Sistem Terkuat

Kesalahan Perencana Licik



Kesalahan Perencana Licik

0"Tuan … masalah ini …. Benar, itu semua kesalahan Dinasti Qinshen. Aku harap …." Kaisar Qin telah menyadari kesalahan dalam caranya. Orang ini terlalu kuat. Tak disangka bahwa Tetua Huang dan Tetua Yin bukan tandingannya.     
0

"Berharap ibumu …." Lin Fan meraung marah. Mengayunkan kapaknya, wajah Kaisar Qin berubah saat dia mencoba untuk menghadang dengan semua yang dimilikinya. Meski begitu, dia terbanting ke belakang oleh dampak yang luar biasa dari semua itu, menghantam dalam ring pertempuran batu kapur giok seperti layang-layang yang telah terputus.     

Lin Fan seperti dewa ketika dia perlahan-lahan turun ke ring. Di bawahnya, semua murid dari kedua sekte tidak berani bersuara. Tetua mereka telah dikalahkan tepat di depan mata mereka dan bahkan sekarang, tidak ada yang tahu apa mereka hidup atau mati. Semuanya dipenuhi ketakutan.     

Para murid keluarga kerajaan bahkan lebih takut. Dalam dinasti, mereka tidak berada di bawah siapa pun. Tetapi peristiwa hari ini akan selamanya meninggalkan bekas luka gelap dalam hati mereka.     

Lin Fan berjalan di depan Teng Long. Mata dinginnya membuat Teng Long cemas dalam hatinya. Seolah-olah dia dicekik oleh seseorang dan terengah-engah.     

"Apa yang kauinginkan?" Di wajah Teng Long yang perkasa dan sombong itu keluar jejak rasa takut.     

"Apa yang kaukatakan sebelumnya?" tanya Lin Fan dengan tenang. <> di belakang Lin Fan menggeram terus-menerus dengan wajah jahatnya, seperti iblis dari neraka.     

Teng Long menelan ludahnya. Meskipun usianya baru 12-13 tahun, kecerdasannya lebih dewasa daripada kebanyakan orang. Dia genius di Dinasti Qinshen dan dia akan menjadi genius tidak peduli sekte apa pun yang dia masuki. Fakta itu tidak bisa dimungkiri.     

Di bawah pujian dari semua orang, dia telah lama meninggalkan segala bentuk penghormatan terhadap massa umum. Bagi Teng Long, bahkan ayahnya atau sekte mana pun yang akan dimasukinya hanyalah batu loncatan. Dibandingkan dengannya, tidak satu pun dari mereka berada pada tingkat yang sama.     

Dia memiliki ambisi besar dan agung untuk dirinya sendiri. Tetapi tak disangka dia akan dipandang dengan mata seperti itu oleh pria di depannya, membuatnya mempertanyakan nilainya. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa Teng Long toleransi.     

Namun, dalam menghadapi semua ini, Teng Long hanya bisa menggertakkan giginya dengan keras. Tidak ada jalan baginya untuk melepaskan kemarahan yang dideritanya.     

"Hari ini, kau adalah semut di depan mataku. Apa lagi yang harus kaukatakan." tanya Lin Fan dengan dingin.     

Mendengarkan ini, Teng Long benar-benar marah. Tanpa ragu-ragu, dia menatap Lin Fan dengan wajah kecil mungilnya, "Kau lebih tua daripada aku. Dengan demikian, kau memiliki dasar kultivasi yang lebih tinggi daripada aku. Aku mengakui itu. Tetapi jika kau berani memberiku beberapa tahun untuk tumbuh, aku akan memastikan untuk menghancurkanmu dengan tanganku dan berharap kau tidak pernah dilahirkan."     

Mendengar ini, Lin Fan tersenyum. Skenario yang tak terhitung jumlahnya muncul dalam benaknya.     

Dalam semua novel yang dia baca, siapa dari tokoh protagonis yang tidak berkepala panas dan keras kepala? Pada saat yang sama, mana dari villain[1]yang tidak bodoh? Tidak peduli seberapa kejamnya mereka, mereka masih akan memandang massa dengan jijik, meremehkan mereka, dan membeli kata-kata seperti ini dari protagonis.     

'Beberapa tahun …. Hanya beberapa tahun? Aku akan memberikannya kepadamu kalau begitu.'     

Tetapi setelah beberapa tahun itu, semua villain tanpa gagal akan dihancurkan oleh lompatan kekuatan protagonis yang tiba-tiba. Begitulah semua cerita dimainkan.     

Meskipun Lin Fan menolak untuk melihat dirinya sebagai penjahat, pemandangan yang diputar di depannya sepertinya tidak benar.     

"Apakah semua orang desa itu semut di matamu?" tanya Lin Fan sekali lagi.     

Teng Long diam. Dia tampak seperti sedang merencanakan sesuatu. Dia kemudian tertawa terbahak-bahak, "Semut adalah semut. Tidak peduli bagaimana kau mengucapkannya, mereka tidak akan pernah bisa membalik lembaran baru. Dengan demikian, pembunuhan hanyalah pembunuhan belaka. Apa kau takut akan masa depanmu sendiri sekarang? Kau takut, bukan? Bahwa dalam beberapa tahun mendatang, aku akan melampauimu dan menghancurkanmu dengan kejam."     

Teng Long tidak hanya menghabiskan waktu mengultivasi seni bela dirinya, dia juga menghabiskan banyak waktu mempelajari manipulasi hati manusia.     

