Bullying And Bloody Letters

Mencaritahu Kebenarannya



Mencaritahu Kebenarannya

0Lalu karna Album itu dirasa bukan album foto waktu SMU, akhirnya Audrey membuka Album yang satunya lagi.     
0

Dan dalam Album itu memang benar berisi foto SMU ibunya.     

Bahkan ada satu persatu foto berikut nama-nama dari teman sekelasnya.     

Dan pandangan Audrey langsung tertuju kepada gadis yang berkacamata dengan rambut kepang dua dan gayanya hampir mirip Larisa yang dulu sebelum berubah.     

"Namanya Larasati, jangan-jangan gadis ini yang di maksud, Mami?" tukas Audrey yang mulai menduga-duga.     

      

Audrey kembali mengorek-ngorek informasi tentang Larasati. Lalu Audrey mulai membuka internet mengetik nama Larasati berikut nama sekolahnya yaitu Superior High School.     

Lalu tak berselang lama muncullah informasi tentangnya.     

Audrey membaca salah satu artikel yang bertuliskan, 'Seorang siswi berprestasi yang berasal dari sekolah elite Superior High School di kabarkan mengilang. Siswi yang bernama Larasati itu diduga menghilang seusai pulang sekolah. Pihak sekolah, keluarga baik aparat kepolisian sudah berusaha keras mencari-cari keberadaan Siswi itu. Namun sayangnya usaha mereka tidak membuahkan hasil. Di duga Larasati menjadi korban penculikan dan perdagangan manusia. Karna meski bersekolah di sekolah elite tapi gadis itu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Berbekal kemampuan akademik yang memumpuni, Larasati mendapat beasiswa di sekolah elite itu. Salah satu teman dekat Larasati yang bernama Tyas Marini, mengaku sangat kehilangan sosok Larasati yang cerdas dan baik hati. 'Baik teman-teman mari kita doakan semoga, Larasati segera di ke temukan ya,' pungkas Tyas sambil menangis,"     

Seperti itulah bunyi sebuah artikel koran, yang saat ini sudah di muat ulang dalam bentuk digital.     

      

"Tyas Marini? aku pernah mendengar nama itu? dimana ya?" tukas Audrey.     

Lalu dia kembali mencari tahu tentang Tyas Marini di halaman  web Superior High School.     

Dan setelah itu dia baru menyadari jika Tyas Marini adalah mantan alumni Superior high school yang saat ini tengah menjabat menjadi kepala sekolah baru di tempat itu.     

"Jadi dia adalah kepala sekolah baru ya?" Audrey pun semakin lebih penasaran lagi.     

Karna dia menduga gadis yang di panggil ibunya Lara itu adalah Larasati.     

Tapi pada kenyataannya, Larasati sudah menghilang.     

"Apa jangan-jangan, Larasati itu sekarang sudah di ke temukan, dan dia sedang ingin membalas dendam dengan, Mami?" ucap Audrey.     

Dan Audrey pun kembali menaruh Album itu lalu meninggalkan gudang itu dan kembali ke kamarnya.     

      

      

Esok harinya.     

"Mami!" teriak Audrey dari kejauhan.     

"Iya, Sayang, ada apa?!" sahut Seruni.     

"Aku mau pergi ke mall ya!" tanya Audrey.     

Lalu Seruni menghampiri Audrey, "Sendirian ke mollnya?"     

"Iya dong, Mi,"     

"Perlu, Mami temani tidak?"     

"Oh, gak usah, Mi! soalnya aku sedang ingin  sendiri, Mi!"     

"Tapi awas ya kalau sampai buat onar lagi, kamu tahu tidak mobilmu sampai sekarang masih di bengkel?"     

"Iya, Mi. Audrey tahu, nanti Audrey bakal hati-hati kok." Kata Audrey.     

"Ok, jangan pulang telat, dan jangan nyetir sendiri! ingat kamu belum punya SIM lo!"     

"Siap, Mi! Audrey naik taksi kok,"     

"Ok, bagus hati-hati ya!"     

"Siap, Mi!" jawab Audrey.     

Lalu setelah berpamitan dengan sang Ibu Audrey pun meninggalkan rumahnya dan memanggil mobil taksi.     

Sebenarnya Audrey tidak ingin pergi ke mall untuk berbelanja, tapi dia hendak pergi ke Superior high school, untuk menemui Tyas dan mencari tahu tentang Larasati.     

"Huh, agak deg-degan sih, harus masuk sekolahan itu lagi," tukas Audrey yang baru saja turun dari mobil taksi.     

