Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Nama Parfum



Nama Parfum

0"Aiden, apakah menurutmu ibuku dan Paman Galih …" Anya ingin bertanya, tetapi ia tidak berani melanjutkan …     
0

Mata Aiden terlihat serius saat Anya mengatakannya. Sebenarnya ia tidak ingin Anya berhubungan dengan Keluarga Pratama.     

"Kamu tidak ada hubungan dengan Paman Galih," jawab Aiden dengan tenang.     

"Tetapi aku juga bukan putri Deny. Jadi ibuku …" Anya merasa bingung. Lalu sebenarnya siapa ayahnya?"     

"Tidak peduli siapa pun ayahmu, pria itu tidak mencarimu meski bertahun-tahun sudah berlalu. Kamu dan ibumu saling bergantung pada satu sama lain, tetapi ia tidak muncul. Tidak ada gunanya mencarinya," kata Aiden.     

"Baiklah kalau begitu. Aku juga merasa sudah cukup hanya dengan ibuku saja," Anya mengangguk. "Tetapi yang mengkhawatirkan lagi, sepertinya Bibi Indah dan Keara mengetahui sesuatu."     

"Apakah kamu khawatir kehidupanmu akan terbongkar?"     

"Mungkin pendapatmu tentang aku tidak berubah, tetapi belum tentu orang lain akan berpikiran hal yang sama. Kalau ayahmu tahu, mungkin ia akan menyuruh kita bercerai," kata Anya dengan suara pelan.     

"Selama kita tidak mengatakannya, Deny tidak akan tahu. Meski Bibi Indah dan Keara mengetahuinya, mereka tidak akan mengatakannya pada siapa pun," Aiden sama sekali tidak khawatir.     

"Mengapa?" tanya Anya.     

"Wajahmu mirip dengan Keara. Bibi Indah sejak awal sudah curiga bahwa Paman Galih pernah berhubungan dengan ibumu. Begitu Paman Galih tahu kalau kamu bukan anak Deny, ia akan langsung menyelidikimu. Bagaimana kalau ia ingin membawamu dan ibumu ke Keluarga Pratama? Itu bukan hal yang baik untuk Bibi Indah dan juga Keara. Mereka akan berpura-pura tidak tahu. Jangan khawatir," Aiden menyimpulkan semuanya untuk Anya.     

Setelah mendengarkan penjelasan Aiden, Anya menjadi sedikit lebih lega.     

"Aiden, aku juga tidak mau semuanya seperti ini. Aku lebih baik menjadi anak yang tidak dicintai ayahku, dibandingkan menjadi anak haram. Apakah kamu bisa mengerti perasaanku?" kata Anya dengan sedikit terbata-bata.     

Ia takut Aiden akan berubah pikiran mengenai dirinya karena statusnya sekarang benar-benar berubah.     

"Aku tahu. Yang aku inginkan adalah kamu. Tidak ada bedanya siapa orang tuamu," jawab Aiden dengan lembut.     

"Terima kasih …"     

Akhirnya sekarang kebenarannya mulai terungkap.     

Diana memiliki hubungan dengan Galih.     

Anya tampak sangat mirip dengan Keara, putri Galih.     

Anya tidak memiliki hubungan darah dengan Deny.     

Dengan semua fakta-fakta tersebut, semua orang akan menyimpulkan bahwa Anya adalah putri Galih. Kemungkinan Indah dan Keara juga memikirkan hal yang sama.     

Anya berpikir bahwa ia adalah anak haram dari Galih, sementara Indah dan Keara akan melakukan berbagai cara untuk mengubur kebenaran ini dan menghalangi Anya agar tidak masuk ke dalam Keluarga Pratama.     

Anya pun juga merasakan hal yang sama. Kalau ia bisa memilih, ia lebih baik menjadi putri Deny. Meski tidak disayang sekali pun, itu jauh lebih baik dibandingkan menjadi anak haram.     

Lebih baik Galih selamanya tidak mengetahui hal ini …     

Namun, Aiden tahu lebih banyak dari mereka semua. Aiden tahu bahwa sebenarnya Anya tidak memiliki hubungan darah dengan Diana.     

Mungkin saja Anya adalah putri Indah yang pernah hilang. Tetapi bagaimana Anya bisa berakhir bersama dengan Diana?     

Pada saat itu, Diana juga memiliki seorang putri perempuan. Di mana putri Diana dan Deny?     

Tidak ada yang mengetahui kebenarannya hingga Diana kembali bangun …     

Sementara itu Anya lebih memilih untuk tetap bersama dengan Diana.     

Anya memiliki tujuan hidup untuk menjadi seorang parfumeur seperti ibunya, mengikuti jejak karir ibunya.     

Aiden lebih ingin Anya mencapai impian itu daripada mencari orang tuanya.     

Lagi pula, Keluarga Pratama tidak kekurangan anak. Mereka sudah memiliki putri sendiri. Keara sudah cukup bagi mereka.     

Selama bertahun-tahun, Anya dan Diana saling bergantung satu sama lain.     

