Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pemandian Air Panas



Pemandian Air Panas

0"Anya sangat kecewa. Ia sangat peduli terhadap keluarganya dan menganggap Natali sebagai saudaranya sendiri. Tetapi Natali terus berusaha untuk mencelakainya. Kali ini, Natali berusaha untuk menodainya dan tindakannya sudah tidak bisa ditoleransi lagi," mata Aiden terlihat memancarkan sinar yang membahayakan.     
0

"Jangan membesarkan masalah ini. Apa lagi Anya akan ikut serta dalam kompetisi parfum. Sebelum kompetisi itu dimulai, jangan sampai ada berita buruk tentang Anya menyebar," kata Diana.     

"Besok pagi, aku dan Anya akan pergi ke tempat pemandian air panas untuk berlibur. Di tempat tersebut juga ada Raka, jadi ia bisa membuktikan bahwa kami sedang tidak berada di dalam kota. Apa yang terjadi pada Natali tidak ada hubungannya dengan kami." Aiden telah mengatur semuanya dengan rapi.     

"Jangan besok. Pergilah hari ini juga!" kata Diana.     

"Sekarang?" setelah merenung sejenak, Aiden mengangguk dan langsung memerintahkan bawahannya untuk mengirim helikopter, menjemputnya agar ia dan Anya bisa langsung menuju ke tempat pemandian air panas untuk bertemu dengan Raka.     

Saat Anya keluar dari kamar mandi, ia melihat tas mereka sudah rapi. Aiden mengenakan kaos putih dan celana panjang jeans, sambil membawa sebuah tas.     

"Apakah kamu mau pergi?" tanya Anya.     

"Kita yang pergi sekarang. Helikopternya sudah menunggu," kata Aiden.     

"Oh? Bukannya kita pergi besok?" rambut Anya masih basah dan ia sudah mengenakan pakaian tidurnya.     

"Kita bisa langsung tidur di hotel. Saat bangun besok, semuanya sudah selesai," kata Aiden.     

"Aku akan segera ganti baju," kata Anya.     

Aiden dan Anya langsung berpamitan pada Diana dan pergi.     

Satu jam kemudian, helikopter mereka berhenti di tanah lapang, sekitar dua kilometer dari hotel. Seseorang langsung menjemput mereka dan membawakan tas mereka langsung ke kamar hotel mereka.     

Anya baru saja turun dari helikopter sehingga ia merasa tidak nyaman. Mengendarai mobil rasanya akan membuat perutnya semakin mual. Oleh karena itu, Anya mengajak Aiden untuk berjalan-jalan sambil menikmati udara malam.     

"Aiden, bagaimana kalau kita jalan-jalan?"     

Aiden mengangguk dan kemudian ia menatap para pengawalnya, untuk memberi jarak di antara mereka.     

Anya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk melepaskan semua kemarahannya bersama dengan tiupan angin malam. Tangannya bertautan dengan tangan Aiden saat ia menyusuri jalanan yang disinari oleh lampu jalan.     

…     

Raka sudah berenang di kolam renang hotel selama lebih dari satu jam. Begitu ia keluar dari kolam tersebut, ia bisa mendengar suara tawa yang dikenalnya.     

Tatapannya langsung tertuju pada suara tersebut dan melihat Anya serta Aiden sedang berjalan-jalan sambil berbincang-bincang dan tertawa.     

Aiden sedang mengenakan headset bluetooth di telinganya dan seorang pengawalnya memberitahu bahwa Raka berada di dekat mereka. Namun, bukannya menghindari Raka, Aiden malah membawa Anya mendekat.     

"Sepertinya ada kolam renang di hotel ini. Ayo kita lihat sebentar. Besok kita bisa berenang pagi-pagi," kata Aiden sambil berbalik menuju ke arah kolam renang.     

Anya mengangguk dan mengikuti Aiden. Begitu tiba di kolam renang, mereka melihat keberadaan Raka.     

"Raka? Kebetulan sekali bertemu di sini," kata Aiden.     

Ketika melihat Raka, Anya langsung terkejut. "Raka? Bukankah kamu sedang berada di rumah Nico?"     

"Nico menyarankan agar aku berlibur. Aku menginap di sini beberapa hari untuk beristirahat. Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kalian," kata Raka sambil tersenyum tipis.     

"Kami baru …"     

"Kami baru saja datang dari luar. Kami sudah tiba di hotel ini sejak siang tadi," sela Aiden sebelum Anya sempat menjelaskan.     

Awalnya, Anya merasa kebingungan mengapa Aiden berbohong. Tetapi ia memutuskan untuk mempercayai Aiden karena ia tahu Aiden tidak akan berbohong tanpa alasan.     

"Aku akan kembali ke kamarku. Sampai jumpa besok," kata Raka.     

