Ras Kuno, Marquis Keputusasaan hanyalah boneka yang memberinya kekuatan. Jika dia pergi, maka biarlah begitu.     

Intinya adalah membiarkan semua mangsa ini memiliki sedikit harapan sebelum membiarkan mereka memahami arti keputusasaan sejati di hadapan seseorang seperti dia. Dengan begitu, kekuatan yang dia dapat hasilkan dari mereka akan menjadi lebih kuat.     

"Legatus, lihat! Makhluk dari ribuan ras akan keluar dari dalam!" seru makhluk ras Kuno saat melihat beberapa garis cahaya di kejauhan.     

Ketika sepuluh legatus melihat titik-titik cahaya di pintu masuk area rahasia, mereka menyeringai dingin.     

"Ya, lebih baik sekarang karena mereka telah memutuskan untuk mengirimkan diri mereka ke rahang kita. Biarkan mereka datang agar kita bisa membunuh mereka semua dalam satu gerakan," jawab Legatus ras Kuno.     

"Baik, Legatus!" jawab Makhluk ras Kuno secara serentak. Aura mereka sekarang sangat menakutkan karena menembus langsung ke awan.     

….     

"Lin Fan, bagaimana keadaanmu sekarang?" Menyadari bahwa wajah Lin Fan memucat setiap detiknya, Peri Hong Yun mau tak mau bertanya dengan khawatir.     

"Aku masih bisa bertahan." Saat ini, keadaan Lin Fan tidak begitu baik. Semua Senjata Roh yang telah dia terima dari Peri Hong Yun dihancurkan di bawah petir yang menakutkan ini.     

Bahkan tidak ada satu pun ruang perlawanan bagi mereka.     

Meskipun ini hanyalah Senjata Roh, mereka masih harta yang berada di sisi Permaisuri Air Api. Ini berarti bahwa mereka akan menyerap beberapa kesadaran pertempuran Permaisuri Air Api juga.     

Namun, hanya begitu saja, mereka menghilang di bawah kekuatan petir dahsyat ini tanpa jejak.     

"Tetua …!" Tiba-tiba, puluhan sosok muncul dalam kilatan cahaya yang datang dari atas mereka.     

Ini semua adalah Murid Sekte Awan. Pada dasarnya, ini adalah orang-orang yang telah gagal dalam tantangan masuk sebelumnya. Setelah terisap ke pusaran pasca-kegagalan mereka, mereka kehilangan kesadaran mereka. Pada saat mereka sadar kembali, mereka mendapati diri mereka muncul di luar makam.     

Mereka telah menunggu dengan sabar di luar begitu saja. Saat mereka melihat para sosok tetua mereka, mereka segera bergegas keluar.     

"Apa yang salah dengannya?" Menyadari bahwa Lin Fan tidak terlihat baik-baik saja saat ini, Tian Yun pun bertanya dengan cemas.     

Meskipun ada beberapa ketegangan antara dia dan Lin Fan sebelumnya, Lin Fan membela dirinya di hadapan penghinaan oleh kakak-seniornya. Karena itu, Tian Yun sudah lama memaafkan Lin Fan atas segalanya. Baginya, Lin Fan adalah makhluk yang cukup baik dari ras Manusia.     

"Dia menjalani Malapetaka Guntur Firdaus saat ini. Ini adalah masalah yang mendesak," jawab Peri Hong Yun.     

"Malapetaka Guntur Firdaus?" Meskipun Tian Yun tahu tentang hal-hal seperti itu, dia masih cukup bingung pada situasi saat ini, "Itu tidak benar. Sementara Malapetaka Guntur Firdaus mungkin cukup berbahaya, dia harusnya bisa melewatinya dengan baik mengingat kemampuan dan kekuatannya!"     

Sementara Tian Yun tahu Malapetaka Guntur Firdaus mungkin memberikan genius beberapa rintangan, mereka seharusnya memiliki peluang besar untuk melewatinya dengan baik.     

"Ada ribuan Siklon Qi Roh di dalam Firdaus-nya saat ini. Situasinya benar-benar di luar kendali. Aku kira, kita hanya bisa bergantung pada keberuntungannya sekarang untuk melewatinya." Peri Hong Yun melanjutkan.     

Saat Tian Yun mendengar ini, dia hampir memuntahkan seteguk darah.     

Bahkan seorang pria yang belum pernah mencicipi daging babi akan tahu tentang babi.     

Jumlah serangan Malapetaka Guntur Firdaus didasarkan pada jumlah Siklon Qi Roh dalam Firdaus. Pada saat yang sama, ini adalah penentu kekuatan Malapetaka!     

188 Siklon Qi Roh Master Agung Sekte Awan adalah satu-satunya Malapetaka Guntur Firdaus yang telah terjadi dalam seluruh sejarah Sekte Awan sejauh ini.     

Namun, saat dia mendengar bahwa ada ribuan Siklon Roh Qi yang terlibat kali ini, Tian Yun hanya bisa merasakan seolah-olah seluruh pikirannya berada di pusaran air karena ekspresi ketidakpercayaan yang mendalam muncul di wajahnya.     

Di samping berdiri Mu Qing dan beberapa murid lainnya yang berhasil tetap hidup. Pandangan mereka pada Lin Fan sama-sama terperangah.     

Namun, itu segera berubah menjadi tampilan ketakutan.     

Betapa mengerikannya ini?     

Jika dia gagal mengatasi hal ini dan Firdaus-nya meledak, mereka semua orang pasti akan memiliki tempat ini sebagai tempat pemakaman mereka!     

"Semuanya, lihat! Seluruh tentara ras Kuno menjaga pintu masuk sekarang!" Tiba-tiba, seorang murid menunjuk ke kejauhan. Melalui lapisan layar cahaya, mereka terkejut ketika mereka melihat situasi di luar.     

Luas dan padat seperti pegunungan, makhluk-makhluk ras Kuno memenuhi sekeliling di luar!     

"Sudah berakhir! Meski kita pergi, kita pasti akan benar-benar mati!"     

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Tak disangka kita benar-benar dikepung oleh makhluk ras Kuno!"     

Mengamati situasi saat ini, jantung Tetua Yun He mulai berdebar lebih cepat karena khawatir juga. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Bagaimana bisa mereka bergegas keluar dari tempat ini mengingat keadaan sekarang?     

Ini terutama terjadi dengan sepuluh legatus dari tentara ras Kuno yang berjaga di luar. Aura mereka dalam dan mendalam seperti gunung kolosal. Sepertinya kekuatan mereka sendiri bisa menghancurkan dan menekan Surga dan Bumi begitu saja.     

….