Impian dan cita-cita Anya semuanya berasal dari Diana. Ia memiliki indera penciuman yang luar biasa dan mengenal dunia parfum sejak muda sehingga ia menjadi wanita yang berbakat.     

Aiden tidak mau kalau sampai impian dan cita-cita yang dipegang oleh Anya selama ini runtuh karena Diana ternyata bukan ibunya …     

Oleh karena itu, Aiden meminta Tirta untuk membuatkan hasil tes DNA yang baru. Semuanya demi Anya. Selama Anya tetap menjadi putri Diana, tidak akan ada yang berubah dari hidupnya.     

Ia masih bisa mengejar mimpinya …     

Ia masih bisa hidup dengan bahagia …     

"Anya, setelah kamu meluncurkan parfummu, aku akan membantumu untuk memutuskan semua hubungan dengan Keluarga Tedjasukmana dan Keluarga Pratama. Sekarang kamu tidak usah mengkhawatirkan apa pun. Fokus saja pada pekerjaanmu," kata Aiden.     

"Baiklah. Aku akan tidur sebentar. Setelah bangun aku akan pergi ke Iris dan menjemputmu dari kantor," kata Anya sambil menguap.     

Hati Aiden serasa berbunga-bunga mendengar istri kecilnya akan menjemputnya. "Hmm … Aku akan menunggumu. Tidurlah."     

Anya menutup teleponnya. Setelah berbicara dengan Aiden, ia langsung menelepon Maria untuk memberitahu apa yang telah terjadi.     

Setelah mendengar bahwa Keluarga Tedjasukmana mencoba untuk menculik Anya, Maria merasa sangat geram. "Dasar pria itu! Saat ia mendapatkan kabar gembira atau keberuntungan, ia hanya teringat pada Natali. Saat ia ingin menyelamatkan nyawanya, ia baru mencarimu. Beraninya ia mencoba untuk menculikmu. Kamu adalah anggota Keluarga Atmajaya! Aku tidak akan membiarkannya begitu saja!"     

"Terima kasih, Kak. Aku baik-baik saja. Tetapi aku khawatir ia akan membuat masalah di Keluarga Atmajaya dan membuat ayah tidak senang …" Anya takut untuk mengatakannya. Ia tidak mau Bima menentang hubungannya dengan Aiden.     

"Jangan khawatir, ada aku! Aku akan membantumu," hibur Maria.     

"Maafkan aku harus merepotkanmu, Kak!" setelah mengucapkan terima kasih, Anya menutup panggilan tersebut.     

Ia berbaring di tempat tidur, menyandarkan kepalanya di bantal yang empuk dan kemudian tertidur lelap.     

…     

Anya tertidur hingga pukul dua siang. Saat bangun, ia melihat banyak pesan yang tidak terbaca di grup chat ponselnya.     

Tara dan Nico mengobrol di grup chat hingga meninggalkan lebih dari 100 pesan dan sebagian besar mengenai kencan Nico kemarin.     

Anya membacanya satu per satu dan mengetahui bahwa Nico dan Lisa tidak benar-benar berkencan. Nico hanya membantu Lisa agar ia bisa pergi bersama dengan pria yang dicintainya.     

Ia hanya menjemput dan mengantar Lisa kembali ke rumahnya. Sementara saat Lisa berkencan, ia dan Raka pergi untuk minum-minum dan bermain biliar.     

Semua orang di keluarga Srijaya berpikir bahwa perjodohan antara Nico dan Lisa berjalan dengan lancar. Mereka pergi berkencan dan hubungan mereka semakin dekat satu sama lain. Sepertinya akan ada berita bahagia dalam waktu dekat …     

Anya mengirimkan pesan di grup, ditujukan pada Tara.     

Anya : Aku akan pergi ke Iris siang ini. Apakan kamu ingin memesan parfum baruku yang akan diluncurkan bulan Oktober?     

Tara langsung menjawab.     

Tara : Aku mau memesannya. Siapa yang akan memberikannya kepadaku?     

Nico : Biar aku yang membelikannya untukmu.     

Anya : Aku juga meluncurkan parfum untuk pria, apakah kamu tidak mau memesannya, Nico? Parfum untuk pria kali ini bernama Six Sensory Pleasure.     

Begitu mengetahui namanya, Nico langsung tertawa terbahak-bahak. Six Sensory Pleasure berarti kenikmatan enam indera. Bukankah nama itu terlalu receh?     

Nico : Bibi, mengapa kamu memberi nama parfummu dengan nama yang aneh seperti itu? Siapa orang yang mengusulkan nama itu padamu?     

Aiden : Cepat hapus chat di atas.     

Nico menolak dan mengetik balasannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.     

Nico : Paman, aku serius. Orang itu tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Ini adalah parfum buatan bibi! Tetapi mengapa namanya begitu … aneh?     

Anya terdiam sejenak, tidak tahu harus menjawab apa. Dalam hati, ia berdoa untuk keselamatan Nico.     

Anya : Nama itu pamanmu yang membuatnya. Cepat hapus apa yang baru saja kamu katakan atau kamu akan menanggung semua akibatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.