Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Surat Perjanjian



Surat Perjanjian

0"Ia mencintaimu? Mengapa kamu pikir ia mencintaimu? Minta uang pada ayahmu untuk mengambil kembali taman milik ibu dan segera ceraikan Aiden. Atau kamu akan mengalami hal yang sama denganku sepuluh tahun lalu," kata Diana dengan penuh emosi.     
0

"Ibu, ibu baru saja bangun. Ada banyak hal yang ibu tidak tahu. Aiden benar-benar tulus padaku. Ia …"     

"Aiden adalah putra Imel!" kata Diana.     

"Apa?" kepala Anya terasa berdengung saat mengetahuinya. "Aiden adalah saudara Ivan?"     

"Imel telah merebut amore, menghancurkan wajahku, merenggut indera penciumanku sehingga aku tidak bisa membuat parfum lagi seumur hidupku. Jika kamu menikah dengan Aiden dan menjadi menantu Imel, lebih baik aku mati!" teriak Diana.     

"Dasar anak kurang ajar. Mengapa kamu malah menikah dengan putra dari musuh ibumu? Aiden memintamu menggunakan taman sebagai jaminan karena ia proyek pembangunan Atmajaya Group membutuhkan tanah tersebut. Selama ini aku selalu menolak untuk menjualnya. Sekarang ia menipumu dna mendapatkan taman itu dengan mudah. Tunggu saja taman itu rata dengan tanah!"     

Anya merasa seperti disambar petir. Ia menikah dengan putra dari musuh ibunya. Aiden menipunya hanya untuk taman bunga milik ibunya.     

Aiden telah membohonginya …     

"Ibu, apakah tidak ada salah paham? Bagaimana mungkin Aiden adalah putra dari Imel? Mereka berbeda …" Anya tidak bisa berbicara lagi. Di benaknya, ia memikirkan mengenai Aiden dan Ivan, putra Imel yang dikenalnya.     

Kalau dipikir-pikir, wajah mereka memang terlihat mirip …     

"Berani kamu bilang Aiden tidak mirip dengan Ivan? Ceraikan dia sekarang juga dan kembalikan taman milikku, atau aku tidak akan pernah memaafkanmu." Setelah meneriakkannya, rasa sakit seolah menusuk dada Diana. Salah satu tangannya memegang dada dan tangan yang lainnya menunjuk ke arah Anya. Sementara itu mulutnya tidak bisa berkata apa-apa.     

"Ibu, ada apa? Dokter … Dokter!" Anya bergegas keluar dan berteriak di koridor.     

Karena terlalu emosi, Diana jatuh koma lagi dan dikirimkan ke ICU.     

Anya berlutut di depan pintu ruang ICU dengan wajah yang bersimbah air mata.     

Ia menyalahkan dirinya. Ia menyesali apa yang baru saja terjadi.     

Ia benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri …     

Semua ini adalah salahnya. Ini adalah kebodohannya. Aiden telah membohonginya dan ia telah membuat ibunya marah seperti ini.     

Ia pikir Aiden mencintainya. Tetapi sekarang ia tahu bahwa apa yang Aiden lakukan hanya untuk mendapatkan taman milik ibunya.     

Ia menginginkan taman milik ibunya untuk menjalankan proyek Atmajaya Group. Ia juga berkata bahwa akan membantu Anya untuk mendapatkan resep parfum milik ibunya. apakah setelah mendapatkan resep itu, Aiden akan memberikannya pada Imel?     

'Aiden, aku membencimu. Aku benar-benar membencimu.'     

"Nyonya, jangan berlutut di sini. Jika Nyonya Daiana mengetahuinya, ia pasti sangat sedih. Saya akan mengantarkan Anda pulang agar Anda bisa beristirahat. Jika Nyonya Diana bangun lagi, dokter akan memberitahu kita," kata Abdi sambil menghampiri Anya.     

Anya bersusah payah untuk bangkit berdiri, namun kakinya mati rasa karena berlutut terlalu lama.     

Abdi segera membantunya. "Nyonya, apakah Anda baik-baik saja.     

Mata Anya masih terlihat merah. Ia berkata dengan suara pelan. "Antarkan aku ke rumah."     

Selama perjalanan pulang, Anya tidak mengucapkan satu patah kata pun. Pandangannya menerawang ke luar jendela. Tidak ada air mata yang mengalir seolah ia sudah menghabiskan seluruh cadangan air mata yang ia miliki.     

Sesekali, Abdi akan melihat ke arah Anya, ingin memastikan bahwa Nyonya-nya baik-baik saja.     

Setengah jam kemudian, mobilnya berhenti di depan rumah Aiden. Ketika Hana melihat kedatangan Anya, ia bergegas keluar untuk menyambutnya. "Anya, kamu sudah pulang! Apakah kamu tahu bahwa ibumu sudah bangun?"     

Mata Anya kembali terasa panas dan air mata mulai menetes lagi.     

"Ada apa, Anya?" Hana terlihat kebingungan.     

