Dokter Hantu yang Mempesona

Membuka Tudungnya



Membuka Tudungnya

2[Dia tidak melakukan sesuatu yang buruk kan? Kenapa wanita ini menampar wajahnya? Sejak lahir sampai sekarang, dia belum pernah ditampar oleh siapa pun!]      1

Walaupun hatinya dipenuhi dengan amarah, tapi dia tidak membalasnya. Dia adalah seorang pria, jadi dia tidak bisa memukul wanita di tengah jalan, kan?     

Tatapan mata Leng Shuang yang sedang memegang tali kuda berubah menjadi tajam. Dia hampir melompat dari kereta kuda saat dia melihat tirai kereta dibuka oleh Feng Qing Ge.     

"Nona." Leng Shuang menyapa dan segera mengangkat tirai sampai Feng Jiu melangkah keluar.     

Feng Jiu agak berjongkok untuk keluar dari kereta. Feng Jiu meletakkan tangannya di tangan Leng Shuang yang sedang berlutut dan mengangkat ujung gaunnya dengan hati-hati. Dia melihat Kakaknya sedang mengepalkan tangan dengan raut wajah yang penuh dengan amarah. Dia melihat bekas telapak tangan merah yang berada di pipi Kakaknya. Feng Jiu pun memicingkan matanya dan menoleh pada dua orang itu. Langkahnya pelan saat mendekati mereka.     

Ketika Murong Yi Xuan melihat Feng Jiu keluar dari kereta, matanya langsung berbinar. Dia melihat sosok anggun itu berjalan ke arahnya dengan tenang. Hatinya tiba-tiba menjadi gugup dan agak waspada..     

Dan ketika Feng Qing Ge melihat gadis berpakaian putih turun dari kereta kuda, seluruh tubuhnya menjadi tegang.     

Sosok ramping itu, tingkah lakunya, terasa sangat akrab bagi Feng Qing Ge... persis dengan...     

'Plak! Plak!'     

Dua tamparan terdengar menggema dan mengejutkan mereka. Itu juga mengejutkan kerumunan pejalan kaki sampai memandang mereka.     

Karena beberapa orang di sekitar kereta kuda itu terlihat luar biasa, kebetulan juga sedang berada di jalanan umum, orang-orang memperhatikan mereka. Selain itu, Murong Yi Xuan dan Feng Qing Ge, keduanya adalah orang yang sama-sama berpengaruh di kota Cloudy Moon.     

Tapi mereka tidak menyangka bahwa Feng Qing Ge akan menampar pria itu dengan keras. Hal terakhir dilihat oleh orang-orang itu adalah saat wanita yang memakai tudung wajah itu keluar dari kereta kuda dan berjalan perlahan mendekati pasangan itu, kemudian langsung menampar Feng Qing Ge dua kali. Mereka pun terdiam.     

Kejadian itu sangat mengejutkan untuk dilihat.     

Feng Qing Ge memegang pipinya yang terasa panas. Kedua matanya hampir mengeluarkan api ketika dia menatap wanita berpakaian putih dengan sedikit tergagap: "Kamu... Beraninya kamu menamparku!"     

Feng Jiu hanya melambai-lambaikan tangannya yang tersengat karena tamparan itu tanpa menghiraukan Feng Qing Ge. Dia menatap Guan Xi Lin yang sedang tertegun dan memberikan peringatan dengan sungguh-sungguh. "Kakak, apa kamu lihat? Jika seseorang menamparmu satu kali, kamu harus membalasnya dua kali. Itu adalah sikap sopan membalas apa yang telah dihadiahkan padamu. Itu adalah masalah etika. Kita tidak boleh mengabaikan sopan santun itu."     

Kedua mata Guan Xi Lin berbinar saat memandang Feng Jiu, dia pun mengangguk dengan keras. "Mm! Kakakmu ini akan mengingatnya! Jika lain kali hal itu terjadi lagi, aku tidak akan peduli entah itu pria atau wanita, aku akan memukulnya dulu dan membicarakannya nanti!"     

"Mm, benar sekali." Feng Jiu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, dia terus berbicara.     

"Sudah larut. Kita tidak boleh membiarkan orang-orang yang tidak berhubungan dengan kita menunda waktu kita. Ayo pergi!"     

"Baik."     

Guan Xi Lin tersenyum dan dia tidak ingin mengurusi dua orang itu lagi. Dari sudut pandangnya, adik perempuannya telah membalas tamparan yang dia terima dua kali lipat. Sebagai seorang pria, dia tidak akan menyimpan dendam terhadap wanita itu.     

[Orang-orang yang tidak berhubungan...]     

Murong Yi Xuan menatap punggung Feng Jiu ketika dia membalikkan badan untuk pergi. Pernyataan itu masih terngiang dalam kepalanya.     

[Benar! Bukankah dia orang yang tidak penting baginya? Dia bukan siapa-siapa bagi Feng Jiu. Jadi, apa haknya meminta untuk melihat Feng Jiu hanya karena dia ingin? Tapi kenapa setelah mendengar kata-kata itu darinya, dia menyadari bahwa dia bahkan tidak menatap mata gadis itu sebelum dia pergi. Hatinya merasa sangat sedih.]     

"Kamu, berdiri di sana!"     

Feng Qing Ge melaju ke depan seperti panah. Wajahnya merah padam ketika dia menghalangi jalan Feng Jiu sambil berkata, "Ingin pergi begitu saja setelah memukulku? Tidak semudah itu!"     

Saat berbicara, dia mengulurkan tangan untuk membuka tudung wajah Feng Jiu, ingin melihat wajahnya dengan baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.