Bullying And Bloody Letters

Masa Kelam Cinta



Masa Kelam Cinta

0"Entalah, aku tidak melihatnya, tapi aku memberikan 5 tiket gratis untuknya, aku berharap dia datang bersama dengan teman-temannya,"     
0

      

"Maaf, Kak Vero, kami tidak sengaja sudah mengungkit masalah pribadi Kaka, kami memang benar-benar tidak tahu soal hubungan Kaka dan adik, Kak Vero itu kurang baik," ujar Laras.     

      

"Iya, tidak, tidak apa-apa kok," jawab Vero.     

      

"Vero, apa kamu mau menceritakan kelanjutan yang di restoran tadi?" tanya Alvin.     

"... baiklah sepertinya aku akan menceritakannya." Jawab Vero.     

      

      

Akhirnya, Vero menceritakan semuanya kepada Alvin, Mentari, dan juga Laras.     

Bahwa ketika mengikuti kegiatan MOS di hari pertama, Cinta mengalami hal-hal yang tidak baik.     

Banyak anak laki-laki yang menggodanya karna memang wajah Cinta sangatlah cantik, sehingga banyak anak laki-laki yang tertarik dan mengajaknya berkenalan. Tapi sayangnya setelah mereka tahu bahwa Cinta adalah gadis bisu, mereka berbondong-bondong menghina Cinta.     

Cinta di jadikan bahan bercandaan, caranya berbicara di tirukan setelah itu mereka tertawa sesuka hati.     

      

Dan tak hanya itu, Cinta juga mengalami hal buruk lainnya. Seperti di musuhi oleh  para kaka kelas dan teman-teman sesama perempuannya, mereka iri dengan  kecantikan Cinta. Lalu mereka sering melakukan hal-hal  iseng kepada Cinta, Cinta sering di kurung di toilet, di gudang, bahkan Cinta juga sering di permalukan di depan umum karna kekurangannya.     

Meski begitu, Vero tak bisa banyak berbuat apa-apa, dia takut jika dia menolongnya di depan orang  banyak, maka Cinta akan semakin di bully.     

Bahkan Cinta sendiri yang menyuruh Vero agar pura-pura tak peduli, dia tidak mau Vero ikut di bully, atau reputasinya menjadi jatuh, karna tau bahwa Cinta adalah pacarnya.     

Selama ini Vero menjadi sang idola di sekolah, banyak sekali para siswi yang tergila-gila kepadanya.     

Bahkan ada seorang siswi yang sangat cantik dan sangat popular teramat tergila-gila kepada Vero. Namanya Melisa, dia bahkan sampai mendekati Fanya adik dari Vero agar bisa mendapatkan perhatian Vero.     

Namun sayangnya, hati Vero tak pernah goyah, hatinya hanya untuk Cinta.     

Seiring berjalannya waktu, hubungan Vero dan Cinta mulai tercium, ada beberapa orang yang sempat melihat Vero dan Cinta pulang bersama, lalu dia mengadu kepada Fanya, sedangkan Fanya mengadu kepada Melisa.     

      

Untuk mencari tahu kebenarannya, mereka berdua dan di bantu oleh teman-teman dari Melisa mulai menyelidiki dan mengikuti kegiatan Cinta dan Vero.     

Dan benar saja, mereka memergoki Vero dan Cinta sedang pergi berdua dan bermesraan di sebuah taman.     

Setelah itu Fanya pun marah besar dengan Vero dia memaki-maki Cinta di depan Vero. Dan juga di depan Melisa.     

Padahal, sebelumnya Cinta, sudah sempat mengetahui hubungan mereka, dan Cinta mengadu kepada keluarganya  lalu Vero terpaksa pura-pura memutuskan Cinta, agar keluarganya berhenti menghujat Cinta. Tapi diam-diam Vero masih tetap berpacaran dengan Cinta tanpa sepengetahuan keluarganya.     

Tapi pada akhirnya , rahasia mereka pun kembali terbongkar..     

Cinta menangis dalam pelukan Vero, ketika Fanya tengah memaki-makinya.     

"Kaka ini benar-benar bodoh ya! Ada Kak Melisa yang cantik sempurna dan kaya raya, tapi Kaka malah memilih berpacaran dengan gadis bisu itu!" oceh Fanya.     

"Diam kamu Fanya!" bentak Alvin.     

Plak!     

Alvin pun menampar Fanya di depan yang lainnya.     

Dan Fanya seketika murka, dia langsung meraih tangan Cinta lalu menyeretnya agar terlepas dari pelukan kakanya.     

