Bullying And Bloody Letters

Di Traktir Part2



Di Traktir Part2

0Akhirnya Kayatri pun menerima ajakan Seruni untuk makan di kafe yang di maksud.     
0

Meskipun awalnya dia berusaha untuk menolaknya.     

Karna dia takut kehabisan uang setelah itu.     

Padahal dalam hatiinya dia sangat ingin berada di cafe itu, apa lagi cuaca panas begini dan tenggorokannya terasa kering.     

Ingin rasanya dia meneguk sesuatu yang bisa membuat tenggorokannya terasa segar kembali.     

      

"Kayatri, memangnya kamu habis dari  mana sih?" tanya Seruni.     

"Aku tadi habis ...,"     

'Duh gak mungkin kan kalau aku bilang habis dari rumah Wijaya, karna Seruni kan mantan pacarnya Wijaya.' Batin Kayatri.     

"Aku habis jalan-jalan saja, sekalian olah raga," ucap Kayatri.     

"Dengan pakaian seperti ini?" tanya Seruni yang heran.     

"Ah, me-memangnya kenapa? aku kan ingin tampil modis walaupun hanya sekedar mencari angin saja." Jelas Kayatri.     

Dan Seruni pun menanggapi hanya dengan menggelengkan kepalanya.     

Meski Seruni sudah tahu semuanya, tapi Dia tidak mau menanyakan langsung kepada Kayatri.     

Karna Seruni paham betul sifat Kayatri, yang paling tidak mau terlihat di bawah dari dirinya.     

Padahal Seruni sendiri sudah tidak menginginkan lagi bersaing dengannya.     

Dia merasa itu semua sudah tidak lagi berarti baginya.     

Yang terpenting baginya saat ini adalah memperbaiki segala kelalahnya di masa lalu.     

      

"Kamu mau pesan apa?" tanya Seruni.     

"Aku salad saja," jawab Kayatri.     

"Steak medium dua porsi dan espresso dua," tukas Seruni yang berbicara ke pada kasir.     

"Loh, tunggu! kenapa kamu pesan dua porsi, aku ini tidak makan daging lo," ucap Kayatri.     

Namun Seruni tidak menghiraukannya dan tetap memesankan makanan itu untuk Kayatri.     

      

Dan setelah beberapa saat, makanan pun tiba.     

Dan Seruni pun langsung memakannya dengan lahap, tapi Kayatri tampak ragu-ragu untuk memakannya.     

"Loh, kenapa hanya di lihat saja, harusnya di makan dong," jawab Seruni.     

Dan dengan rasa ragu bercampur malu dia pun mulai memotong daging itu.     

Dan dia langsung memasukkan ke dalam mulutnya. Rasanya kalau boleh berteriak, Kayatri pasti sudah teriak sejadi-jadinya karna saking enaknya, apa lagi Kayatri sudah lama tidak memakannya.     

Dia lebih mengejar fashion dan membeli peralatan makeup di bandingkan untuk sekedar makan enak.     

Kayatri paling tidak mau terlihat miskin, walau pada kenyataannya justru hal itu lebih menyulitkan hidupnya.     

      

Seruni yang awalnya dengan lahap memakan steak itu, kini dia berhenti dan melihat Kayatri yang tampak lahap memakannya.     

"Mau tambah lagi?" tanya Seruni.     

Dan seketika Kayatri menaruh pisau dan garpunya di atas piring sambil tersedak.     

"Uhuk! uhuk! mi-num," ucap Kayatri sambil batuk-batuk.     

Dan dengan sigap Seruni langsung mengambilkan minuman untuk Kayatri.     

"Ini, kamu itu kenapa sih bisa tersedak, makannya hati-hati dong!" ucap Seruni sambil mengusap-usap punggung Kayatri.     

"Ugh! habisnya kamu mengajakku bicara sih, padahal kamu sudah tahu kalau aku sedang makan!" ucap Kayatri yang marah.     

Lalu dia kembali meraih gelas minumannya dan menenggaknya hingga habis tak tersisa.     

"Pelan, Kayatri!" ucap Seruni.     

      

Dan setelah mendengar ucapan Seruni yang menasihatinya namun dengan nada tinggi itu pun, membuat Kayatri menjadi marah dengan Seruni.     

"Kamu, puas kan, Seruni! karna melihatku terhina di hadapanmu langsung?!" ucap Kayatri dengan nada marah.     

Namun Seruni malah tampak bingung melihat tingkah Kayatri yang marah kepadanya.     

