Sistem Terkuat

Surga dan Bumi yang Lembut Ini



Surga dan Bumi yang Lembut Ini

0Saat pemandangan berubah, begitu pula siang dan malam.     
0

Lin Fan tersiksa. Tak disangka di atas Bahtera Tempur Neraka Hijau ini, tidak ada satu orang pun yang akan berbicara dengannya. Dia mulai mempertanyakan hidupnya sendiri.     

'Hanya karena Yang Mulia sangat tampan, apa kalian sebegitu irinya padaku?!'     

Bahkan ketika Lin Fan berkeliling menggoda beberapa murid muda, mereka semua terus duduk di posisi bersila, mata tertutup, dan berkultivasi. Tidak ada satu pun yang batuk atau apa pun dari mereka.     

Setelah itu, Lin Fan tidak ambil pusing lagi. Dia menuju ke bagian belakang bahtera sendirian dan mengambil tungku dari dalam ransel sistem.     

Jika bukan karena janjinya kepada master agung untuk tidak memperlihatkan keahlian mengultivasi pil-pilnya di depan siapa pun, dia sudah lama memberikan pertunjukan yang fantastis untuk anak-anak muda ini. Mereka harus mengerti bahwa mengabaikan Yang Mulia adalah kerugian mereka.     

Tetapi menatap tungku, Lin Fan tiba-tiba memiliki perasaan kesepian. Jauh di atas langit dengan angin sepoi-sepoi, dia fokus pada tanah yang jauh di bawah dan sesaat merasa begitu kecil.     

Saat itu, sebuah terompet keras terdengar di langit. Bahtera tempur raksasa tiba-tiba muncul di langit yang sebelumnya bersih di belakang bahtera mereka.     

Bahtera ini secara signifikan lebih besar dari Bahtera Tempur Neraka Hijau.     

"Itu bahtera tempur Sekte Fengtian!" Para murid yang tenggelam dalam kultivasi bangun dan berseru dengan keras.     

"Apa artinya ini?"     

"Semuanya, lihat! Siapa pria itu yang berdiri di depan bahtera tempur mereka?"     

Ekspresi mereka berubah dengan marah ketika menyadari siapa itu.     

"Itu. Ling. Ao." Kemarahan membanjiri mata Zong Hentian saat dia mencengkeram buku-buku jarinya begitu erat bahkan hingga retak.     

Lin Fan memandang ke depan. Di bahtera tempur Sekte Fengtian ada seorang pria muda berdiri di atas kepalanya. Dengan tangan di belakang punggungnya, rambut panjangnya yang mengalir menari-nari ditiup angin ketika dia melihat ke bawah ke Bahtera Tempur Neraka Hijau dengan tampang menantang.     

Memang, itu adalah tampang seorang genius.     

Seseorang melihat ke atas dan Lin Fan bisa merasakan aura dominasi yang memancar dari pria ini. Aura dominasi ini adalah yang terkuat yang Lin Fan pernah rasakan dari siapa pun sejauh ini.     

Saat itu, sekelompok murid Sekte Fengtian mulai tertawa.     

"HAHA! Bukankah orang-orang ini dari Sekte Kemuliaan yang ketakutan setengah mati pada pertempuran Kakak-Senior Lin sebelumnya?"     

"HAHAHAHA itu benar. Dia membinasakan salah satu dari genius mereka sepenuhnya dalam ekspedisi area terlarang sebelumnya. Aku ingin tahu bagaimana keadaan orang-orang ini sekarang?"     

"Hehehe, selama Kakak-Senior Lin bersama kita untuk ekspedisi Puncak Salju Terapung ini, semua murid sekte lain hanya bisa enyah!"     

….     

Tampilan dingin namun tampan Ling Ao bersinar seperti dia adalah bangsawan dari Surga dan Bumi. Menatap intens pada Sekte Kemuliaan, dia menyeringai.     

Di dalam Bahtera Tempur Neraka Hijau ….     

Sekelompok murid sekte dalam memerah karena marah. Dunia begitu besar dan mereka bisa memilih jalan apa pun. Namun, mereka memilih untuk mengikuti tepat di belakang Bahtera Tempur Neraka Hijau? Bukankah mereka hanya mencoba mengejek mereka dengan sengaja?     

"Ling Ao! Apa artinya ini!" Zong Hentian meraung marah.     

"Ha ha." Pada saat itu, seolah-olah Surga dan Bumi hanya dipenuhi dengan tawa dingin Ling Ao. "Apa langit milik Sekte Kemuliaan?"     

"Kau …!" Zong Hentian terdiam dengan amarah.     

Lin Fan melihat semua yang telah terjadi. Terutama 'Ha. Ha.' yang membuatnya jijik itu.     

Seolah-olah Ling Ao mengejek mereka untuk menyingkir.     

Dalam gerakan cepat, Lin Fan melompat ke belakang Bahtera Tempur Neraka Hijau.     

Dengan tangan di belakang punggungnya dan menatap langit yang kosong, jubah Lin Fan melayang anggun bersama angin langit. Dengan suara dingin, dia melanjutkan, "Yang Mulia akan mengumpulkan sepotong Langit dan Bumi di sekitar sini untuk kultivasi pil. Sekte ramah di belakang kami, silakan segera pergi."     

Menatap Lin Fan di ujung bahtera, semua murid sekte dalam takjub melampaui kata-kata. Apa yang sedang dilakukan orang ini?!     

Ekspresi Tetua Yu sangat tegang ketika dia memperingatkan mereka di belakang. Jika ada yang pergi ke selatan, segera serang.     

"HA HA!" Kali ini, Ling Ao tertawa terbahak-bahak. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya dia mendengar lelucon seperti itu.     

