Bertarung jika Kau Marah, Siapa yang Takut kepada Siapa?
Bertarung jika Kau Marah, Siapa yang Takut kepada Siapa?
Terlalu tenang.
Wajah iblis kuno besar terlalu tenang. Di bawah situasi seperti ini, satu-satunya alasan mengapa dia bisa setenang ini pasti karena dia tidak terganggu oleh ini sama sekali.
Tetapi bagaimanapun juga, ini adalah jurus terkuat yang bisa Lin Fan gunakan saat ini.
Jika ini gagal, maka dia akan benar-benar kehabisan opsi.
"Semut, ini jurus terkuatmu? Walau aura yang muncul cukup baik, ini masih jauh dari cukup. Aku penguasa yang telah menaklukkan zaman kuno. Aku akan memenuhi apa yang telah kujanjikan agar kau bisa mati tanpa ada harapan yang tertinggal!" Iblis kuno besar itu menatap langit. Wajahnya arogan, tanpa sedikit pun rasa takut.
Meski Lin Fan tidak bereaksi, dia benar-benar dipenuhi dengan kemarahan terhadap kelancangan iblis kuno besar ini. Makhluk ini terlalu sombong!
'Beraninya dia menjadi lebih sombong daripada Yang Mulia berkali-kali?'
Walau dia bukan tandingan makhluk ini, Lin Fan harus memberikannya pelajaran yang bagus.
<
Pada saat ini, Lin Fan telah menggunakan Biggra sebaik mungkin. Ditambah dengan <
'Terima keahlian pemungkas Yang Mulia! Tembak!'
CROT!
Langit dan Bumi bergidik saat seberkas cahaya putih tebal melesat keluar dari pintu masuk <
Seberkas cahaya putih menembus kehampaan lapis demi lapis, menyebabkan seluruh langit bergetar tanpa henti. Ini merupakan jurus terkuat yang dapat Lin Fan hasilkan saat ini.
Sebuah jurus dahsyat yang bisa menghancurkan Langit dan Bumi.
Lin Fan memandang iblis kuno besar. Dia harus melihat bagaimana iblis ini akan memblokir jurusnya ini.
Walau <
Asal usul kehidupan. Ini merupakan sesuatu yang bukan sandiwara.
"Seekor semut memang seekor semut. Dengan jumlah kekuatan ini, kau berani memprovokasiku? Jika bukan karena fakta bahwa puluhan ribuan tahun hibernasi telah mengakibatkan aku kehilangan sebagian besar kekuatanku, aku bisa menghancurkan energi dengan satu embusan napas!" Melihat ke arah tembakan putih, iblis kuno besar tersebut tidak panik sama sekali. Dia sangat tenang.
GRAUU!
Mengeluarkan raungan liar, seluruh sisik hitam di tubuhnya bersinar terang. Tampaknya mulai hidup, lambang-lambang dan tanda-tanda rahasia di tangannya mengeluarkan aura yang mematikan.
Membuka jari-jarinya yang setajam silet, sisik-sisik hitam yang luar biasa itu mulai melapisi tapaknya.
Menampar, dia menangkap seluruh tembakan putih dengan tapak tangannya.
Menatap ini, jantung Lin Fan mau tak mau melonjak dengan agak gembira.
Pada saat yang sama, dia menghela napas lega.
Jika itu benar-benar seperti yang dia sebutkan sendiri dan iblis kuno besar ini menelan seluruh tembakan dengan satu embusan napas atau mulutnya, maka Lin Fan tahu bahwa jelas tidak mungkin baginya untuk mengalahkan iblis ini.
Tetapi dari penampilannya, iblis kuno besar ini hanya berlagak kuat. Akhirnya, dia harus mengeluarkan kekuatan nyata untuk memblokir serangan dengan tapaknya.
Berdasarkan situasi saat ini, <
"Hmph, pergi dan mati …!" Dengan sebuah teriakan keras, energi iblis dalam tapak iblis meluas dan memasukkan tembakan cahaya putih di dalamnya.
Lin Fan mengernyit, merasakan sesuatu yang tidak beres. Dia kemudian bergegas keluar dan menyimpan <
"HAHA! Apa lagi yang kau punya? Giliranku sekarang." Iblis kuno besar itu tertawa dingin dan menatap Lin Fan.
Tiba-tiba, Lin Fan dapat merasakan aura iblis yang menguncinya.
Iblis kuno besar ini tidak bodoh. Dia pasti sudah tahu kalau Lin Fan memiliki beberapa cara untuk menyembunyikan dirinya sendiri. Sekarang dia terkunci dan terpaku oleh aura iblis ini, tidak ada tempat bagi Lin Fan untuk kabur.
Lin Fan terengah-engah dan menyeka keringat dari dahinya. Makhluk ini memang merepotkan untuk dihadapi.
Tetapi walau begitu, lantas mengapa? Paling-paling dia hanya harus bertarung dengan segala kekuatan yang dia miliki.
"Sial, Yang Mulia akan melihat hari ini seberapa sombongnya kau bisa!" teriak Lin Fan pada iblis kuno besar itu.
"Buat senjata! Buat!"
Lin Fan mengeluarkan semua yang dia dapatkan dari tubuh Chen Xuan dan melemparkan semuanya ke
'Ting … selamat telah membuat zirah tinggi kelas Surgawi. Mohon beri nama.'
'Pembunuh Iblis 1.'
'Ting … selamat telah membuat zirah tinggi kelas Surgawi. Mohon beri nama.'