Orang di depannya terlalu kuat, sangat kuat bahkan ayahnya atau kedua tetua bukan tandingannya. Tetapi bukan itu yang dipikirkan oleh Teng Long.     

Dia tahu bahwa makin kuat seseorang, makin aneh kepribadian mereka. Dia tahu bahwa agar orang ini pergi ke sini mencari pembalasan atas beberapa semut desa, dia pasti jiwa yang baik hati. Di mata orang lain, dia hanyalah anak berusia 12-13 tahun. Hanya seorang anak kecil.     

Berdasarkan kepribadian pihak lain, dia mungkin tidak akan bertindak melawannya.     

Bagaimanapun, itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak dapat ditoleransi bagi seseorang untuk membunuh seorang anak.     

Mempertahankan kepribadiannya, dia mengucapkan kata-kata ini tanpa rasa takut atau khawatir. Mungkin pihak lain bisa jadi merasakan sesuatu terhadapnya dan membawanya sebagai murid dengan pemikiran membawanya ke jalan kebenaran.     

Terlebih lagi, orang ini tampak sangat kuat. Terutama hal iblis yang melayang di belakangnya, jika Teng Long bisa mempelajarinya sendiri, maka dia pasti akan sangat kuat.     

Dia akan menanggung saat penghinaan ini bagi kesempatannya untuk menyerang.     

Teng Long mengerti dengan keyakinan 100% bahwa orang di hadapannya tidak akan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan padanya. Faktanya, dia bahkan mengukur peluang dirinya sebagai murid dengan sikapnya yang tak henti-hentinya mencapai 70%.     

Setiap momen ini adalah momen peluang bagi Teng Long.     

Satu-satunya alasan mengapa dia ingin bergabung dengan sekte adalah untuk membuat dirinya lebih kuat. Dia akan menjadi begitu kuat suatu hari sehingga dia bisa dengan mudah mendominasi massa yang lemah.     

Dari penampilannya, orang ini jauh lebih kuat dari sekte mana pun. Jadi, mengapa tidak mengambil kesempatan untuk mengikutinya jika dia bisa?     

Begitu dia mempelajari segala yang ada pada orang ini dan menjadikan dirinya lebih kuat darinya, dia kemudian akan membunuh pria ini dengan keahliannya sendiri. Bukankah itu penghinaan yang terbaik?     

Mulut Lin Fan berkedut saat dia tersenyum sekali lagi.     

Melihat pihak lain tersenyum, Teng Long diliputi sukacita di dalam hatinya.     

"Tiga tahun, hanya tiga tahun dan aku akan mencarimu untuk menghancurkanmu. Apa kau berani?" Teng Long menatap Lin Fan tanpa sedikit pun rasa takut. Di wajah itu bahkan tampak kesombongan.     

Dia hanya menunggu satu kalimat dari Lin Fan : 'Apalah tiga tahun bagiku? Sepuluh tahun? Ratusan tahun? Baiklah. Yang Mulia akan membawamu di sisiku dan melihatmu berjuang sia-sia.'     

Itulah satu kalimat yang ditunggu Teng Long. Selama pria ini bersedia mengatakannya, Teng Long bersumpah kepada para dewa bahwa kematiannya tidak akan terlalu jauh.     

Dengan potensinya sendiri, dia yakin bahwa dia dapat mempelajari segala yang ada pada orang ini selama tiga tahun itu. Tidak hanya itu, dia bahkan akan melatih dasar kultivasinya secara diam-diam dalam gelap dan akhirnya membunuh orang ini.     

Tetapi apa yang terjadi kemudian bukanlah sesuatu yang diduga Teng Long.     

Kilat yang membutakan.     

Lin Fan menyerang dengan telapak tangannya. <> dilepaskan saat tiga belas kali lipat kekuatan meledak dari dalam.     

BUK!     

Tubuh kecil Teng Long terbang melintasi ring dan mendarat di ujung lainnya. Semua tulang dan organ dalamnya terkoyak dan patah.     

Menggunakan kekuatannya yang tersisa, dia mengangkat jarinya, "Kau … kau …."     

Kemudian, dia mengembuskan napas terakhir.     

Lin Fan tertawa dingin dan menatapnya. Tiga tahun …. Berapa banyak orang yang akan mati dalam tiga tahun dia hidup?     

Meski Lin Fan tidak menikmati pembantaian massa ini, tidak mungkin dia akan meninggalkan perangkap ini untuk dirinya sendiri, terutama perangkap yang potensinya cukup baik.     

Dengan sistem, Lin Fan tahu bahwa dia tidak ada bandingannya. Tetapi bahkan kemudian, meninggalkan sekelompok lalat yang berdengung di sekitarnya untuk ditangani itu merepotkan.     

'Ah …!'     

Massa berteriak dengan keras. Melihat pemandangan di depan mereka, semua murid keluarga kerajaan melarikan diri ke segala arah seolah-olah mereka baru saja melihat hantu.     

Lin Fan tidak terganggu oleh ini.     

Tetapi saat itu, Lin Fan mengerutkan kening. Dalam kedalaman istana, aura keluar. Lin Fan bisa merasakan tekanan dari aura ini menekannya.     

"Berlebihan …!" Suara lambat menembus telinga Lin Fan dengan tenang.     

Tetapi suara halus dan lembut ini seperti guntur di telinga Lin Fan, menyebabkan gendang telinganya bergetar dengan menyakitkan.     

Warna langit yang damai berubah.     

Petir ungu raksasa menerjang dari Surga ke kedalaman istana.     

"Mati …!"     

[1] Tokoh antagonis     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.