Dia melihat gerbang sekolah yang tertutup karna memang sudah jam masuk belajar.     

"Pak, bisa buka sebentar! saya mau menemui kepala sekolah," tukas Audrey kepada satpam.     

"Loh, kamu bukanya Au—"     

"Iya, cepat buka sekarang!"     

"Tapi bukanya kamu sudah keluar dari sekolah ini dan kenapa datang lagi?"     

"Sudah buka saja, saya datang kemari bukan mau belajar, tapi saya ingin bertemu dengan kepala sekolah!" tegas Audrey.     

Lalu satpam pun membukakan pintu gerbangnya.     

Dan Audrey menuju ruang Kepala sekolah.     

      

Tok tok tok!     

Audrey mengetuk pintu itu, lalu pintu di bukakan langsung oleh Tyas.     

"Maaf, ada apa ya?" tanya Tyas.     

Lalu Audrey pun langsung menyelonong masuk kedalam ruangan itu.     

"Saya ingin bertanya dengan, Anda!" ketus Audrey.     

"Iya, silakan bicara saja sekarang?"     

"Baik, kedatangan saya kemari adalah untuk bertanya tentang Larasati," ucap Audrey.     

"Larasati?" tanya Tyas yang kaget, "maaf kalau boleh tahu siapa nama kamu?"     

Dengan semangat Audrey menjawabnya, "Nama saya, Audrey, saya mantan siswi di sini dan saya putri dari Seruni," jelasnya.     

Seketika Tyas pun merasa kaget, "Oh, jadi kamu anaknya Seruni ya? Dan kamu adalah siswi yang tertusuk garpu dan nyaris buta itu? "     

Audrey mengangguk, "Iya," jawabnya.     

Karna Audrey ingin bertanya tentang Larasati, akhirnya Tyas pun ceritakan segalanya.     

"Sebenar, dimana Larasati sekarang?" tanya Audrey.     

"Entalah, yang jelas sampai saat ini jasadnya belum di ketemukan," jawab Tyas.     

"Tapi, apa yang membuat Mami saya sangat takut kepadanya?" tanya Audrey.     

Dan Tyas terdiam sesaat, dia bingung harus menjelaskan bagaimana, karna kalau ingin mengatakan yang sebenarnya dia takut Audrey akan marah karna tidak percaya, sementara Tyas tidak memiliki bukti sama sekali.     

"Maaf, Bu Tyas! bisa bicara sekarang,"     

"Maaf, Audrey. Saya tidak bisa mengatakan soal itu. Dan sebaiknya kamu bertanya langsung saja kepada Ibumu,"     

"Tapi Mami saya tidak akan mau bercerita kepada saya, oleh karena itu saya bertanya kepada, Bu Tyas, karna saya ingin tahu kebenarannya,"     

"Apa kamu benar-benar yakin ingin mendengarnya?"     

"Tentu saja, kalau tidak untuk apa saya datang kemari!"     

"Baik, kalau begitu saya akan menceritakan kepadamu, dan saya harap kamu mau berjanji tidak akan marah atau pun membuat keributan setelah mendengar semua ini, bagaimana apa kamu siap?"     

"Tentu saja, saya siap. Jadi tolong cepat ceritakan saja, Bu Tyas!"     

Dan Tyas pun menceritakannya, "Jadi Larasati adalah alumni Superior High School yang menghilang dan sampai saat ini jasadnya belum di ketemukan. Menurut dugaan saya, Larasati meninggal di sekolah ini dan jasadnya di lenyapkan. Larasati adalah gadis cerdas dan introvert. Dia sangat penakut dan sering di bully oleh teman-teman sekalasnya, termasuk Seruni Ibumu dan juga Amara mantan kepala sekolah di sini,"     

Mendengar Ibunya menjadi salah satu pembully Larasati, Audrey pun menjadi kaget, dia berpikir jika perilakunya yang suka menindas Larisa itu mirip dengan ibunya.     

Lalu Tyas melanjutkan ceritanya, "Meski Larasati sering di bilang aneh, tapi Larasati sangat dekat dengan seorang pria yang sangat popular di sekolah ini, namanya Wijaya, dia sangat tampan dan dingin kepada semua gadis, padahal dia adalah idola. Tapi anehnya dia sangat ramah dan baik kepada Larasati yang pendiam lugu dan tidak pandai berdandan. Dan hal itulah yang membuat Seruni Cemburu,"     

      

"Hah, Mami, cemburu?"     

      

      

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.