Sistem Terkuat

Nyalakan Mode Pelatihan



Nyalakan Mode Pelatihan

0Melihat tatapan Lin Fan ke arah dirinya sendiri, hati Kaisar Suci Namo tersentak sejenak. Pada saat yang sama, dia dipenuhi dengan penyesalan yang sangat besar. Mengapa dia hanya memilih untuk mengirim seutas kesadarannya saat itu? Jika saja dia mengirim sedikit lebih banyak, dia akan bisa mengalahkan anak ini sekarang!     
0

Namun sayang, semuanya sudah terlambat.     

"Nak, aku akan mengakui kau kuat. Tetapi ini hanya seutas kesadaran kaisarmu. Pastikan kaisarmu akan turun ke Dunia Xuanhuang suatu hari nanti dan menghancurkanmu sepenuhnya." Kaisar Suci Namo menggertakkan giginya.     

Ia telah mencapai status kaisar dan pola pikir sudah pada keadaan di mana dia tidak terganggu oleh banyak hal. Tak disangka ia akan benar-benar gila dengan bocah ini yang mengeksploitasi jurus-jurus tercela dengan saksama.     

Seseorang bisa membunuh, tetapi seseorang seharusnya tidak menghina!     

Benih balas dendam ini kini dituai.     

"Oh, dan aku seharusnya takut padamu? Mengalahkan Yang Mulia? Tentu, ayo kalau kau punya nyali. Yang Mulia akan mengulitimu hidup-hidup, apa kau percaya padaku?" Lin Fan melemparkan pandangan kotor pada Kaisar Suci Namo.     

Meski Lin Fan mengakui kekuatannya, Yang Mulia tidak takut sedikit pun.     

Melihat Lin Fan, wajah Kaisar Suci Namo mulai tenang. Tiba-tiba, lonjakan energi meledak, seolah-olah akan mengoyak kehampaan.     

"Baik. Aku benar-benar tidak berharap bertemu dengan seseorang yang tidak normal seperti dirimu hari ini. Jadi, aku akan bertarung denganmu sampai mati." Kaisar Suci Namo tidak lagi berpikir untuk tetap hidup. Meskipun akan sangat disayangkan kehilangan seutas kesadaran, itu bukan masalah lagi.     

Rencana yang ia buat lebih dari 10.000 tahun yang lalu telah gagal pada saat ini. Botol giok suci adalah sesuatu yang ia bawa turun dari dunia atas melalui kesadarannya. Alasan untuk itu adalah mencari pemilik tubuh yang cocok.     

Namun, selama bertahun-tahun, tidak ada seorang pun yang ia lihat.     

Tak disangka ia akhirnya akan bertemu dengan seseorang, tetapi orang ini pasti akan binasa hari ini. Sepertinya ini adalah takdir. Tidak ada yang bisa dia kendalikan tentang ini.     

Lin Fan menyipitkan matanya pada Kaisar Suci Namo. Apakah anak-anak ini mencoba bertindak seolah-olah dia mencari deathmatch[1] hanya supaya dia bisa dipukul sampai mati dalam sekejap?     

Heh … bagaimana bisa semuanya begitu mudah baginya?     

Karena dia ada di sini, itu akan menjadi penghinaan bagi ingatan Lin Fan jika dia tidak menyiksa orang ini secara menyeluruh.     

DUAAR!     

Pada saat itu, sumber energi yang luar biasa meledak dan membelah kehampaan menjadi dua bagian. Seperti pisau gigantik yang membelah lautan, semburan energi menyembur ke atas dari belahan itu.     

Kaisar Suci Namo benar-benar melakukannya sekarang.     

Seutas kesadaran itu melepaskan kilatan terakhir kecemerlangannya.     

Lin Fan mengerutkan kening. Dia bisa merasakan bentuk kekuatan misterius dalam aura itu. Itu bukan kekuatan rantai garis kisi energi. Berdasarkan hanya pada intuisinya saja, dia dapat merasakan bahwa kekuatannya bahkan lebih kuat daripada rantai garis kisi energi.     

Tetapi sayang sekali, itu jauh dari cukup.     

"Nak, kaisarmu tidak akan pernah melupakan ini …." Dalam sejap, sebuah cahaya terang berkilat saat Kaisar Suci Namo melesat ke arah Lin Fan seketika itu juga. Ia ingin menggunakan jurus terkuatnya untuk membunuh Lin Fan saat ini.     

