Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Foto Lama



Foto Lama

0"Ini tidak ada hubungannya denganku. Kalau memang ia tidak melakukan apa pun, berita seperti ini tidak akan pernah muncul," Anya sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Keluarga Tedjasukmana.     
0

Ia sudah tahu bahwa ia bukan bagian dari Keluarga Tedjasukmana. Ditambah lagi, perlakuan dari ayahnya, Mona dan Natali, membuatnya semakin membenci nama Tedjasukmana.     

"Tetapi namamu juga Tedjasukmana. Ibu tidak mau kamu ikut terseret dalam hal ini," wajah Diana terlihat sedih saat mengatakannya.     

Anya hanya menggelengkan kepalanya. "Ibu, kita sudah lama meninggalkan rumah Keluarga Tedjasukmana. Semua ini adala perbuatan mereka dan orang-orang tidak akan salah menilai. Ini tidak ada hubungannya dengan kita."     

Meski demikian, Diana tetap tidak bisa tenang. "Sampai masalah ini mereda, ibu minta kamu tinggal di rumah saja."     

Anya hanya bisa menyetujui permintaan Diana, agar ibunya itu tidak terlalu khawatir. Ia menghabiskan harinya bersama dengan ibunya di rumah, memasak bersama dengan Hana dan membuat jelly untuk menghabiskan waktu.     

…     

Di saat yang bersamaan, Keluarga Mahendra sedang kacau. Irena terus menerus menangis, menyalahkan suaminya karena mengorbankan masa depan putranya demi sebuah tanah dari Keluarga Tedjasukmana.     

"Bisakah kamu berhenti menangis? Natali telah melakukan banyak perbuatan jahat dan kita bisa membatalkan pertunangan Raka dengan mudah. Ini tidak seserius yang kamu pikirkan. Mana mungkin aku ingin menghancurkan masa depan putraku sendiri?" kata Rian dengan tidak sabar.     

"Putraku bertunangan dengan wanita seperti itu. Setelah berpisah pun, nama Raka akan tetap tercoreng. Masa depan putraku hancur karena kamu!" Semakin mengatakannya, Irena merasa semakin sedih.     

"Siapa yang berani menghina putra dari Keluarga Mahendra? Semua ini adalah salah Natali. Mengapa Raka harus ikut bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya? Kita bisa bilang Raka terjebak dalam pertunangan dengan wanita jahat itu. Jangan terlalu memikirkannya. Suruh Raka untuk segera ke rumah sakit dan menemui Deny untuk membahas pembatalan ini," kata Rian dengan tenang.     

"Aku akan segera menghubungi Raka," Irena langsung berlari untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Raka. Semakin cepat pertunangan ini dibatalkan, akan semakin baik untuk putranya.     

Raka sedang berada di tengah rapat sehingga asistennya yang mengangkat panggilan tersebut. Setelah rapat selesai, Raka langsung menghubungi ibunya.     

"Ibu, ada apa?" Raka sudah pergi ke kantornya pagi-pagi sekali dan hari ini ia sangat sibuk sehingga tidak sempat memperhatikan berita yang tersebar di internet.     

Beberapa orang kantornya yang sudah tahu tidak berani memberitahukannya kepada Raka.     

Asistennya baru saja ingin melaporkan masalah ini kepadanya, tetapi Irena sudah bergerak lebih cepat.     

"Raka, apakah kamu sudah lihat berita di internet? Semua hal yang dilakukan oleh Natali terbongkar satu per satu di internet. Ia mengoperasi wajahnya, melakukan aborsi, melukai teman sekelasnya … Kamu harus segera meninggalkan wanita itu. Jangan pernah berhubungan lagi dengannya," kata Irena dengan tergesa-gesa.     

"Ibu, aku tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh orang-orang di internet. Aku akan menyelidikinya sendiri. Setelah itu aku akan membicarakannya dengan ayah dan memutuskannya nanti," jawab Raka dengan tenang.     

"Buat apa? Ayahmu ada di sampingku," kata Irena dengan kesal. Setelah itu, ia menyerahkan ponsel itu kepada suaminya agar suaminya sendiri yang bicara pada Rara. "Rian, cepat katakan pada Raka untuk membatalkan pertunangannya."     

Rian menerima ponsel itu dari istrinya dan berkata. "Raka, cepat pergilah ke rumah sakit untuk menemui Deny. Katakan padanya, begitu skandal Natali tersebar di internet, nama Keluarga Mahendra benar-benar dipermalukan. Kita harus segera menyingkirkannya," kata Rian.     

"Ayah, ini bukan saat yang tepat untuk membatalkan pertunangan," Raka mengingat kembali bahwa saat ini Mona sedang berada di dalam penjara dan Natali di rumah sakit jiwa. Deny membutuhkan seseorang untuk mengurus dirinya. Raka tidak bisa diam saja dan mengabaikan keadaan Deny.     

"Ibu tidak mau kamu terikat dengan wanita seperti itu. Semakin lama kamu berhubungan dengannya, citramu akan semakin memburuk. Kamu tidak akan bisa mendapatkan istri yang baik kalau terlibat dengannya," kata Irena sambil menangis.     

"Ibu, tenanglah. Aku akan mengunjungi Paman Deny nanti siang. Kita bisa membicarakan masalah ini saat makan malam nanti," Raka langsung menutup panggilan tersebut.     

Saat jam makan siang, Raka langsung pergi ke rumah sakit dengan membawa sekeranjang buah-buahan.     

"Raka! Kamu datang," begitu melihat Raka, mata Deny langsung berbinar.     