Bagi para murid sekte Fengtian, ini bahkan lebih lucu.     

"Apakah murid itu dungu?! Mengumpulkan Langit dan Bumi? Omong kosong macam apa yang dia banggakan?!"     

"Murid-murid Sekte Kemuliaan ini benar-benar tak ternilai harganya, bukan? Tidak heran kalau yang disebut genius mereka dirusak begitu mudah oleh Kakak-Senior Lin!"     

Lin Fan mengangguk dan mengangkat tangan kanannya ke atas. Seketika, tungku melayang di atas tangannya.     

Kilatan muncul di mata Lin Fan saat dia menyeringai. 'Aku akan membiarkan kalian orang bodoh mengetahui apa itu ketakutan.'     

Para murid Sekte Kemuliaan terperanjat. ADA apa dengan Master-Junior Lin?!     

"<>."     

Api menyala dan mulai membakar dengan ganas di bawah tungku.     

"Surga dan bumi." Dia berkata dengan suara rendah ketika tangan kirinya bergerak seolah-olah meraih sesuatu di udara sebelum melemparkannya ke dalam tungku.     

Semua orang yang hadir tercengang, tidak mampu memahami apa yang sedang terjadi di depan mata mereka.     

Lin Fan pun tidak tahu apa yang sedang dilakukannya. Dia mengambil sesuatu dari udara, itu hanyalah sebuah sandiwara.     

Tetapi yang terpenting adalah, dia diam-diam menyelinapkan Biggra di dalam tungku.     

Waktu berlalu ….     

Kabut putih mengelilingi tungku, seolah-olah dia benar-benar mengultivasi Surga dan Bumi.     

Selama ini, seringai tidak pernah meninggalkan wajah Ling Ao saat dia mengabaikan situasi sepenuhnya.     

"DUAAAAARRRR!"     

Dentuman meledak di langit saat tungku bergetar intens, seolah-olah itu bisa meledak kapan saja.     

Saat itu, Lin Fan berseru. Seolah-olah panik karena takut akan yang terburuk, dia berteriak, "TIDAK BAIK! Sekte ramah di belakang kita, tolong hati-hati! Itu akan meledak!"     

Lin Fan berteriak kaget lalu bergegas membuka pintu tungku, membiarkan kabut putih bertiup ke arah Sekte Fengtian bersama dengan angin.     

Ling Ao menggelengkan kepalanya dengan jijik. Orang ini jelas mencari keuntungan di depan massa untuk mendapat perhatian. Hanya saja ini hanya membuang-buang waktunya.     

"HAHAHA, SEKTE KEMULIAAN INI BENAR-BENAR BODOH!"     

"Untuk mengultivasi pil seperti ini, sungguh dia yang pertama di dunia. Pertama menghasilkan yang TIDAK ADA sama sekali! HAHA!"     

"Kupikir dia mungkin merencanakan sesuatu! Tetapi tak disangka ITULAH itu!"     

….     

"Master-Junior Lin, apa yang sedang Master lakukan?" tanya seseorang dengan penuh tanya. Mereka tidak tahan lagi, ini terlalu memalukan.     

Zong Hentian juga tidak memahami niat orang ini. Apa dia hanya keluar untuk membuat Sekte Kemuliaan menjadi bahan tertawaan?!     

"Tunggu dan lihat saja, Anak-anak. Biarkan angin berembus." Lin Fan tertawa dan menyimpan tungku. Dengan tangan di belakang punggungnya, dia menatap Sekte Fengtian tanpa mengubah ekspresi.     

Saat itu, Ling Ao menyadari ada sesuatu yang salah saat gelombang energi menembus tubuhnya.     

"Tidak baik …!" Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan kabut putih itu!     

"Jangan bernapas! Ada yang salah dengan kabutnya!"     

Ling Ao mengeluarkan raungan ganas dan cahaya terang yang dipancarkan dari tubuhnya, menghalangi segalanya di depan. Tetapi sayang, sudah terlambat.     

Para murid di belakangnya telah menghirup kabut itu.     

"Ah …! Kakak-Senior Lin! Aku akan meledak!"     

"Ada … apa dengan perasaan ini!"     

"Pedang raksasaku kehausan di luar kendali!"     

….     

Tiba-tiba, tangisan nyaring meletus dari bahtera Sekte Fengtian.     

Segera setelah mengikuti suara itu adalah suara lubang yang dibuat melalui kayu, seolah-olah dipatuk oleh burung pelatuk.     

Mendengar suara dari Sekte Fengtian, Zong Hentian dipenuhi dengan keraguan. APA saja suara-suara itu?!?     

Lin Fan terkikik-kikik dan melompat dari belakang bahtera. Dia mendesah seolah-olah patah hati, "Tragedi Surga dan Bumi. Biadab dan brutal. Tidak bisa dimaafkan oleh Surga."     

"Huh …."     

….     

"Master-Junior! Apa yang terjadi?!" Salah satu murid meledak dengan pertanyaan.     

"Kau … mau tahu?" Lin Fan berbalik dan bertanya.     

"Ya!"     

"Kau akan mendapatkan jawabannya setelah mengonsumsi pil ini." Lin Fan melemparkan Biggra ke arahnya. Mungkin setelah dia mengonsumsinya, dia tidak akan lagi begitu dingin terhadap Lin Fan.     

Dengan tangan di belakang punggungnya, Lin Fan berjalan ke haluan kapal dan menatap puncak salju yang dirajut dengan rapat seperti pahlawan yang tidak terkalahkan.     

'Kota Langit …. Kami ada di sini.'     

Seperti apa yang terjadi di belakang mereka, Lin Fan tidak lagi peduli.     

Lagi pula, Surga dan Bumi membuka lengan mereka, menyambut kedatangan Yang Mulia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.