"Kamu itu, kenapa sih, Kayatri? memangnya aku salah apa?" tanya Seruni dengan santai.     

"Kamu jangan pura-pura tidak tahu! karna  sebenarnya kamu itu tahu kalau aku sudah miskin!" teriak Kayatri.     

"Loh, memangnya kenapa sih, kalau aku tahu?"     

"Sudah, Seruni! jangan berlagak bodoh di belakangku, kamu sering meledek barang-barang KW ku.  Dan kamu juga sering menyindir ku, dan sekarang kamu juga tahu kalau aku sudah benar-benar jatuh miskin sampai untuk makan enak saja aku harus menahannya, kamu sampai  membelikannya untukku! tentu hal itu menyenangkan sekali buat mu bukan?!" tutur Kayatri yang mengungkapkan atas segala keluh kesah di hatinya.     

"Kamu itu salah paham soal traktiran ini karna aku benar-benar tulus kepadamu!" ucap Seruni.     

"Tulus katamu?!" Kayatri menggelengkan kepalanya, "kamu pikir aku akan percaya dengan keta-katamu itu? karna aku tahu pasti setelah ini kamu akan bilang ke seluruh member arisan tentang kemiskinanku ini! iya, 'kan?! tanya Kayatri.     

      

"Tidak Kayatri! aku tidak ada niat untuk seperti itu, sekali lagi aku tekankan bahwa aku benar-benar tulus!" tegas Seruni.     

      

"Kamu itu munafik, Seruni! memangnya aku tidak tahu jika selama ini kamu sering menjelek-jelekkanku di belakangku!"     

      

"Kayatri, baik aku minta maaf soal itu, dan aku harap sekarang kita bisa berteman lebih sehat lagi, karna jujur aku sekarang sedang ingin merubah jalan hidupku," tutur Seruni.     

      

"Wah, hebat sekali niat mu itu, tapi sayangnya aku tidak peduli!" ketus Kayatri , dan dia pun langsung pergi meninggalkan Seruni.     

Dan Seruni pun tidak melarangnya.     

Karna dia tahu jika dia berteriak atau sampai mengejarnya pun, Kayatri tetap tidak akan mau berbaikan dengannya.     

Karna Kayatri itu sangatlah keras kepala.     

      

      

      

***     

      

      

Dan setelah pertemuannya dengan Kayatri tadi siang, Seruni tampak tidak tenang memamerkannya.     

Karna dia sudah berbuat salah kepada Kayatri.     

Memang sebelumnya, Seruni dan Kayatri sering saling ledek dan saling sindir.     

Seruni tidak suka dengan gaya Kayatri yang dok kaya dan sering menggunakan barang-barang KW.     

Dan oleh karna itu, Seruni sering membicarakan Kayatri di belakang.     

Kadang tak sengaja Kayatri mendengarnya.     

Tapi meski begitu hubungan pertemanannya dengan Kayatri terlihat baik-baik saja, padahal aslinya hanya akrab di luar saja. Dan dalam hati mereka saling membenci dan saling menjatuhkan.     

      

      

"Hah! terserah saja lah, karna aku akan segera tidur malam ini," ucap Seruni.     

Lalu Seruni pun segera memejamkan matanya dan menarik selimut lalu tertidur.     

Kemudian dalam tidurnya dia bermimpi dan kembali berada di dalam gudang yang seram waktu itu.     

"Hah! kenapa aku ada di sini lagi?!" teriak Seruni.     

Tapi keadaannya saat ini jauh berbeda di bandingkan dengan waktu itu.     

Karna saat ini dia tampak bugar dan dia masih berpenampilan rapi.     

      

"Hihi hihi lihat mainan kita yang dulu datang kemari lagi hihi, ucap hantu perempuan yang pernah menyiksanya waktu itu.     

Lalu tertawaan wanita itu, di ikuti oleh tertawaan makhluk lain yang ada di tempat itu.     

      

"Hihihi hihihi!"     

      

"Diam!" teriak Seruni, "Lara! tolong lepaskan aku! aku tidak mau terkurung di sini lagi! jadi tolong keluarkan aku ya!" pinta Seruni.     

      

Dan seketika dia pun langsung terbangun  dari tidurnya. Seruni pun langsung meraih segelas air di dekatnya  lalu segara meminumnya.     

'Glek gelek!'     

Satu gelas penuh berisi air itu pun langsung habis, dan sekarang Seruni menjadi sedikit tenang.     

Namun ketenangan itu kembali hilang, saat dia menemukan secarik kertas berdarah di bawah bantalnya.     

      

      

To be continued     

      

      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.