"Hoho. Kalau begitu, aku akan menawarkan rasa terima kasihku sebelumnya. Tetapi sayang sekali. Kau ingin mati di sini, bukan? Bagaimana bisa aku membiarkanmu mati semudah ini?" Lin Fan terkikik-kikik jahat.     

Wajah Kaisar Suci Namo berubah. Ia memiliki firasat buruk soal ini.     

Dalam sepersekian detik, Lin Fan muncul tepat di hadapan Kaisar Suci Namo dan mengirim pukulan besar ke perutnya.     

BUK!     

Sebuah pukulan yang berisi kekuatan luar biasa mendapati dirinya berada di perut Kaisar Suci Namo pada saat itu. Gelombang besar energi menembus Surga dan Bumi.     

'Urgh …!'     

Ketakutan memenuhi mata Kaisar Suci Namo saat ia meludahkan seteguk darah segar tanpa terkendali.     

"Aku akan memberimu obat sekarang untuk membantumu merasa lebih baik, oke?" Saat mulut Kaisar Suci Namo jatuh terbuka, Lin Fan menepak penyimpanannya dan membanting Biggra dalam jumlah besar ke mulutnya.     

"Apa yang kausuapkan padaku?!" Pil-pil itu meleleh begitu memasuki mulutnya, berubah menjadi perasaan hangat dan menenangkan yang mengalir ke perutnya.     

"Oh, barang bagus tentunya. Kau bahkan tak bisa membeli barang-barang ini dengan uang, Bung!" Lin Fan berdiri beberapa langkah ke belakang dan terkekeh-kekeh pada Kaisar Suci Namo. Dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada seseorang setelah mereka mengonsumsi sejumlah besar Biggra. Ini memang yang pertama.     

Tiba-tiba, ekspresi Lin Fan berubah. Fitur wajah Kaisar Suci Namo mulai berubah juga!     

Ia benar-benar merah bagaikan lava!     

Semburan asap mulai menyembur keluar dari kepala Kaisar Suci Namo.     

"APA YANG KAUSUAPKAN PADA KAISARMU?!" Wajah Kaisar Suci Namo dipenuhi dengan ketakutan saat dia mulai menyadari perubahan dalam tubuhnya.     

Area selangkangannya seharusnya dihancurkan sepenuhnya setelah tendangan luar biasa dari Lin Fan. Tetapi yang mengejutkan Kaisar Suci Namo, selangkangannya naik dengan cepat seolah-olah hendak menembus Surga.     

"Oh … aku ingin bercinta!" Tiba-tiba, pikiran memalukan melayang di benak Kaisar Suci Namo. Tetapi pada saat pikiran ini muncul, Kaisar Suci Namo menggunakan semua tekadnya untuk menyingkirkan pikiran itu.     

Yang membuatnya kecewa, pikiran itu hanya tumbuh lebih kuat dalam hitungan detik. Seolah-olah tubuhnya tidak mampu mengendalikan keinginan untuk melakukan sesuatu yang memalukan juga.     

BUK!     

'TI-TIDAK …!'     

Seketika itu juga, Kaisar Suci Namo terbaring rata di tanah.     

"KEPARAT, BERANINYA KAU MENGHINA KAISARMU? KAISARMU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKANMU PERGI!" Kaisar Suci Namo melolong marah. Ia ingin memaksa kesadarannya keluar dari tubuh ini. Tetapi pil macam apa ini?! Bagaimana itu mengikat kesadarannya begitu erat ke tubuh fisik ini juga?!     

"Oh, kau bisa perlahan-lahan bercinta dahulu. Aku akan kembali dan berurusan denganmu nanti." Lin Fan melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh pada Kaisar Suci Namo. Dia kemudian memandang Ratu Surga yang benar-benar tercengang dan mendengus dingin.     

Hanya tiga orang ini dan mereka berharap untuk dapat mengalahkan Yang Mulia? Mereka memang pemimpi.     

Jika Yang Mulia akan kalah hanya dengan seutas kesadaran dari orang-orang ini, Lin Fan akan menjalani hidupnya dengan sia-sia.     

….     

Lin Fan datang ke hadapan Kehendak Surga. Saat ini, Kehendak Surga adalah yang paling bisa dieksploitasi.     