"Bagaimana keadaan paman hari ini?" Raka masuk ke dalam kamar tersebut dan meletakkan buah-buahan yang dibawanya di atas meja.     

"Sama seperti biasanya. Di luar sangat ribut sehingga rumah sakit ini terasa jauh lebih tenang. Aku tidak ingin meninggalkan rumah sakit. Rasanya sangat lelah harus bekerja keras kesana kemari," kata Deny, seolah tidak ada yang terjadi.     

"Mengenai Natali … Maafkan aku, Paman. Ini semua salahku karena aku tidak bisa menjaganya baik-baik," kata Raka.     

Raka tahu bahwa Natali tidak secerdas kelihatannya. Ia sudah memperingatkan ibunya untuk mengawasi Natali baik-baik. Namun, Natali tetap saja bisa menemukan cara untuk membuat masalah.     

Menyuap seorang suster untuk menggugurkan kandungan Anya …     

Buktinya sudah terpampang dengan sangat jelas. Natali tidak akan bisa kabur lagi dari sanksi hukum.     

Selama ini, Raka menganggap Natali adalah tunangannya sehingga ia juga bertanggung jawab untuk menjaga dan mengawasi Natali.     

"Raka, kamu adalah pria yang baik. Natali sudah dewasa. Apa yang ia lakukan adalah tanggung jawabnya sendiri dan ia harus menerima konsekuensinya sendiri. Ini bukan tanggung jawabmu. Hari ini kamu datang untuk membahas masalah pertunanganmu dengan Natali, kan? Aku setuju kalau kamu ingin membatalkannya, tetapi ada satu syarat," Deny adalah pria dewasa yang cerdas. Ia sudah lama berada di dunia bisnis, sehingga ia sudah tahu apa tujuan Raka datang untuk mengunjunginya.     

"Katakan saja, Paman. Selama aku bisa melakukannya untukmu, aku pasti akan mengusahakannya," Raka tidak menyangka Deny akan langsung menyetujuinya.     

"Aku …"     

"Raka, kamu tidak tahu diri. Ketika kamu menginginkan tanah milik keluarga kami, kamu bertunangan dengan putriku. Sekarang saat Natali berada dalam masalah, kamu ingin memutuskan hubungan kalian dan mencuci tangan kotormu. Bermimpilah saja! Pertunangan kalian tidak akan batal," Mona langsung nyelonong masuk ke dalam kamar dan menyela pembicaraan Deny dan Raka.     

"Bagaimana kamu bisa keluar dari penjara?" Deny terkejut saat melihat Mona di kamarnya.     

"Aku berusaha untuk berbuat baik di dalam penjara dan menuruti semua aturan di sana. Aku meminta kelonggaran karena ini adalah kesalahan pertamaku dan membayar denda untuk bisa keluar dari penjara. Aku sudah berada di penjara cukup lama, tetapi kamu bahkan tidak menyuruh pengacaramu untuk menyelamatkanku. Kalau aku tidak dipenjara, mana mungkin Natali melakukan hal sebodoh ini dan membuat keributan? Deny, kembalikan putriku! Kamu yang melukai putriku hingga seperti ini!" teriak Mona.     

"Beraninya kamu berbicara seperti itu di hadapanku! Lihat saja Diana. Aku dan dia sudah bercerai lama, tetapi ia bisa membesarkan Anya menjadi wanita baik seorang diri. Sementara kamu? Kamu dan Natali menghabiskan seumur hidup kalian di rumah Keluarga Tedjasukmana dengan gaya hidup yang mewah, tetapi tingkah kalian sama. Kamu lah yang membuat Natali menjadi seperti ini!" balas Deny dengan marah.     

Mona meletakkan satu tangan di pinggangnya, sementara tangan lainnya menunjuk ke arah Deny dan kemudian meraung dengan keras. "Apakah kamu menyesal menceraikan Diana dan menikahi aku? Aku tidak mau tinggal lagi bersama denganmu!"     

Raka terlihat sangat canggung, berada di tengah pertengkaran kedua orang ini. Ia tidak tahu bagaimana harus menenangkan mereka berdua dan ia juga tidak tahu bagaimana harus pergi dari tempat ini.     

Namun, setelah berteriak pada Deny, Mona mengalihkan perhatiannya pada Raka.     

"Raka, kalau kamu berani membatalkan pertunanganmu dengan Natali, aku akan menyebarkan fotomu dan Anya di internet dan menghancurkan nama baik kalian berdua!" ancam Mona.     

"Apa yang kamu katakan? Aiden tidak akan melepaskanmu begitu saja," geram Deny.     

"Putriku sudah menjadi gila karena mereka semua dan sampai dikirim ke rumah sakit jiwa. Aku tidak takut apa pun lagi. Biarkan saja kalau Aiden ingin melindungi wanita jalang itu. Aku akan terus merusak kehidupan mereka agar mereka tidak bisa hidup dengan tenang," cibir Mona. "Apakah aku perlu mengingatkanmu mengenai foto yang diambil oleh Raisa saat kamu dan Anya berada di ranjang rumah sakit?"     

Mata Raka terbelalak lebar saat mendengarnya. Ekspresi di wajahnya langsung terlihat rumit. Ia pikir, foto itu sudah dihapus dan sudah tidak ada lagi.     

Raka tidak menyangka bahwa adiknya yang bodoh itu benar-benar mempercayai Natali hingga mengirimkan foto itu pada Natali.     

Sekarang, foto itu ada di tangan Mona …     

"Apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Raka dengan tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.