Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Bertanggung Jawab



Bertanggung Jawab

0Suara napas yang terengah-engah terdengar dari dalam ruangan yang tertutup rapat. Tubuh Anya dan Aiden berkeringat, tetapi mereka tidak keberatan saling bersentuhan satu sama lain.     
0

Mereka masih berada di atas meja kerja Aiden, sementara kertas-kertas berserakan di lantai membuat ruangan itu terlihat seperti baru saja dilewati badai.     

Aiden masih setengah menindih tubuh Anya, merasakan kehangatan yang hanya bisa ia dapatkan dari istri kecilnya.     

Sementara itu, di bawah tubuh Aiden, pandangan Anya terlihat menerawang. Ia terkulai lemas di atas meja kerja Aiden yang keras dan masih tenggelam dalam kepuasan yang Aiden berikan untuknya. Sensasi itu membuat matanya terasa berat dan ingin menutup dengan sendirinya.     

Aiden merasa enggan untuk berpisah dari Anya, tetapi pada akhirnya mengangkat tubuhnya dan menyangganya tubuh besarnya dengan lengannya agar tidak melukai Anya. Ia memandang wajah istrinya yang masih menerawang seolah sedang berada di alam mimpi.     

Bibirnya tersenyum tipis saat mengecup bibir Anya dengan lembut.     

Ia bisa melihat istrinya sudah kehabisan tenaga karena 'olahraga ekstrem' mereka. Namun, entah mengapa, melihat istrinya seperti ini membuat gairahnya kembali muncul!     

Anya seperti candu baginya. Tidak peduli berapa kali pun mereka bercinta, itu tidak akan cukup bagi Aiden.     

Kalau saja ia bisa selamanya di rumah, di kamar tidurnya, bersama dengan Anya. Tidak perlu bekerja, tidak perlu makan, hanya Anya yang ia butuhkan.     

Aiden menggelengkan kepalanya saat membayangkan fantasi yang tiba-tiba saja muncul di otaknya itu. Ia menyingkirkan semua pemikiran itu dan menggendong tubuh Anya untuk membawanya kembali ke kamar tidur mereka.     

Sepertinya, ia sudah gila!     

...     

Anya bisa merasakan tubuhnya terayun dengan lembut di gendongan Aiden, tetapi ia terlalu lelah untuk membuka matanya. Seluruh tenaganya serasa diserap habis dan beberapa bagian tubuhnya terasa pegal.     

Ia menguburkan wajahnya di pelukan Aiden sambil membiarkan matanya terpejam. Ia menarik napas dalam-dalam dan bisa mencium aroma khas suaminya itu. Aroma itu membuatnya tenang dan damai, semakin tenggelam dalam kantuknya.     

Aiden membawa Anya kembali ke kamar mereka. Ia membaringkan Anya di tempat tidur, kemudian menyalakan air di bathtub.     

Sementara itu, Anya meringkuk dan memejamkan matanya, tidak mau bangun lagi.     

Saat kembali, Aiden tersenyum melihat Anya berbaring di tempat tidur mereka ...     

Pertengkaran mereka sebelumnya seolah tidak pernah terjadi. Anya masih ada di rumahnya, di tempat tidurnya, di sisinya ...     

Aiden menggendong Anya dan membawanya ke kamar mandi. Anya bahkan tidak kuat membuka matanya saat Aiden membersihkan seluruh tubuhnya. Ia hanya bergumam pelan dan menggerutu tidak jelas karena tidurnya terganggu.     

Setelah selesai mandi dan kembali ke kamar, dari sela-sela matanya Anya bisa melihat Aiden sedang membantunya mengeringkan rambut dengan handuk.     

Ia benar-benar ingin tidur! Tetapi Aiden tidak berhenti mengeringkan rambutnya. Setelah itu, suaminya bahkan mengeluarkan alat pengering rambut yang membuat telinganya merasa berisik.     

Ia bergumam dengan tidak jelas dan meringkuk, ingin membaringkan tubuhnya.     

"Jangan tidur dulu. Nanti kamu sakit kalau rambutmu masih basah," tangan Aiden menyisir rambut Anya yang panjang dan mengurusnya seperti sedang mengurus anak kecil.     

"Aiden, aku mengantuk. Biarkan aku tidur! Jangan berisik!" Anya menggerutu seperti anak kecil. Ia benar-benar lelah, mengantuk dan ingin tidur.     

Tetapi Aiden masih bersikeras mengeringkan rambutnya ...     

Aiden terkekeh melihat tingkah Anya. Ia mengecup kening Anya dengan lembut dan mengurangi kecepatan pengering rambut tersebut agar tidak terlalu berisik. "Sebentar lagi selesai," katanya dengan sabar.     

Ia tidak keberatan memanjakan Anya seperti ini. Hanya Anya yang bisa mendapatkan perlakuan seperti ini dari Aiden. Dan hanya pada Aiden saja Anya bisa bersikap manja seperti ini.     