"Apakah kamu tahu jam berapa restoran hotel ini tutup? Kami sangat lapar dan ingin makan malam," tanya Aiden dengan sengaja.     

Raka mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja terdekat dan melihat layarnya. "Restoran hotel tutup jam setengah dua belas malam. Kalian seharusnya masih sempat makan."     

"Baiklah, ayo kita makan. Sampai jumpa besok," Aiden menggandeng tangan Anya menuju ke arah restoran.     

Raka hanya bisa berdiri di pinggir kolam renang, melihat sosok Anya dan Aiden semakin menjauh dengan perasaan iri di hatinya.     

Ketika ia jatuh cinta pada Anya, ia tidak pernah melihat Anya begitu bahagia dan tenang di sisinya.     

Anya selalu sibuk bekerja dan waktu yang sempat ia luangkan untuk berkencan dengan Raka sangatlah sedikit. Anya seringkali kelelahan dan tertidur di bahu Raka.     

Tetapi ketika bersama dengan Aiden, Anya terlihat sangat ceria dan memancarkan kebahagiaan yang luar biasa.     

Dulu, Raka juga ingin membantu Anya dengan memberikan uang dan membiayai Anya, tetapi wanita itu menolaknya.     

Sementara itu, Aiden membelikan Iris untuk Anya dan Anya menerimanya.     

Raka tidak mengerti perbedaan antara apa yang telah ia lakukan untuk Anya dengan apa yang Aiden lakukan …     

Mengapa Anya bisa menerima bantuan dari Aiden, tetapi selalu menolak bantuan darinya?     

Raka tidak memahami bahwa Aiden tidak hanya 'melemparkan' uangnya kepada Anya secara cuma-cuma. Aiden juga mengajarkan kepada Anya untuk berusaha dan bergantung pada dirinya sendiri.     

Ia mengajarkan Anya untuk tumbuh dewasa dan mencari uang sendiri …     

Sementara Raka? Ia hanya memberikan Anya uang, membuat Anya merasa rendah di hadapannya.     

Ketika kembali ke kamarnya, Raka baru saja menyadari bahwa ada begitu banyak panggilan tidak terjawab di ponselnya, termasuk Natali, Mona, Deny dan keluarganya.     

Ia tidak ingin menghubungi mereka, tetapi ia memutuskan untuk membuka pesan dari mereka semua.     

Irena : Raka, Natali menghilang. Orang tuanya tidak tahu di mana ia berada saat ini. supir mengatakan bahwa Natali minta diantarkan untuk berbelanja, tetapi setelah itu Natali menghilang begitu saja. Ibu sangat khawatir ada sesuatu terjadi padanya.     

Mona : Raka, bibi tidak bisa menghubungi Natali. Padahal biasanya Natali selalu menelepon bibi setiap malam. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Di mana kamu? Cepat kembali dan bantu kami mencari Natali.     

Deny : Raka, kamu sudah bertunangan dengan Natali jadi kamu juga bertanggung jawab untuk menjaga tunanganmu. Hari ini aku bermimpi Natali terus menerus menangis dan tiba-tiba saja aku mendapatkan kabar bahwa ia menghilang. Bagaimana bisa kamu sebagai tunangannya tidak tahu?     

Raka langsung menelepon supir Keluarga Mahendra. Ia tidak percaya Natali mengalami sesuatu yang buruk.     

"Ke mana Natali pergi?" tanyanya.     

"Setelah makan malam, Nona Natali bilang ingin mengunjungi ayahnya di rumah sakit. Ia mampir ke toko buah terlebih dahulu. Tetapi setelah lama menunggu, Nona Natali tidak kunjung kembali. Saya juga tidak bisa menghubungi ponselnya," kata supir tersebut.     

"CCTV di toko tersebut pasti merekam ke mana Natali pergi.cepat cari tahu apakah ia pergi sendiri atau ada seseorang yang menculiknya. Kalau ia pergi sendiri, katakan pada ibuku. Biar ibuku yang mengurus semuanya."     

Raka tidak berniat kembali. Menurut pendapatnya, ini hanyalah bagian dari trik licik Natali untuk menyeretnya pulang.     

Pada saat yang bersamaan, Aiden dan Anya sedang berada di restoran dan menikmati makan malam mereka.     

Aiden memesan kebab dan anggur, sementara Anya memesan ramen untuk menghangatkan tubuhnya. Saat menunggu makan malam mereka disiapkan, Aiden berkata, "Aku akan mengajak Raka untuk makan malam bersama dengan kita."     

"Aiden, apa sebenarnya rencanamu?" tanya Anya sambil memelototi suaminya.     

Ia tidak mengerti mengapa Aiden melakukan semua ini. Ia juga sudah tidak bisa menahan diri dan diam mengikuti Aiden tanpa mengetahui apa yang sebenarnya Aiden pikirkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.