Bullying And Bloody Letters

Cinta Dan Persahabatan



Cinta Dan Persahabatan

0Di depan gerbang sekolah itu Audrey memperkenalkan teman-temannya kepada Larisa.     

Teman-teman  Audrey begitu bahagia saat berkenalan dengan Larisa.     

"Wah, Larisa ini orangnya kelihatannya sangat baik sekali ya," ucap Nola.     

"Iya, Larisa. Kamu juga sangat cantik sekali," puji Vania.     

"Wah, kami sangat bangga bisa mengenal kalian, kalian ini anak-anak yang keren tapi tidak malu berteman dengan kami," ucap Airin, memuji Audrey dan Larisa.     

"Ah, kalian itu berlebihan sekali, aku tidak seperti itu tahu," tukas Larisa sambil menunduk.     

"Ya, ampun Larisa ini ternyata sangat pemalu ya," kata Airin.     

      

Dan Audrey pun turut menimbrung obrolan mereka berempat.     

"Iya, Larisa itu memang sangat pemalu  tapi kalian tau tidak kalau Larisa itu juara  Olimpiade tetap perwakilan Superior High School lo!" tukas Audrey.     

Seketika teman-temannya pun langsung kaget saat mendengar pernyataan Audrey tentang Larisa.     

"Apa?! jadi ini Larisa yang selalu juara lomba itu ya?!" ucap Nola yang kaget, "aku tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan orang hebat seperti mu, Larisa," imbuhnya yang merasa kagum melihat Larisa.     

"Ah, kalian itu terlalu berlebihan tahu, aku tidak sehebat itu kok," ucap Larisa.     

"Wah, sudah cantik baik, pintar dan rendah hati pula," tukas Airin.     

"Eh, Larisa. Kita jadi, 'kan ke toko buku?" tanya Audrey.     

"Jadi, dong!" kata Larisa dengan semangat.     

"Tapi aku ajak teman-temanku ya, boleh, 'kan?" tanya Audrey.     

"Oh, boleh kok, yasudah ayo kita berangkat" ajak Larisa.     

      

      

***     

      

Hanya berjalan kaki sekitar sepuluh menit saja, mereka sudah sampai di tempat tujuan.     

"Kalian berdua sering datang kemari ya?" tanya Airin.     

"Ah, tidak. Aku baru pertama kali datang kemari, tapi kalau Larisa sudah sering," ucap Audrey.     

"Oh, kalau aku cukup sering sih, bahkan kemarin aku juga datang kemari," tutur Nola.     

"Wah, benarkah, aku malah baru pertama kali ke sini," sahut Vania.     

"Eh, tau tidak, kemarin aku melihat, cowok keren lo di sini!?" tukas Nola.     

"Wah, serius, iya. Dan dia menggunakan seragam Superior High School," jelas Nola.     

"Wah, serius!?" Airin tampak antusias.     

      

'Alex bilang kemarin dia juga, kemari mencari buku, tapi masa iya itu Alex?" batin Larisa.     

      

"Eh, kalian mau cari buku apa?" tanya Audrey.     

"Aku sih mau cari buku komik keluaran terbaru dari Author favorit," jawab Vania.     

"Aku mau cari novel," jawab Airin.     

"Aku mau cari buka, Filsafat" kata Nola.     

"Wow!" Airin tampak takjub.     

      

"Kamu mencari buku apa sih, Larisa?" tanya Audrey.     

"Aku sedang mencari buku rumusan matematika," jawab Larisa.     

"Oh my God, Larisa. Masih juga mikirin pelajaran. Bukanya kamu itu sudah hafal seluruh rumusnya ya?" tanya Audrey.     

"Ah, aku tidak sehebat itu juga, Audrey."     

"Ah, kamu itu selalu merendah ya," jawab Audrey.     

      

Drrt ....     

"Ada, telepon masuk nih, aku angkat dulu ya," kata Larisa.     

"Oh, yasudah angkat saja," jawab Audrey.     

      

      

"Halo ada apa, Lex?"     

"Kamu sudah mau pulang belum?"     

"Ya, sebentar lagi mungkin, aku sedang mencari bukunya,"     

"Oh, yasudah, aku sudah selesai latihan sebentar lagi aku akan menyusul mu ya, Larisa!"     

"Iya, Alex.     

      

***     

      

Setelah beberapa menit  berlalu Alex pun sampai di depan toko buku itu.     

"Ah, mungkin dia sudah selesai saat ini," tukas Alex sambil memarkirkan motornya.     

Dan perlahan dia pun berjalan masuk ke dalam toko itu.     

Dan saat dia masuki toko itu, pandangan Nola pun langsung tertuju kepada Alex.     

      

"Eh, teman-temanku! itu cowok yang aku bilang kemarin," tukas Nola penuh semangat memberi tahu kepada yang lainnya.     

Dan Audrey pun langsung menghela nafasnya.     

