Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pengorbanan Anya



Pengorbanan Anya

0"Jujurlah pada ayah, apakah menghilangnya Nadine berhubungan denganmu?" tanya Galih pada putrinya.     
0

"Aku tidak terlibat. Aku benar-benar tidak tahu di mana Nadine berada, Ayah! Aku benar-benar mencintai Aiden. Dulu aku terlalu naif dan bodoh sehingga akhirnya aku harus kehilangan Aiden. Aku juga yakin Aiden mencintaiku. Kalau tidak, mengapa ia menikah dengan wanita yang mirip denganku?" Keara mengatakannya sambil menitikkan air mata.     

Galih menatap putrinya dengan marah. Entah sudah berapa kali ia berusaha untuk menyadarkan putrinya, tetapi sepertinya Keara tetap tidak mau menerima kenyataan. "Itu hanya pikiranmu saja. Aiden menikah dengan Anya saat ia tidak bisa melihat. Ia tidak tahu bahwa wajah Anya mirip denganmu. Apa lagi alasanmu?"     

"Aku … Ayah, tolong bantu aku! Selama aku bisa kembali pada Aiden, aku akan melakukan apa pun," Keara memohon pada ayahnya.     

Galih tidak menjawab putrinya. Ia memanggil asistennya untuk masuk ke dalam ruangan. "Bawa Keara pulang ke rumah. Mulai hari ini, ia tidak boleh pergi ke mana pun tanpa seijinku!"     

"Baik, Tuan!" jawab asisten tersebut.     

Keara langsung menangis dengan panik. "Ayah, bagaimana bisa kamu melakukan ini kepadaku?"     

"Ayah melakukannya untukmu!" teriak Galih.     

"Ayah! Apa salahku? Mengapa ayah melakukan ini kepadaku?" Keara berontak dan menolak untuk pergi.     

"Kesalahan terbesarmu adalah tidak memahami tempatmu," Galih mengibaskan tangannya dan asistennya membawa Keara pergi dari ruangan itu dengan paksa.     

Keara menyentakkan tangannya dan mendorong asisten Galih dengan keras. "Lepaskan aku. Aku bisa pergi sendiri!"     

Galih duduk di kursinya dan berpikir sejenak. Kemudian ia memutuskan untuk menelepon Anya.     

Anya baru saja memesan makanan untuknya dan Aiden. Saat ini ia sedang menunggu makanannya disiapkan ketika ponselnya tiba-tiba berdering.     

Anya tertegun melihat Galih meneleponnya.     

"Nyonya, silahkan angkat teleponnya dulu. Biar saya yang menunggu makanan Anda," kata Harris.     

"Ini dari Galih Pratama …" wajah Anya terlihat memancarkan ekspresi yang rumit.     

"Kalau Tuan Galih menanyakan mengenai perusahaan, Anda …" Harris memelankan suaranya dan membisikkan beberapa hal yang harus diingat oleh Anya.     

Anya mengangguk setelah mendengar semua saran Harris. Kemudian, ia mengangkat panggilan itu di pinggir sebuah jendela besar.     

Ia sama sekali tidak tahu bahwa semua orang yang ada di ruangan itu sedang menatapnya.     

"Bukankah itu Anya Tedjasukmana? Mengapa ia datang ke restoran pegawai?"     

"Ia ditemani oleh asisten Harris. Sepertinya Tuan Aiden yang menyuruhnya."     

"Wajahnya terlihat sangat polos, tetapi ternyata ia sangat liar. Wanita penggoda, licik seperti rubah."     

"Ternyata Tuan Aiden menyukai wanita seperti ini, wanita dengan penampilan yang polos tetapi hatinya licik."     

"Ia bukan wanita sembarangan. Kalau kamu yang menggoda Tuan Aiden, mana mau Tuan Aiden menerimamu."     

"Apakah kamu tidak bisa melihat? Wajah dan tubuh wanita itu sangat luar biasa. Katanya ia adalah wanita tercantik di kampusnya. Wanita pilihan Tuan Aiden memang luar biasa."     

"Bukankah, Keara Pratama juga cantik? Lalu mengapa Tuan Aiden lebih memilih Anya?"     

"Apa maksudmu? Apakah Keara ingin kembali pada Tuan Aiden?"     

"Aku dengar Tuan Aiden memilih Anya karena mirip dengan Keara. Lihat saja wajahnya, bagai pinang dibelah dua. Sayangnya, Anya tidak memiliki latar belakang keluarga yang baik."     

"Ia hanya pengganti."     

"Aku bersedia untuk menjadi pengganti kalau saja aku memiliki wajah seperti itu!"     

"Kamu mau, tetapi Tuan Aiden tidak akan mau!"     

"Berhenti menggosip. Asisten Harris melihat kita," beberapa pegawai wanita yang bergosip menyadari bahwa tatapan dingin Harris menyapu mereka, membuat mereka langsung tutup mulut.     

Anya tidak sekuat kelihatannya. Hatinya benar-benar rapuh dan ia memiliki ketidakpercayaan diri mengenai hubungan dan percintaan.     

Bagaimana pun juga, ia berasal dari keluarga yang mengalami perceraian. Ditambah lagi, alasannya adalah karena wanita ketiga. Selain itu, ia juga tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya.     

Semua pengalamannya selama ini membuatnya merasa tidak yakin terhadap dirinya.     