"Apa yang kauinginkan! Aku Kehendak Surga! Jika aku mati, seluruh Benua Cangling akan lenyap bersamaku! Bahkan, KAU pun akan mati!" Kehendak Surga mulai merasa takut.     

Dia tidak mengira makhluk yang hidup di bawahnya sekuat ini! Bahkan dengan kekuatan gabungan mereka, mereka bertiga tidak bisa mengalahkannya sama sekali.     

Sekuat apa orang ini?     

Jika seseorang mempertimbangkan kondisi kultivasinya sendiri, Lin Fan mungkin tidak benar-benar setinggi itu. Tetapi mengingat rantai garis kisi energi yang dia miliki, dia benar-benar sebuah eksistensi yang menakutkan.     

Ditambah dengan berbagai keahlian yang aneh, dia benar-benar tidak dapat diprediksi.     

Tidak peduli sekuat apa pun, selama mereka menerima serangannya, mereka akan dibilang mati.     

"Oh, Kehendak Surga. Jangan repot-repot melolong. Jangan khawatir, Yang Mulia tidak akan membunuhmu. Tetapi kau juga tidak akan membaik." Meraih pergelangan kakinya, Lin Fan menarik Kehendak Surga.     

"BIARKAN AKU PERGI! AKU KEHENDAK SURGA! KAU TAK BISA MEMBUNUHKU …!" Diseret sepanjang jalan, Kehendak Surga melolong sekuat tenaga.     

"Astaga …. Bagaimana dunia telah berubah? Tak disangka Kehendak Surga pun akan tahu ketakutan. Aku mengasihani kami semua yang hidup di bawah kendalimu." Lin Fan menggelengkan kepalanya karena tidak setuju.     

"Meskipun aku tidak tahu apa yang kalian lakukan, tidak masalah lagi bagiku. Jujur, jika kalian tampaknya tidak menghentikan Yang Mulia, tidak ada yang akan terjadi pada kalian. Kalian semua seharusnya hanya menyalahkan diri sendiri karena telah mencampuri urusan yang seharusnya tidak kalian lakukan saat tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya." Lin Fan melanjutkan.     

Dia telah mendengar percakapan di antara ketiganya. Dunia atas dan yang bukan. Siapa yang peduli?     

Lin Fan akan membereskan hal-hal ketika datang ke sana. Untuk saat ini, Yang Mulia berada di sini semata-mata untuk membalas dendam.     

"Tidak peduli seberapa kuat atau perkasa dirimu, jika kau menghalangi jalan Yang Mulia, maka persetan dengan kalian juga!"     

Dan sama sekali tidak mungkin dia membiarkan mereka pergi. Kalau tidak, apa gunanya pelatihan yang begitu sulit selama bertahun-tahun ini?     

"BIARKAN AKU PERGI …!" Kehendak Surga terus melolong dan berjuang. Tetapi dalam lengan Lin Fan, tak ada yang penting.     

'! Keluarlah …!'     

Lin Fan mengambil dari penyimpanannya dan menancapkannya ke tanah. Pada saat yang sama, dia mengikat Kehendak Surga di atasnya.     

"Kau adalah Kehendak Surga. Jika kau mati, dunia akan binasa. Tentu saja, aku percaya itu. Tetapi tetap saja, kata-kata itu tidak akan mengancam Yang Mulia, Bung." Melihat Kehendak Surga, Lin Fan mengeluarkan cambuk panjang dari penyimpanannya.     

Menamparnya dengan keras di tanah, sebuah retakan keras terdengar.     

"Profesi Pelatih …. Aku ingin tahu apa aku bisa melatih Kehendak Surga juga. Waktunya untuk mengetes kemampuan profesi yang sebenarnya!"     

….     

Kaisar Suci Namo yang telah bercinta dengan gembira, memandang sisi Lin Fan. Ia marah, bertanya-tanya apa yang dilakukan Lin Fan.     

Pada saat ini, Ratu Surga duduk di tanah lumpuh juga. Dadanya yang besar akan meledak.     

Dia tidak lagi tahu harus berkata apa tentang pria di depannya.     

Bagaimana mungkin dia tidak masuk akal begini …?     

[1] Salah satu mode dari Counter-Strike Online. Seluruh pemain yang tergabung dalam mode ini adalah musuh dan merupakan lawan bermainmu dan tujuan semuanya sama yaitu untuk menjadi yang terhebat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.