"Nyonya Diana kembali pingsan dan dibawa ke ICU," bisik Abdi dari samping.     

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Hana menatap Anya.     

"Bu Hana, terima kasih atas perhatianmu selama ini. Aku ingin pergi." Setelah mengatakannya, Anya berbalik dan menuju ke lantai dua. Begitu masuk ke kamarnya, ia langsung mengemasi barang-barangnya.     

Hana tidak tahu apa yang terjadi. Ia segera menelepon rumah sakit dan mendengar bahwa Diana terbangun dan bertengkar hebat dengan Anya. Diana memarahi Anya karena menikah dengan Aiden.     

Ketika Anya pulang, ia mengatakan bahwa ia akan meninggalkan rumah. Sepertinya Anya menyalahkan dirinya sendiri karena membuat ibunya kembali koma.     

Hana tidak berani menunda dan segera menelepon Harris, "Harris, apakah kamu bersama dengan Aiden?"     

"Aku baru saja mendapatkan berita bahwa Nyonya Diana koma lagi. Tuan Aiden sudah mengetahuinya," kata Harris dari telepon.     

"Aku baru saja melihat ke kamar Aiden. Anya sedang mengemasi barangnya dan ingin pergi," bisik Hana.     

Aiden langsung merebut ponsel Harris. "Bu Hana, gunakan cara apa pun untuk menghalangi Anya pergi hingga aku kembali."     

"Baik, Tuan." Hana langsung naik ke atas dan mencari Anya untuk mengulur waktu.     

Ia berjalan ke dalam kamar dan melihat Anya sedang mengemasi barang-barangnya. Ia berusaha untuk terlihat tenang dan bertanya, "Anya, apakah kamu mau ke rumah sakit lagi untuk menjaga ibumu?"     

"Pulang," bisik Anya sambil tetap mengemasi barang-barangnya.     

"Mengapa kamu tidak menunggu Aiden pulang?" tanya Hana lagi.     

Tangan Anya berhenti bergerak. Air mata kembali menetes di wajahnya. "Ketika Aiden pulang, tolong beritahu aku. Aku akan datang membawa surat cerai."     

"Cerai?" Hana terkejut. "Anya, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kamu mau menceraikan Aiden?"     

"Aiden pembohong. Ia menikahiku karena ia menginginkan taman milik ibu. Harris adalah kaki tangan terbesarnya dalam rencana busuk ini. Aku akan mencari uang dan kembali untuk menceraikan Aiden. Aku tidak akan pernah membiarkan rencana mereka berhasil," kata Anya.     

Hana langsung melangkah maju dan memeluknya dengan lembut. Walaupun ia tidak tahu apa yang terjadi, ia yakin bahwa Aiden tidak akan pernah membohongi Anya.     

"Anya, tenanglah dulu. Ketika Aiden pulang, kamu bisa menanyakan langsung padanya dan meminta penjelasan darinya. Jika Aiden dan Harris bekerja sama untuk menindasmu, aku akan membelamu," kata Hana sambil menepuk-nepuk punggung Anya.     

"Bu Hana, tidak semua orang di dunia ini sebaik dirimu," kata Anya dengan suara tercekat.     

"Anya, jangan gegabah dan pergi begitu saja. Bagaimana kalau kamu mengambil kembali surat perjanjiannya?" tanya Hana.     

Anya seolah disadarkan oleh kata-kata Hana. "Aku tidak tahu di mana Aiden menyimpan surat perjanjiannya."     

"Ada brankas di ruang kerja Aiden, tetapi aku tidak tahu kata sandinya," kata Hana.     

Anya langsung berhenti mengemasi barang-barangnya dan pergi ke ruang kerja Aiden. Ia mengitari ruang kerja Aiden, memeriksa semua lemari buku, tetapi tidak menemukan brankas tersebut.     

"Di mana Aiden meletakkan brankasnya?" Hana mengikuti Anya menuju ke ruang kerja Aiden.     

Anya menuju ke meja kerja Aiden dan duduk di kursinya. Ia melihat sebuah kabinet kecil di bawah meja dan membuka pintunya. Ia menemukan brankas Aiden!     

Ia mencoba memasukkan kata sandi ulang tahunnya, tetapi kata sandi itu salah. Saat mencoba memasukkan tanggal ulang tahun Aiden, kata sandinya salah lagi. Ia mencoba berulang kali, bahkan menggunakan tanggal pernikahan mereka, tetapi tetap salah.     

Anya menendang brankas itu dengan kecewa dan memutuskan untuk melupakan surat perjanjiannya.     

Jika Deny menolak untuk meminjamkan uang, ia akan berusaha untuk meminta bantuan Raka. Bagaimana pun caranya, ia harus mendapatkan kembali taman milik ibunya!     

Anya kembali ke kamarnya dan kembali mengemasi barangnya. Begitu ia siap untuk turun, ia melihat Aiden datang dari pintu.     

"Kamu mau pergi ke mana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.