Ketika ia bersama dengan Aiden, ia berada di bawah banyak tekanan, merasa bahwa dirinya tidak pantas dan tidak sepadan dengan Aiden. Kalau kata-kata para pegawai wanita itu terdengar di telinga Anya, Anya pasti akan merasa sangat tidak nyaman.     

Secara insting, Harris langsung membantu Nyonya-nya yang kuat dan pemberani ini. Anya berbeda dari wanita kebanyakan. Ia benar-benar mencintai Aiden setulus hatinya.     

Aiden tidak tahu apa yang telah Anya lakukan di belakangnya untuk bisa bersama dengan Aiden.     

Beberapa saat yang lalu, Bima tidak mempermalukan Anya di pesta ulang tahunnya. Meski ia tidak bersikap ramah kepada Anya, tetapi ia juga tidak memperlihatkan ketidaksukaannya secara terang-terangan.     

Aiden pikir itu semua karena ia melindungi Anya. Aiden bersikeras di hadapan Bima agar ayahnya itu mengetahui bahwa mustahil untuk memisahkan mereka. Sehingga pada akhirnya, ayahnya itu terpaksa menerima Anya sebagai menantunya.     

Sebenarnya, bukan itu alasannya …     

Anya meminta Harris untuk membantunya membuat surat perjanjian, untuk memberikan tamannya kepada Bima.     

Bahkan di dalam surat persetujuan itu tertulis, saat Aiden dan Anya bercerai, Anya akan keluar dari rumah Aiden tanpa membawa apa pun.     

Anya menandatangani surat itu karena ia sama sekali tidak pernah memikirkan mengenai seberapa banyak harta yang dimiliki oleh Aiden.     

Ia hanya ingin bersama dengan Aiden, hidup dengan bahagia bersama dengan pria yang dicintainya. Kalau memang Aiden tidak mencintainya dan meminta untuk berpisah, ia akan pergi, tanpa membawa uang sepeser pun.     

Saat mengetahui bahwa Aiden menghasilkan banyak uang setiap tahunnya dan semua propertinya akan dibagi setengah dengan Anya saat bercerai, Anya merasa sangat bersalah.     

Ia paham mengapa Bima menyuruhnya untuk menandatangani surat perjanjian semacam itu.     

Itu karena ia datang tanpa membawa apa-apa, dan Bima takut ia akan pergi dengan membawa semua harta milik Aiden.     

Itu sebabnya, di belakang Aiden, Anya meminta bantuan Harris untuk bertemu dengan Bima dan menandatangani surat tersebut.     

Ia hanya meminta Bima untuk tidak mempermalukannya di hadapan Aiden, dengan harapan hubungan Bima dan Aiden bisa membaik.     

Oleh karena itu, Anya diperbolehkan untuk hadir di pesta ulang tahun Bima dan bahkan menginap untuk pertama kalinya di rumah Keluarga Atmajaya. Para pelayan di rumah Keluarga Atmajaya pun mengakui identitasnya sebagai istri dari Aiden dan menganggapnya sebagai menantu di rumah itu.     

Para pegawai wanita yang menggosipkan Anya tidak tahu seberapa besar perjuangan Anya untuk bisa bersama dengan Aiden. Mereka tidak tahu bahwa Anya adalah wanita baik-baik.     

Bukan wanita penggoda …     

Bukan wanita licik yang mengandalkan kecantikannya untuk mendapatkan pria …     

Hanya seorang wanita biasa, yang berusaha keras untuk bisa bersama dengan pria yang dicintainya …     

Anya tahu begitu ia turun ke restoran khusus pegawai, pasti akan ada orang yang membicarakannya.     

Tetapi nantinya ia juga harus bekerja di perusahaan ini. Cepat atau lambat, ia harus menghadapi hal yang sama. Jadi, meski semua orang membicarakannya, ia hanya bisa berpura-pura menutup telinganya.     

Ia berdiri di pinggir jendela, menjawab telepon tersebut sambil tersenyum. Ia dan Galih saling bertukar sapa dengan sopan sebelum menuju ke topik utamanya.     

"Kata Keara, kamu dan Aiden sudah menikah?" tanya Galih.     

"Pada saat pesta ulang tahun ayah mertuaku, Keara sempat tinggal di rumah Keluarga Atmajaya sebentar dan tidak sengaja mengetahuinya. Aiden baru saja membatalkan pertunangannya dan aku juga belum lulus kuliah, sehingga kami memutuskan untuk menyembunyikannya terlebih dahulu. Tolong jangan katakan hal ini pada siapa pun," kata Anya.     

"Aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun. Selamat atas pernikahan kalian. Aiden bersedia untuk menikahimu dan memberimu nama belakangnya. Itu artinya ia sangat peduli padamu."     

Anya adalah wanita yang istimewa untuk Aiden.     

Buktinya saja, saat mereka bersama, mata Aiden juga pulih. Meski tidak tahu apa yang menyebabkan pemulihannya, mungkin saja semua itu juga karena Anya. Semua keajaiban yang Aiden alami adalah berkat Anya.     

Hubungan semacam ini bukanlah hubungan sederhana yang bisa dirusak dengan masa lalu. Setidaknya, Galih lebih bisa memahami hal ini dibandingkan putrinya.     

"Terima kasih. Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Anya.     

"Pagi ini, Aiden menurunkan harga saham perusahaan Keluarga Pratama dan membelinya. Mungkin ia akan melakukannya lagi malam ini. Apakah kamu bisa membantuku untuk membujuknya?" tanya Galih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.