"Huuuuft ... jadi itu ya orangnya?" tanya Audrey kepada Nola.     

"Iya, ganteng, 'kan?" tukas Nola.     

"Haha, iya sih, ganteng," ucap Audrey sambil tertawa kecil.     

Tapi dalam hari ya berkata, 'Aku dulu juga pernah tergila-gila kepadanya, sama sepertimu, Nola. Tapi aku sekarang sudah sadar, pria seperti Alex itu tidak cocok dengan wanita seperti ku, dia lebih cocok dengan Larisa, karna Larisa jauh lebih baik dariku, dan sekarang aku sudah mulai mengikhlaskannya.'     

      

"Audrey, kok malah ngelamun lagi sih, padahal tadi kan habis tertawa, kamu itu aneh ya, suka banget melamun," ucap Nola.     

"Ah, maaf aku lupa kalau sedang berbicara dengan mu, Nola."     

"Audrey, jahat banget, aku di cuekin. Eh ngomong-ngomong dia ganteng banget, 'kan?" tanya Nola sekali lagi.     

"Iya, ganteng, tapi sebelum kecewa, sebaiknya kamu urungkan niatmu yang menyukainya ya," pinta Audrey.     

"Loh, kenapa? padahal aku memang ada niat untuk mendekatinya lo,"     

"Udah, ikuti saja ucapanku, dia itu sudah punya pacar lo,"     

"Ah, yang benar saja sih, Audrey?"     

"Kamu gak percaya?"     

"Enggak!"     

"Baiklah Nola, tunggu sebentar ya." Kata Audrey.     

      

Lalu mereka pun kembali melihat Alex, dan perlahan Alex pun berjalan mendekat ke arag Audrey dan Nola     

      

"Oh my God, dia berjalan kemari," ucap Nola yang merasa bahagia.     

"Udah jangan GR dulu deh," ucap Audrey.     

"Maksudnya?" tanya Nola yang penasaran, tapi Audrey pun hanya menanggapinya dengan tersenyum.     

      

Dan Alex pun langsung menyapa Audrey,     

"Hay, Audrey?" sapa Alex.     

"Eh, Alex, hai juga," balas Audrey.     

Dan Nola pun menyikut siku Audrey.     

"Kamu kenal sama  cowok itu?" tanya Nola. Dan Audrey pun mengangguk.     

"Wah, kenalin dong," bisik Nola di telinga Audrey.     

"Alex, perkenalkan ini teman aku Nola," ucap Audrey.     

"Eh, halo, aku Alex," ucap Alex sambil mengulurkan tangannya.     

Dan Nola pun merasa bahagia sekali karna Alex mengajaknya berkenalan.     

Lalu dia pun mengulurkan tangannya juga dengan mata yang terperangai memandangi wajah Alex.     

"Nola," ucap Nola.     

Lalu Alex soun melepas jabatan tangannya.     

"Ngomong-ngomong, Larisa dimana ya?" tanya Alex, kepada Audrey.     

"Oh ada di sana dengan yang lainnya!" ucap Audrey sambil menunjuk ke arah Larisa yang sedang memilih-milih buku dan di tani oleh Vania.     

Alex pun tersenyum tipis melihatnya, dia bahagia melihat Larisa akrab dengan teman-teman barunya.     

"Larisa!" panggil Alex.     

Dan Larisa pun menengok lalu menghampiri Alex.     

"Eh, Alex, udah lama datangnya?"     

"Enggak kok, baru saja." Kata Alex sambil mengelus kepala Larisa dengan lembut.     

      

Seketika Airin dan Vania pun terkejut melihat Larisa dan Alex yang tampak akrab.     

"Larisa, itu siapa?" tanya Vania.     

"Eh sini, kalian semua, perkenalkan ini Alex, pacarku," jelas Larisa.     

Seketika Nola pun langsung kaget saat melihat Alex ternyata adalah pacar dari Larisa.     

      

'Jadi ini yang di maksud Audrey?' batin Nola.     

      

"Eh, Audrey, Vania, Nola dan Airin, aku pulang duluan ya?" ucap Larisa sambil melambaikan tangannya.     

"Iya, maaf ya, Larisa aku bawa pulang dulu," tukas Alex dengan nada bercanda.     

      

"Iya! bye!" ucap mereka semua dengan serempak.     

Tapi raut kecewa terlihat jelas di wajah Nola.     

"Sudah jangan bersedih, 'kan aku sudah bilang denganmu?" ucap Audrey.     

Lalu Nola pun memaksakan tersenyum kepada Audrey.     

"Sudah ayo pulang, nanti aku akan traktir, kalian makan di kafe depan," tukas Audrey.     

"Wah asyik!" ucap Airin.     

"Nola, senyum dong," rayu Audrey.     

"Berhubung di traktir, yasudah aku senyum deh hehe," jawab Nola.     

Dan mereka berempat pergi ke kafe itu dengan penuh semangat karna akan di traktir oleh Audrey.     

      

      

      

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.