Namun Vero tak tinggal diam, dia menarik kembali Cinta dan memeluknya lagi, karna dia tahu, Cinta sedang ketakutan bercampur sedih saat ini.     

"Kamu itu benar-benar jahat ya, Fanya! Aku malu punya adik seperti kamu!" teriak Vero.     

"Seharusnya aku yang malu sama Kaka! Punya Kaka ganteng tapi bodoh, seleranya rendahan!" hina Fanya.     

Vero kembali mengambil ancang-ancang dan hendak menampar adiknya lagi, tapi Melisa mencegahnya.     

"Vero! Kamu ini apa-apaan sih, hanya demi gadis sepertinya kamu rela menampar adik kandungmu!" ujar Melisa.     

"Diam kamu, Melissa jangan ikut campur!" sergah Vero.     

"Jelas aku ikut campur, karna aku peduli sama kamu, Vero! Aku suka sama kamu, dan kamu gak pantas dengan gadis itu!"     

"Dan kamu pikir kamu itu pantas dengan ku?!" teriak Vero.     

"Tentu saja aku lebih pantas di banding dirinya!"  jawab Melisa.     

"Itu menurut kamu, bukan menurutku, bagi ku Cinta itu sangat sempurna dari pada kamu, Melisa!"     

"Vin, sumpah! Kamu itu sudah buta ya?!"     

"Buta?! Kamu itu yang sudah kelewat percaya diri!"     

"Aku, memang sempurna, wajar kalau aku lebih percaya diri, di banding dirinya yang cacat!"     

"Kamu itu gila Melisa!"     

"Iya aku memang gila, Vero! Aku gila karna kamu!"     

"Cinta ayo kita pergi!" Vero menarik paksa tangan Cinta dan meninggalkan Fanya serta Melisa.     

      

"Vero! Kamu mau kemana?!" teriak Melisa.     

"Aku gak akan nyerah buat dapatin kamu! Aku pasti bisa menyingkirkan Cinta!" Melisa pun marah sejadi-jadinya, dia merasa kalah dengan seorang Cinta yang dia pikir levelnya sangat jauh di banding dirinya.     

      

      

***     

      

Sementara itu, Vero mengajak Cinta pergi ke suatu tempat.     

Mereka pun pergi ke sebuah danau. Dan di danau yang cukup sepi itu, Vero membiarkan Cinta menangis sejadi-jadinya.     

Bahkan Cinta berkata dengan bahasa isyaratnya bahwa dia ingin mati saja.     

Vero terus menenangkannya  Vero memegang tangan Cinta dan menggenggamnya erat.     

"Tenang, Cinta, aku tahu ini berat, tapi kita lewati bersama-sama ya?" tukas Vero.     

      

Dan tak sadar, tepat saat itu juga Vero melihat ada luka memar di bagian pundak Cinta.     

Vero pun menduga jika itu adalah luka akibat teman-teman di sekolahnya.     

Tapi saat Vero bertanya kepadanya, Cinta mengatakan jika luka itu bukan karna ulah teman sekolahnya, tapi ulah dari sang ayah.     

Vero pun tampak terkejut mendengar hal itu  dia tak menduga, rupanya selain di sekolah, sesekali Cinta juga mengalami perlakuan kasar di rumahnya.     

"Cinta, kenapa hidup kamu berat sekali," Vero pun memeluk Cinta dengan berlinang air mata.     

Meski Cinta tahu hidupnya sangatlah berat, tapi dia sangat bersyukur memiliki pacar seperti Vero.     

Vero sudah seperti malaikat baginya, di saat orang-orang membencinya dan bahkan orang tuanya sendiri, tapi Vero selalu ada dan selalu menenangkannya.     

      

      

***     

Dan di ke esokkan harinya, Masa Orientasi pun masih berlanjut.     

Dan Cinta harus kembali melewati hari beratnya, karna salah satu panitia MOS adalah Melisa.     

Melisa tentu saja tak mau tinggal diam, berbagai cara pun dia lakukan agar Cinta menderita dan bahkan berharap bisa celaka. Berbagai hukuman terus di berikan kepada Cinta meski sebenarnya Cinta tak bersalah.     

      

Para panitia MOS menyuruh para peserta kumpul di sebuah lapangan dan di beri tugas untuk memecahkan teka-teki dengan memberi sebuah clue yang harus di cari oleh peserta dan petunjuk di taruh di tempat-tempat tersembunyi.     

      

      

      

To be continued     

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      

      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.