Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Semua Orang Akan Dewasa Pada Waktunya



Semua Orang Akan Dewasa Pada Waktunya

0"Ayahku sudah terlalu tua untuk mendekam di penjara. Aku meminta agar ayahku dibebaskan bersyarat, tetapi ditolak. Selama ia bisa dipindahkan ke rumah sakit, aku akan memberitahumu mengenai Lili. Kalau tidak, aku bisa memastikan bahwa kalian semua sudah tertipu olehnya. Kalau ia benar-benar menikah dan menjadi bagian dari keluarga kalian, kalian yang akan menyesal!" Mario mengatakannya dengan keras, khawatir Anya tidak bisa mendengar suaranya.     
0

Anya menoleh ke arah Aiden dan langsung membuat keputusan dengan cepat. "Adrian, aku tidak mau bertemu dengannya. Biar kamu saja yang berbicara padanya dan mengurusnya sendiri,"     

"Aku mengerti," jawab Adrian.     

Saat ponselnya ditutup, Aiden berjalan ke arah Anya dan memeluknya denganlembut.     

"Aiden, saat aku melihat orang tua Lili, aku tahu bahwa keduanya tidak sama dengan foto yang kamu berikan padaku," Anya terlihat sedih, "Tetapi aku tahu Aksa sangat menyukai Lilli, jadi aku diam saja."     

Aiden mengangguk. "Setelah melihat orang tua Lili, aku tahu bahwa mereka bukan Keluarga Mandala yang aku kenal. Tetapi mereka benar-benar orang tua Lili. Aksa menyukai Lili, bukan putri dari Keluarga Mandala."     

"Kita tidak bisa mempertaruhkan kebahagiaan Aksa seperti ini. Bagaimana kalau Lili memang berniat jahat?" tanya Anya.     

"Lili adalah anak yang baik. Kalau ia ada di foto Keluarga Mandala, ia pasti ada suatu hubungan dengan Keluarga Mandala. Mengenai orang tuanya, aku sudah menyuruh seseorang untuk menyelidiknya. Kita semua percaya bahwa Lili adalah anak baik-baik. Aksa tidak akan salah memilih," kata Aiden sambil tersenyum.     

"Aku harap tidak ada yang terjadi," Anya hanya bisa berdoa yang terbaik untuk putranya.     

Lili memang anak yang pemberani. Bahkan Anya sendiri pun sangat menyukainya! Ia akan sangat kecewa kalau tahu ternyata cinta Lili pada putranya bukan cinta yang tulus, seperti bagaimana Aksa mencintainya.     

…     

Kekacauan yang terjadi akhirnya mereda. Anya baru mengetahui keesokan paginya bahwa Mario berusaha untuk melakukan hal yang jahat pada Adel dan menangkap Bella. Tetapi pada akhirnya, ia ditaklukan oleh orang-orang suruhan Aksa.     

Setelah Aksa, Adrian dan Mason menghajarnya hingga babak belur, merkea menyerahkan Mario pada polisi.     

Saat sedang sarapan, Adel terus menerus menguap. Ia merasa sangat marah saat mengingat temannya sendiri berniat untuk menipunya.     

"Ibu, aku akan langsung ke hotel nanti. Di sana aku juga tidak terlalu dibutuhkan. Aku akan menyusul," kata Adel.     

"Bibi, pergilah dulu. Aku akan menemani Kak Adel," kata Bella.     

Sabrina memiliki banyak teman dan di sana ada cukup banyak orang yang membantunya. Ia juga memiliki bridesmaid sendiri.     

Adel dan Bella menjadi bridesmaid hanya karena melengkapi jumlahnya. Jadi, tidak apa-apa kalau mereka datang terlambat.     

"Baiklah, kalian berdua jangan terlalu terlambat." Anya sangat sibuk hari ini. Ini adalah hari yang besar untuk Arka dan Sabrina, dan ia harus segera tiba di tempat acara.     

Pemberkatan pernikahannya harus diselesaikan sebelum jam 12 siang. Setelah sarapan, Adel berbaring di sofa dan Bella langsung membantunya untuk memasang masker.     

Saat penata rias mereka tiba, akan lebih mudah untuk merias wajah yang sudah dirawat dengan masker. Bella merias wajahnya sendiri untuk menghemat waktu. Tepat saat ia merias wajahnya, ia mendengar seseorang membunyikan bel pintu.     

Seorang pelayan membukakan pintu, Bella terlihat sedikit kebingungan saat melihat orang yang datang dan memanggil Adel. "Kak, ada sesuatu yang terjadi."     

Adel menoleh dan melihat Lili mengenakan pakaian santai sambil membawa sebuah koper.     

"Kak, mengapa kamu di sini? Apa yang kamu …" tanya Adel dengan terkejut.     

"Adel, aku minta maaf. Aku tidak bisa bertunangan dengan kakakmu. Tolong berikan cek ini pada ibumu dan surat perjanjiannya …"     

"Aku akan bilang pada bibi dan mengurus surat perjanjian itu," kata Bella dengan cepat.     