'Pembunuh Iblis 2.'
'Ting … selamat telah membuat zirah tinggi kelas Surgawi. Mohon beri nama.'
….
'Pembunuh Iblis 30.'
….
Mulut Lin Fan melengkung. Tampaknya tidak begitu mudah membuat zirah legendaris. Semuanya harus bergantung pada keberuntungan.
Dalam sekejap mata, 30 zirah tinggi kelas Surgawi muncul di tungku.
Lin Fan bersiap untuk bertarung melawan makhluk ini sampai mati.
Walau dia tidak bisa membunuhnya, dia akan menguras tenaganya sampai mati!
Jika ada orang dari sekte mana pun di Benua Dongling tahu bahwa Lin Fan telah membuat 30 zirah tinggi kelas Surgawi dalam sekejap mata, mereka semua pasti akan mati saat ini karena muntah darah.
Subprofesi mengultivasi pil dan membuat zirah hanyalah permainan anak-anak bagi Lin Fan.
Dengan <
Jika iblis kuno besar ini menjadi sesuatu yang luar biasa kejam, bahkan <
Lin Fan menatap iblis itu tepat di matanya.
"Persetan dengan ibumu! Kemarilah jika kau berani! Sudah lama sejak Yang Mulia mengutuk seperti ini. Hari ini, semua ini akan dilemparkan padamu!" Lin Fan meraung.
"Kau bajingan terkutuk!"
"Kau dungu!"
"Kau bodoh!"
"Kau tukang pamer!"
"Kau burung tolol!"
….
"SEMUT …. BERANINYA KAU …?"
Tiba-tiba, sebuah serangan dahsyat menembus kehampaan.
Lin Fan mengambil napas dalam. Hal tentang kultivasi itu tidak sepenuhnya bergantung pada potensi. Terkadang itu juga tentang keberanian.
Lalu, saat ini, dia akan menghadapi kepala iblis kuno besar ini.
Terhadap tinju yang akan datang ini, Lin Fan mengumpulkan semua keberaniannya. Dengan begitu banyak zirah, akankah rasa takut Yang Mulia dikalahkan sampai mati oleh makhluk itu?
'Sangat menyakitkan, bukan? Tetapi Yang Mulia tidak takut sakit.'
BUK!
Seperti ukuran seekor semut untuk seekor gajah, tinju Lin Fan bertabrakan dengan tinju kolosal yang menutupi seluruh langit.
Seluruh langit tampaknya terbelah karena kekuatan yang dihasilkan dari bentrokan masif ini.
'Sial …!'
Terhadap kekuatan masif ini, Lin Fan merasa seperti dia akan hancur saat dia dikirim terbang seketika oleh pukulan itu.
'URGH …!'
Dia memuntahkan seteguk darah segar. Zirah yang digunakan pada tubuhnya hancur seketika.
Bahkan mengambil hanya sebagian dari kekuatan serangan sudah cukup untuk membuat Lin Fan merasa sangat sedih.
'Ting … <
Setelah terbang cukup lama, Lin Fan akhirnya menemukan dirinya tertanam di parit yang dalam sekali lagi. Seluruh kerangkanya terasa seperti diubah menjadi debu. Faktanya, tulang putih mencuat dari tubuhnya ke udara.
'Sangat … kuat …!'
Berjuang sangat keras, Lin Fan berhasil bangkit. Dengan menggunakan jari, dia mengambil tulang putih yang menonjol itu dengan bersih.
Menelan sejumlah pil, dia memutar <
Untungnya, dia telah mempelajari <
Tetapi dengan pertempuran ini, bahkan daya hidupnya pasti akan dikurangi dengan jumlah yang signifikan.
Dia bertanya-tanya berapa lama lagi
DUAAR!
Sosok masif dari iblis kuno besar jatuh dan mendarat tepat di samping Lin Fan. Dampak mengerikan pendaratannya menyebabkan tanah di sekitarnya retak, menciptakan parit dalam di segala arah.
"Semut, tak disangka kau masih hidup? Tetapi baiklah, kau bisa mati sekarang," teriak iblis kuno besar sambil memandang rendah semut yang terbaring di parit dalam ini.
"Mati ibumu! Kau pikir pukulan bagai permen kapasmu bisa membunuh siapa saja?!" Lin Fan membalas dengan menantang. Dengan pengalaman sebelumnya, dia tahu bahwa meski dia tidak akan mati dengan menggunakan satu potong zirah, dia sebaiknya memakai dua potong sekarang demi jaminan keselamatannya.
Sekali lagi, tinju masif dari iblis kuno besar datang memukul dengan kekuatan tanpa batas.
"Oh, bertarung saja jika kau tak senang! Siapa yang takut kepada siapa?!" Dengan itu, Lin Fan melemparkan tinjunya bertabrakan sekali lagi.
DUAAR!
Topan gigantik meledak dari pusat dampak tabrakan mereka. Topan itu naik secara besar-besaran, menyebabkan riak-riak di sekelilingnya menyebar ke segala arah, menyapu seluruh Langit dan Bumi.
Sekali lagi tak mampu menahan kekuatan masif ini, tubuh Lin Fan kembali terbang ke kejauhan.
Dua potong zirah yang dia kenakan sekarang hancur seketika juga.
Ini mungkin cara menggunakan zirah paling sia-sia yang seluruh Benua Dongling pernah lihat.
'Ting … <
'Ting … selamat <
Sayang sekali kondisi tubuh fisiknya masih belum naik tingkat.
….