Setelah beberapa saat, Aiden mematikan alat tersebut. Anya langsung berbaring dan mencari posisi tidur yang nyaman untuknya setelah Aiden melepaskannya.     

Tangannya terulur, mencari guling dan memeluknya erat-erat. Kemudian, ia bergumam pelan sebelum tenggelam dalam tidur lelapnya. "Selamat malam, suamiku."     

Mata Aiden langsung berbinar cerah saat mendengar hal itu. Bibirnya melengkung membentuk senyum gembira. Ia sekali lagi mengecup kening Anya sambil tersenyum dan berkata dengan suara yang sangat lembut. "Selamat malam, istri kecilku."     

Anya tenggelam dalam tidurnya, sementara Aiden kembali ke ruang kerja dan menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.     

Saat masuk ke dalam ruang kerja itu, ia terkejut dan baru menyadari seberapa besar kekacauan yang ia buat. Ruang kerjanya benar-benar berantakan!     

Aiden adalah orang yang sangat rapi dan bersih. Ia terbiasa dengan tempat kerja yang rapi dan tidak menyukai jika barang-barangnya berserakan di mana-mana. Terutama karena penglihatannya yang belum sempurna.     

Ia tidak mau menghabiskan waktu untuk mencari barang yang ia butuhkan sehingga terbiasa menatanya dengan rapi.     

Tetapi entah mengapa, ia menyukai kekacauan ini. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Senyum tersungging saat mengingat apa yang baru saja terjadi di tempat ini.     

Ia juga merasa heran dengan dirinya sendiri. Hanya Anya yang bisa membuatnya gila seperti ini!     

Di mata Aiden, ruang kerja ini sudah tidak sama lagi seperti sebelumnya ...     

...     

Aiden duduk di meja kerjanya dan segera menyelesaikan semua pekerjaannya yang tertunda. Setelah itu, ia bersandar di kursinya sambil menatap meja kerja di hadapannya.     

Pikirannya kembali pada ingatan saat Anya berbaring di atas meja seperti bunga mawar yang merekah dan menanti untuk dipetik olehnya.     

Baru saja ia berpisah sebentar, tetapi ia benar-benar ingin melihat istrinya lagi. Ia merindukan Anya.     

Apakah ia benar-benar sudah gila?     

Ia bangkit berdiri dan meninggalkan ruang kerjanya untuk kembali ke kamarnya. Saat ia melewati koridor, ia mendapatkan panggilan telepon dari Harris.     

"Tuan, apa yang harus saya lakukan pada pria ini?" tanya Harris begitu Aiden mengangkat teleponnya.     

"Bawa dia kembali. Aku ingin bertemu dan menginterogasinya sendiri." Kata Aiden sebelum menutup teleponnya.     

Ia kembali ke kamar dan menyalakan lampu malam agar ruangan itu tidak gelap total. Ia bisa melihat tubuh kecil istrinya meringkuk di dalam selimut dan tangannya yang sebelumnya memeluk guling erat-erat sekarang diselipkan di bawah kepalanya.     

Aiden duduk di pinggir tempat tidur, melihat Anya yang sedang tertidur lelap.     

Rambut panjang hitam Anya terlihat sangat kontras dengan bantal berwarna putih. Bibirnya sedikit terbuka, menandakan bahwa ia masih tertidur pulas.     

Aiden mengingat semua yang pernah Anya katakan padanya. Namun, Aiden sudah tidak ada di ingatan Anya.     

Anya sudah melupakannya ...     

...     

Anya pernah berkata, "Namaku Anya. Aku dan ibuku menyukai bunga iris putih. Apakah kamu tahu mengenai bahasa bunga? Bunga iris berarti kemurnian."     

Anya pernah berkata, "Aiden, keluargaku sangat miskin dan tidak punya uang untuk membayar uang tebusannya. Bisakah kamu membantuku dan membayar uang tebusan itu juga? Aku akan memberikan semua bunga yang aku tanam pada keluargamu selama satu tahun penuh."     

Anya pernah berkata, "Aiden, kalau aku tidak bisa menikah di kemudian hari. Kalau tidak ada pria yang menginginkanku, kamu harus bertanggung jawab."     

...     

Mata Aiden tertuju pada Anya yang masih tertidur lelap.     

Tangannya terangkat, mengelus rambut panjang Anya dengan lembut. Matanya terlihat penuh dengan cinta dan rasa takut. Takut suatu hari nanti, ia akan kehilangan wanita yang dicintainya ...     

Ia masih ingat semuanya tentang Anya.     

Saat mereka pertama kali bertemu ... Saat mereka bertemu kembali     

"Anya, aku bersedia untuk bertanggung jawab. Jangan pernah meninggalkan aku ..." Aiden mengelus sisi wajah Anya dengan tatapan yang sangat lembut.     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.