"Terima kasih," kata Lili dengan penuh rasa terima kasih. "Aku sudah menjual perusahaannya dan uangnya sudah tidak ada lagi. Aku berpikir keras selama beberapa hari terakhir ini, apakah aku ingin hidup selamanya bersama dengan Aksa. Tetapi aku memahami bahwa mungkin Aksa bukan pria yang aku inginkan …"     

"Kak, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kamu melakukan ini?" Adel merasa sangat sedih. Ia benar-benar menyukai Lili dan ikut bahagia saat tahu bahwa Lili akan menjadi kakak iparnya.     

"Tidak, aku hanya merasa tidak yakin. Tolong berikan surat ini padanya. Jangan bilang dulu padanya. Berikan surat ini kepadanya setelah aku pergi," Lili berjalan ke arah Adel dan memeluknya dengan ringan. "Adel, aku benar-benar senang bertemu denganmu."     

"Kak …" air mata mengalir di wajah Adel.     

"Adik kecil, apakah surat perjanjiannya sudah diurus?" Lili tersenyum ke arah Bella.     

Bella memfoto cek yang diberikan oleh Lili dan mengirimkannya pada Adrian. Adrian memeriksa cek itu dan memang benar dibuat oleh Anya.     

Setelah memastikannya, Bella mengambil secarik kertas dan pulpen untuk menuliskan pernyataan bahwa ia sudah menerima cek sebesar 1 milyar dari Lili. Ia tidak hanya menandatanganinya, tetapi juga membuat cap jempol dengan menggunakan lipstiknya.     

"Kakak cantik, walaupun kamu tidak menjadi istri Kak Aksa, aku tetap mengagumimu. Kamu sangat keren. Bagaimana pun juga, tidak semua orang bisa melepaskan kesempatan untuk menikah dengan Keluarga Atmajaya," Bella memberikan surat itu dan menerima cek sebesar 1 milyar milik Anya itu.     

"Jaga diri kalian baik-baik," Lili memakai kacamata hitamnya dan berjalan keluar rumah sambil membawa kopernya.     

Setelah Lili pergi, Bella langsung menelepon Ivan.     

Hari ini adalah hari bahagia Keluarga Atmajaya. Putra sulung Anya dan Aiden akan menikah sehingga mereka pasti sangat sibuk.     

Sehari sebelum pesta pernikahan ini dilangsungkan, Ivan dan Harris kembali ke Indonesia. Mungkin lebih baik memberitahukan masalah Lili ini kepada orang yang lebih tua.     

"Ayah, ini Bella. Ada sesuatu yang terjadi dan harus ayah yang mengurusnya. Pengantin wanitanya telah kabur dari pernikahan!" kata Bella.     

"Apa yang kamu bicarakan?" Ivan memandang ke arah Raisa yang berada di sampingnya. "Raisa, tidak ada yang salah dengan Sabrina kan?"     

"Apa yang salah? Aku sudah melihat Sabrina tadi dan ia sedang dalam perjalanan ke sini," kata Raisa sambil tersenyum.     

Sabrina adalah keponakan Raisa. Melihat Sabrina menikah sama dengan melihat putrinya sendiri menikah. Ia juga turut bahagia.     

"Bella bilang pengantin wanitanya melarikan diri," Ivan memelankan suaranya.     

"Ayah, bukan Kak Sabrina yang aku maksud, tetapi Kak Lili, calon tunangan Kak Aksa. Hari ini Kak Arka akan menikah dengan Kak Sabrina, dan Kak Aksa akan bertunangan dengan Kak Lili. Tetapi Kak Lili baru saja pergi," Bella segera menjelaskan dengan cepat.     

"Siapa yang pergi?" Raisa langsung merebut ponsel tersebut.     

"Ibu, jangan bilang pada Kak Aksa dulu. Kak Lili pergi, ia tidak jadi bertunangan hari ini," ulang Bella sekali lagi.     

"Aku sudah bilang, aku tidak setuju dengan pesta gabungan semacam ini. Saat aku menikah, aku juga hampir menikah bersama dengan Anya. aku tidak suka kalau orang lain mengambil alih perhatian dariku. Biarkan saja, lebih baik kalau ia pergi. Hari ini akan menjadi harinya Sabrina. Ia akan terlihat paling cantik. Aku tidak akan memberitahu masalah ini pada Sabrina," kata Raisa dengan senang.     

Bella memijat kepalanya dengan kesal. Tetapi setidaknya, ibunya tidak akan bermulut ember hari ini.     

"Ibu, bisakah aku berbicara dengan ayah?" kata Bell dengan kepala yang pusing.     

"Bella, aku tahu apa yang mau kamu katakan. Aku akan memberitahu orang-orang untuk menjaga Aksa dan tidak membiarkannya untuk membuat keributan," kata Ivan.     

"Iya," Bella mengangguk, "Kak Lili tidak mau Kak Aksa mengejarnya, jadi jangan bilang pada Kak Aksa dulu untuk sementara waktu. Saat Kak Aksa tahu, ia pasti akan sedih. Tolong hibur dia."     

Ivan merasa sangat senang saat mendengar kata-kata putrinya. Ia tersenyum. "Putri ayah menjadi semakin dewasa setelah kembali ke Indonesia.     

"Ayah, semua orang akan dewasa pada waktunya. Aku menyerahkan masalah Kak Aksa pada ayah. Sampai jumpa di hotel nanti," Bella mengakhiri panggilan tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.